Menyingkap Fakta Dibalik Adu Domba Wahabi dalam Memecah Belah Umat Islam

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145)


Hari ini sekali lagi, isu tentang Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum, di abad ke-2 hijriah dari kelompok Khawarij, yang menganggap kelompoknya saja yang paling benar diluarnya sesat seluruhnya, yang mengkafir-kafirkan orang, membid'ah-bid'ahkan orang, pada abad ke-2 hijriah. Bukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi yang ada di Hijaz, bukan! Ini (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab) jelas mujadid. Tetapi, umat Islam (dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi,  "Zionis & Syi'ah Bersatu Hantam Islam"), ternyata istilah wahabi-wahabi yang seharusnya di abad ke-2 hijriah itu, yang dia khawarij, itu disematkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Dan ini tidak benar, ini bathil!

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah seorang mujadid, ulama Ahlussunnah wal jama'ah. Lihat seluruh kitab-kitab yang ditulisnya, lihat seluruh penyampaiannya, sama dengan yang ada pada umat Islam hari ini. Yang dipakai dan diamalkan oleh NU, yang dipakai dan diamalkan oleh Muhammadiyah, yang dipakai oleh ahlussunnah wal jama'ah yang ada dimana-mana. Tapi yang ditulis, yang di lafazhkan oleh sang Khawarij, abad ke-2 hijriah, yakni Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum, nah ini dia yang sesat menyesatkan. Tapi orang-orang Syi'ah menyematkan ini kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Inilah kebatilan yang nyata!

Lalu umat Islam saat ini mau saja percaya, dan dibentur-benturkan. Betapa prihatinnya, perih hati saya ketika mendengar ada seorang Sunni, diusir oleh saudara Sunninya yang lain. Kenapa? Karena Sunni yang ini (yang mengusir) adalah dari komunitas yang mayoritas, punya kebiasaan mengamalkan tradisi, yang Sunni ini (yang diusir) tidak mau mengikuti (semacam maulid nabi, isra' miraj). Tapi dia tetap baik berhubungan dengan masyarakat. Dianggap dan dibakar-bakar, ini adalah paham Wahabi, sehingga diusir dari kampungya, tidak boleh lagi tinggal di kampung, bahkan diancam mau dibakar. Padahal mereka sama-sama Sunni, yang bertepuk tangan Syi'i (orang Syi'ah). Karena kompor yang mereka nyalakan telah membakar sesama umat Islam.

Harusnya, kaum Muslimin, sadarilah! Semua sifat-sifat Wahabi yang diceritakan oleh saudara-saudara kita yang menyebar dimana-mana, seratus persen ada pada komunitas Syi'ah. Semua sifat-sifat yang ada pada wahabi-wahabi itu, ada pada Syi'ah seluruhnya. Yang maling mereka, yang teriak maling mereka dan mengadu domba sesama umat Islam. Sadarlah!
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sebutkan saudara kita tentang Nahdlatul Ulama (NU), sebutkan saudara kita yang ada di PERSIS, sebutkan saudara kita yang ada di kelompok perjuangan Ikhwanul Muslimin, sebutkan saudara kita yang mana saja yang akan kita sebutkan, mereka ahlussunnah wal jama'ah seluruhnya. Berangkat dari kelebihan dan kekurangan mereka, mereka saudara kita, kita saudara mereka. Kelau setiap kelompok berfikir seperti ini, maka akan ketahuan bahwa kita sesama kita tidak tidak layak untuk dibentur-benturkan, dan tidak pantas untuk bermusuhan.

Musuh kita adalah Yahudi, Zionist Israel!
Musuh kita adalah Nasrani yang memerangi Islam, dibawah payung PBB dengan Amerikanya!
Musuh kita adalah Syi'ah, yang dipimpin oleh Iran di seluruh dunia!
Ini musuh kita! Jelas siapa dihadapan kita.

Tetapi umat Islam, dibenturkan oleh isu-isu yang mereka buat (orang-orang kafir termasuk Syi'ah yang buat), semacam isu Wahabi dan segala macamnya. Lahaula wa la quwwata illa billah...

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Di kutip dari kajian Ustadz Zulkifli M. Ali rahimahullah (dengan beberapa perbaikan). Wallahu a'lam bi shawabi

Menyingkap Fakta Dibalik Adu Domba Wahabi dalam Memecah Belah Umat Islam

Stay Tawadhu' Brother!

“ Orang yang baik adalah orang yang selalu merasa dirinya belum baik “


Ketika iblis mengatakan ia lebih baik dari Nabi Adam ‘alaihissalam karena ia diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam dari tanah dan saat iblis diperintahkan Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia pun enggan dan sombong, maka ketahuilah, dua kesesatan inilah yang sering menghiasi hidup manusia, yakni karena memiliki berbagai kelebihan, lalu merasa dirinya superior diatas orang lain serta memandang remeh mereka. Orang yang rendah hati atau tawadhu’ akan menghindari sifat memandang rendah orang lain, justru ia akan memuliakan manusia dengan ucapan dan perbuatan yang diridhai Allah.

Karena tawadhu’ merupakan akhlak para Rasul dan para generasi muda yang Sholeh. “Tidaklah Allah menambah pada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan orang tersebut”. (H.R. Muslim).

Efek Dahsyat Rendah Hati 

Banyak orang menyangka rendah hati identik dengan menghinakan diri, padahal sehebat apapun manusia ia pasti pernah berbuat salah atau dosa.

Alangkah bagusnya sikap rendah hati ini! Yang meyakini bahwa dirinya belum baik sama sekali dibandingkan orang lain. Berbeda dengan kebalikannya adalah sombong, yang sering membuat manusia mengingkari kebesaran Allah, menolak kebenaran dan membanggakan dirinya dengan tujuan agar orang lain tau kehebatannya. Itulah karakter buruk yang sangat dilarang semua Rasul-Nya dan akan berakibat fatal yang justru merugikan.

Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S. Asy-Syu’ara`: 215, 

                   الْمُؤْمِنِينَ مِنَ اتَّبَعَكَ لِمَنِ جَنَاحَكَ وَاخْفِضْ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman“.

Menghargai diri sendiri adalah dengan selalu menghargai orang lain menahan diri untuk bersifat sombong, bersikap tinggi hati, mengedepankan pikiran atau pandangannya sendiri tanpa memandang sama sekali orang lain. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari sifat sombong ini.

Panggul, 28 September 2017

Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Follow IG: @ardisyafiul

Stay Tawadhu' Brother!

Jangan Mendekati Zina!

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  ۖ  إِنَّهُ ۥ  كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra': Ayat 32)


Jangan mendekati zina!
Dia adalah kelakuan yang keji. Allah menyebutnya sebagai sebuah kelakuan yang keji dan kotor. Jalannya hanya mengarah pada bahaya. Kau ingin mengambil jalan itu? Dia akan menuntunmu ke akhir yang buruk. Dia tak punya akhir yang baik. Tidak ada jalan yang baik. Kau harus kembali. Ini sebagaimana kau di jalan tol dan kau tidak tahu jalan keluarnya. Kau terus melaju, terus melaju, kamana kau akan pergi? Kau akan semakin jauh dan jauh. Ini akan menyebabkanmu tersesat. Kau harus kembali! Dan ambilah jalan yang benar.

Begitu juga, bahkan jangan mendekati zina. Mari kita analisis ini sejenak. Zina, persetubuhan haram, percabulan, ini bisa dilakukan ketika seseorang sudah menikah atau ketika masih lajang. Hukumannya ketika kau sudah menikah lebih besar, daripada hukuman ketika kau masih lajang. Tapi keduanya adalah dosa besar. Keduanya mendatangkan hukuman yang sangat buruk di dunia ini dan juga di akhirat. Jika mereka bertaubat di dunia ini, maka Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni mereka. Tapi jika mereka tidak bertaubat darinya, dan mereka meninggal dalam dosa itu, maka Allahu akbar hukumannya sangat mengerikan.

Ini adalah peringatan dari Allah, dengan tujuan untuk menjaga kesucian kita, menjaga moral kita, menjaga keluarga kita, menjaga masyarakat kita, menjaga komunitas kita, Islam melingkupi semuanya. Seorang Muslim berada di dalam sistem ini untuk orang lain, memberi, mengurus masyarakat, komunitas, yang tua dan muda, semua orang.

Di sisi lain, kita hidup dalam masyarakat sekuler dimana hanya tentang individu. Segalanya tentang perseorangan, diri sendiri. Kau bisa melihat dampaknya, keegoisan menjadi sangat tinggi, tak terukur lagi.

Sebagian orang berasumsi jangan mendekati zina artinya kau bisa keluar, kau bisa menyentuh, kau bisa menghabiskan waktu, kau bisa melakukan semua itu asalkan jangan melakukan persetubuhan. Inilah yang mereka pikir. Mereka pikir Allah berfirman "jangan lakukan itu." Jika kau menganalisis ayatnya, Allah tidak berfirman, "Jangan lakukan zina", Dia berfirman "Jangan mendekati zina". Ada perbedaan antara melakukan dengan mendekati.

Jadi terkadang ketika ada sesuatu yang berbahaya, orang memasang pagar, dan pagarnya jauh dari area tersebut. Dan kemudian mereka memberi tanda peringatan, dan jika ini masih berbahaya mereka akan menutup jalannya, sehingga tidak ada jalan di dekatnya. Semakin dekat kau menghampiri, semakin berbahaya hal itu. Jadi jangan mendekatinya!

Allah berfirman kepada kita, jangan mendekati zina! Sebuah tatapan berarti mendekati, sebuah sentuhan berarti mendekati, sebuah kata-kata rayuan di tempat tertutup adalah mendekati. Minta nomor HP, kecupan, sentuhan, semua hal ini mendekati. Allah berfirman jangan mendekati zina. Karena ketika kau mendekati jalan itu, dan jika kau terus melakukannya, hasrat dan hawa nafsumu akan terus menggodamu, akan terus memprovokasimu, dan akan terus merayumu.

Kenapa seorang manusia merasa sangat sulit berhenti darinya? Kenapa kau terus melakukannya? Kenapa hal ini tidak berhasil ketika kita berkata, "Tak apa, aku hanya akan melakukannya sejauh ini. Aku tidak akan pergi lebih jauh lagi. Aku tidak akan terperosok lebih dalam."? Dan akhirnya kau pergi jauh lebih dalam daripada yang kau pikirkan.

Kenapa, kenapa ini terjadi pada manusia? Ini karena sifat alami psikologi manusia yang telah Allah ciptakan, dan Dia Yang Lebih Mengetahui. Dan karena alasan inilah Dia berfirman, laa taqrobu! "Jangan mendekati (zina)!"

-Syaikh Bilal Assad-

Jangan Mendekati Zina!

Tak Perlu Khawatir, Semua akan Indah pada Waktunya

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, waktu adalah salah satu modal terpenting kita dalam menjalani hidup. Sedikit saja waktu kita terbuang, maka sama saja kita telah membuang kesempatan untuk sukses. Waktu begitu penting, sehingga hanya orang yang mampu memanajemen waktu yang berhak untuk sukses.

Allah berfirman: 

وَالْعَصْرِ
"Demi masa."

إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَفِى خُسْرٍ
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(QS. Al-'Asr: Ayat 1-3)


Lihatlah, Allah sampai bersumpah atas nama waktu, ini menunjukkan betapa penting dan berharganya sebuah waktu. Memanfaatkannya sebaik mungkin merupakan kewajiban kita, jika sukses adalah harapan kita.

Begitu pentingnya waktu, terkadang kita tidak mau menggunakannya sebaik mungkin. Ingat, disini kita tidak mau, bukannya tidak mampu. Allah memberikan kemampuan, tapi kita gunakan untuk hal lain yang tidak seharusnya. Seringkali kita gunakan waktu itu untuk memperjuangkan hal-hal yang belum saatnya kita perjuangkan, hanya karena angan-angan kosong tentang kebahagiaan bersamanya. Tapi ternyata, semua itu hanyalah angan, tak lebih berarti dari sebuah omong kosong, kebohongan nafsu dan kerapuhan hati yang hanya akan meninggalkan luka. Disaat itulah kita jatuh dan tertinggal, sedangkan waktu tak pernah menunggu dan tak akan kembali.

Ku yakinkan padamu, semuanya akan indah pada waktunya...

Semua akan indah pada waktunya, tatkala kita mau menggunakan waktu sesuai dengan yang seharusnya. Jangan pernah membuang waktumu untuk hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat. Berpikirlah logis! Jangan mau terbawa perasaan yang hanya akan menjatuhkanmu secara diam-diam. Lakukan apa yang seharusnya kau lakukan sekarang. Fokus! Jangan pernah menunda pekerjaan yang bisa kau lakukan sekarang.

Tapi ingatlah, jangan lakukan apa yang belum seharusnya kau lakukan sekarang! Karena itu hanya akan membuang waktumu. Jangan kau habiskan waktumu dalam hubungan yang dilaknat Allah, tapi persiapkanlah dirimu untuk membentuk hubungan yang dirahmati Allah. Pantaskan, bukan malah memaksakan, karena waktu tidak bisa diulang. Mulai dari sekarang, pergunakan waktu untuk kebaikan. Maka yakinlah, tak usah banyak kau fikirkan, tak perlu kau resahkan, semua itu akan indah pada waktunya. Kuncinya, gunakan waktumu sesuai aturan Allah subhanahu wa ta'ala, maka kau tidak akan pernah kecewa.

Sahabat, renungkanlah sebuah motivasi indah dari Teguh Awee berikut ini:

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Bayangkan ada sebuah bank yang memberikan Anda pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400 sepanjang paginya. Semua uang itu harus Anda gunakan, pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang Anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang itu.

Setiap dari kita memiliki bank semacam itu, bank itu bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi Anda 86.400 detik, pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak Anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberi sisa waktunya pada Anda.

Anda tidak bisa menariknya kembali, juga Anda tidak bisa meminta uang muka untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda.
Jam terus berdetak, gunakan waktu Anda dengan sebaik-baiknya.

 Agar tahu pentingnya waktu setahun, tanyakan pada murid yanh tinggal kelas. Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi premature. Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan editor majalah mingguan. Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu. Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalaj pesawat terbang. Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan. Agar tahu pentingnya waktu SEMILI DETIK, tanyakan pada peraij medali perak olimpiade.

"Hargailah setiap waktu yang Anda miliki, dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa"

-47 Kisah Inspiratif-
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Itulah sahabat, mulailah untuk memanajemen waktu sebaik mungkin. Jangan sampai penyesalan datang disaat semuanya sudah sulit diperbaiki. Waktu, tidak akan menunggu kita, tapi kita yang akan menjemput waktu. Let's move!

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Tak Perlu Khawatir, Semua akan Indah pada Waktunya

Being Gentle to Achieve Confident


Bersikap Gentle untuk Meraih Kepercayaan Diri

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.""

“Obatmu ada dalam dirimu, namun engkau tidak tahu, penyakitmu juga dari dirimu sendiri. Namun engkau tidak melihat. Engkaulah “Kitab Penjelas” yang melaluinya huruf-huruf menampakkan yang tersembunyi. Kau kira dirimu adalah raga kecil. Padahal dunia terbesar terhampar dalam dirimu. Kau tidak membutuhkan selain dirimu”.

Maksud dari pernyataan di atas bukan untuk menyombongkan diri melainkan untuk mengingatkan seberapa besar potensi kita untuk menjadi manusia terbaik. Kepercayaan diri membawa kekuatan dalam mengatur langkah kita. Kita juga merupakan faktor utama dalam mengatasi masalah. Seperti sebuah bahtera, percaya diri adalah mesin yang membuatnya bisa sampai pada tujuan dengan mudah. Karena badai, ombak, gelombang, dan segala rintangan yang dahsyat tidak dapat menghentikan langkahnya.

Seseorang yang percaya diri, menyadari bahwa di dalam dirinya ada potensi besar yang dapat dikembangkan, bahwa dirinya adalah insan pilihan, unggul, spesial, yang diciptakan oleh Allah ke dunia ini dengan tidak main-main dan tidak pula kebetulan. Kehadiran nya merupakan andalan bagi-Nya guna mengharumkan nama-Nya dan mewujudkan kehendak-Nya. Dia selalu melihat sisi positif dalam melihat suatu keadaan (seeing all in good). Rintangan yang menghadang akan membuatnya semakin kuat dan tegar. Dia yakin Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesulitan. Selalu menganggap dirinya terhebat serta tidak pernah  untuk meremehkan orang lain. Terus belajar dan berlatih, semata-mata untuk mencari ridha Allah sekaligus terbebas dari kebodohan dan keterpurukan.

Dia terus menggali kemampuan terbaiknya, dan tidak pernah fokus memikirkan dan terlarut-larut pada kelemahan dan kekurangannya. Dengan terus mengasah kemampuan terbaiknya maka akan menutupi kelemahan dan kekurangannya. Insya Allah.

Dia yang memiliki percaya diri akan memancarkan semacam karisma yang menggetarkan suasana hati orang-orang di sekitarnya. Rasa percaya diri membentuk semacam ketegasan dan keberanian di saat ia harus mengambil ketegasan atau keputusan. Walaupun sulit dan berisiko dia yang percaya diri akan berani menerimanya sekalipun itu menyakitkan.

Orang yang percaya diri bukan berati buta terhadap kesalahannya. Sebaliknya, dia terus berproses meningkatkan keandalan dan keaslian diri, mengakui kesalahan diri, dan tetap berani melangkah dengan bijaksana. Mugi-mugi Allah Ngijabahi. Amin.

Panggul, 25 September 2017

Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Follow IG: @ardisyafiul

Being Gentle to Achieve Confident

The Perfection is Imposible

KESEMPURNAAN=MUSTAHIL


Apakah anda pernah ingin mencoba sesuatu tetapi takut akan kegagalan? Takut jatuh? Takut akan ketidak mampuan dalam bertindak nantinya? Sebenarnya letak masalah bukan berasal dari skill atau kemampuan yang anda miliki. Tetapi rasa ke khawatiran dan juga target kesempurnaan sebelum tindakan itu dilakukan.

          Tentu saja sangat baik bila kita telah memperhitungkan  target dari pekerjaan yang akan kita lakukan.kita juga boleh menentukan kualitas dari hasil pekerjaan yang di lakukan. Namun apabila kualitas dan target kita justru menjadi beban dan ngriwu’i atas upaya atau tindakan yang akan kita lakukan. Ibarat penulis yang mempunyai ide dan point of success yang besar, namun ia ragu terhadap kemampuan jari-jemari nya dalam menulis. Karena khawatir akan menerima ejekan. Karena takut target tidak tercapai, yang akhirnya penulis enggan dan tidak pernah melahirkan sebuah tulisan.

          Bagaimana cara kita agar lepas dari belenggu itu? Cukup dengan meyakini bahwa kesempurnaan itu milik Allah, artinya jangan mematok kesempurnan sebagai sebuah standar dalam meberikan penilaian atas pekerjaan yang akan kita lakukan.kita perlu meyakini bahwa kita hanyalah manusia, dengan demikian pasti akan terdapat kekurangan dalam kita melangkah

Yang Akan Menjadikan Kita Menjadi Manusia Terbaik Adalah Tetap Berusaha Memperbaiki Apa Yang Dibuatnya. Yang Jatuh Akan Tetap Bangun, Inilah Manusia Yang Baik Yang Sedang Menuju Titik Kesempurnaan. 

Pandangan tentu tidak dimaksudkan agar kita berbuat seadanya atau sejadinya saja. Kita tetap ingin menghasilkan karya yang terbaik, yang mendapatkan pestise yang terbaik pula. Namun baik atau kurangnya sebuah karya baru bisa dinilai setelah karya tersebut lahir.

Batas pencapaian manusia dimaksudkan agar kita tidak terbelenggu oleh sifat terlalu “ingin sempurna” (perfeksionis). Sebenarnya itu adalah hal yang normal atau wajar jika kita ingin memiliki karya yang sempurna. Namun kesempurnaan butuh proses yang panjang. Dan jika sifat “ingin sempurna” tadi hanyalah selubung dari rasa malas untuk berkarya ataupun takut untuk berkarya atau juga keengganan untuk memulai sesuatu, maka semua itu adalah hanya sebagai alasan untuk tidak berkarya. 

Terus berkarya merupakan etos yang sangat perlu ditumbuhkan. Karya yang anda buat akan membantu diri anda untuk mengkoreksi atau member penilaian atas apa yang anda kerjakan. Bagaimana anda bisa menilai dan memperbaiki hasil jika belum pernah mengerjakan sesuatu yang menghasilkan?Untuk itu lakukan sesuatu buatlah karya tulislah sastra agar anda tahu seberapa besar potensi di diri anda. Dan tugas terpenting anda adalah bersedia untuk menerima kritikan serta saran orang lain. Meskipun kadang terasa sakit tapi percayalah semua itu merupakan proses menuju kesempurnaan.

Panggul, 23 September 2017

Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
follow IG : @ardisyafiul

The Perfection is Imposible

Mungkinkah Menikah Tanpa Pacaran?

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, menikah adalah momen hidup yang begitu istimewa. Sebuah ibadah yang senantiasa ingin segera kita wujudkan. Bagaimana tidak, saat itulah kita akan di ikat dengan pasangan hidup kita dalam ikatan yang sah. Sebuah awal baru dalam catatan hidup, dimana kita memiliki pemimpin ataupun pendamping dalam menitih jalan ini.



Menikah adalah ibadah seumur hidup. Maka perlu persiapan yang matang sebelum menjalaninya. Sebuah proses sebelum menikah, akan berpengaruh besar terhadap jalannya sebuah pernikahan. Namun, lagi-lagi fitnah besar muncul dan menyebar di kalangan ummat. Sebuah fitnah yang mengatas namakan suatu proses sebelum pernikahan. Fitnah itu tak lain adalah PACARAN.

Demi Allah sahabat, ketahuilah bahwa pacaran bukanlah suatu proses dalam pernikahan. Bukan suatu jalan, bukan pula syarat apalagi manfaat. Pacaran adalah murni bentuk kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Bentuk pembangkangan kepada-Nya, dan ketidak percayaan bahwa jodoh datang tepat pada waktunya.

Pacaran tidak akan mendekatkan jodoh, tidak pula menjauhkannya. Tapi pacaran akan menjatuhkan kehormatan, dan mengurangi kepantasan untuk mendapatkan jodoh idaman. Pacaran tidak ada sangkut pautnya terhadap kelancaran pernikahan. Tidak menjadi jaminan, dan bukan sebuah tahapan. Pacaran sekali lagi adalah bentuk kemaksiatan. Jelas hukum pacaran adalah HARAM!

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  ۖ  إِنَّهُ ۥ  كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra': Ayat 32)

Pacaran adalah mendekati zina. Suatu perbuatan yang keji, lagi jalan yang buruk. Demi Allah, Allah tidak ridhlo terhadap orang pacaran, apapun niat dan dalih yang ia perjuangkan. Pacaran tetaplah haram, apapun bentuknya. Tak peduli siapapun yang melakukannya, tidak akan merubah hukum pacaran menjadi halal.

Tapi, apakah mungkin saya bisa menikah tanpa pacaran sebelumnya?

Sekali lagi kita tekankan, pacaran bukanlah proses untuk menikah. Jadi sangatlah mungkin, dan bahkan memang suatu keharusan pernikahan itu diwujudkan tanpa campur tangan dari pacaran.
Allah tidak ridhlo, dan Rasulullah tidak pernah mengajarkannya. Islam tidak pernah mengenal yang namanya pacaran.

Coba renungkan sahabat...

Bukankah kita ingin pernikahan kita di ridhloi Allah subhanahu wa ta'ala? Bukankah kita ingin keberkahan selalu tercurah dalam setiap langkah bersama pasangan halal kita? Maka mulailah dengan cara yang diridhloi Allah, jangan mulai dengan keharaman! Jangan mulai dengan penodaan! Jangan mulai pernikahan dengan pacaran! Karena kita ingin diridhloi, bukan di murkai. Kita ingin kebahagiaan, bukan kehinaan. Maka jauhilah pacaran sahabat, buat Allah tersenyum bangga, dan Dia akan memberikan jodoh yang luar biasa atas kesabaran kita. Bersabarlah, akan tiba waktunya..

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Mungkinkah Menikah Tanpa Pacaran?

Ketika Takdir Berkata Lain, Dia Bukan Jodohku

Assalamu'alaikum

Sahabat, jodoh adalah rahasia Allah subhanahu wa ta'ala yang sudah ditetapkan dalam lembaran-lembaran takdir kehidupan. Kita tak mampu mengetahuinya, sampai waktu datang membisikkan jawabannya. Jodoh bersekutu dengan waktu, datang di saat yang tepat dengan cara yang paling indah, tergantung bagaimana usaha kita dalam menjemputnya.


Jodoh adalah misteri waktu, misteri sosok, misteri tempat, dan misteri-misteri lain yang akan terungkap oleh masa. Sampai saat itu tiba, kita tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita, dan kapan kita berjumpa dengannya.

Mungkinkah dia yang kucintai?

Siapa jodohku? Apakah dia yang selama ini aku harapkan? Apakah dia yang selama ini aku semogakan? Belum tentu sahabat. Boleh jadi jodoh kita adalah seseorang yang bahkan sebelumnya belum kita kenal, yang tak terfikirkan sama sekali dalam pikiran. Itulah jodoh, Allah sudah menentukannya. Siapapun dia, itulah yang terbaik untuk kita, ataupun yang paling pantas dengan kita. Karena jodoh adalah cerminan diri. Kepantasan adalah poin penting untuk bersatunya dua hamba Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman:

الْخَبِيثٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثٰتِ  ۖ  وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبٰتِ  ۚ  أُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ  ۖ  لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
(QS. An-Nur: Ayat 26)

Bagaimana jika dia yang ku cintai bukanlah jodohku?

Cinta selalu ingin memiliki, tapi terkadang takdir berkata lain. Tapi ingatlah, ada Allah yang juga mencintaimu. Allah menyayangimu, dan Dia akan selalu memberikan yang terbaik untukmu.

Renungkan firman Allah berikut:

و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Allah Maha Mengetahui, mana yang terbaik bagi hamba-Nya. Maka yakinlah sahabat, bahwa apapun yang Allah berikan itu adalah yang terbaik untuk kita. Kita tak bisa bersatu dengan dia, itu berarti dia bukanlah yang terbaik untuk kita. Allah persiapkan, Allah akan datangkan pengganti yang akan mengisi cerita hidup kita jauh lebih baik dari dia yang sudah pergi, asalkan kita mau bersabar, dan yakin sepenuhnya kepada Allah.

Jangan bersedih sahabat, buang kegalauanmu soal jodoh yang masih menjadi misteri. Yang terpenting, hari ini kita lakukan persiapan, kita pantaskan diri untuk menjemput jodoh yang baik. Pasti nanti ketika datang waktunya, siapapun dia, pertemuan itu akan menjadi catatan kebahagiaan yang akan selalu terkenang dalam nota hidup kita. Jodohku, siapapun kamu, aku menantimu dalam penantian ini. Memantaskan diri, itulah yang bisa ku lakukan saat ini.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Ketika Takdir Berkata Lain, Dia Bukan Jodohku

Pastikan Pasangan Hidupmu Nanti Punya 2 Kriteria Ini!

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, mendapatkan pasangan hidup yang terbaik adalah harapan kita semua. Karena dia lah yang nantinya akan mendampingi kita, dalam perjalanan hidup ini. Susah senang akan kita rasakan bersamanya, naik turunnya kehidupan akan kita hadapi bersamanya. Oleh karenanya, kita berharap dan berusaha agar dia yang akan mendampingi kita adalah orang yang baik. 


Lalu, pertanyaannya? Kriteria apa saja yang harus dimiliki oleh pasangan kita agar kita nantinya tidak menyesal? Di sini Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sudah memberitahu kita sejak 14 abad yang lalu, pasangan seperti apa yang harus kita pilih. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)

Dari hadits di atas, jelas Rasulullah memberikan 2 kriteria dalam memilih pasangan, yaitu:

1. Baik agamanya

Ini adalah hubungan dia kepada Allah. Carilah orang yang baik agamanya, dalam hal ini dia bertaqwa kepada Allah, senantiasa teguh dalam mengamalkan sunnah Rasul shalallahu 'alaihi wa sallam dan dia juga memiliki pemahaman agama yang baik. 

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Orang seperti ini, akan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang nantinya muncul di dalam rumah tangga. Juga, dia akan mampu membimbing atau menemanimu hingga ke surga Allah subhanahu wa ta'ala. Bukankah kita ingin bersamanya hingga ke Jannah? Maka pilihlah orang seperti ini.

2. Baik akhlaknya

Ini adalah poin yang kedua. Akhlak yang baik akan dapat memperlakukan kita dengan baik pula. 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (H.R.Tirmidzi) 

Begitulah sahabat, pasangan idaman adalah yang mempunyai 2 kriteria tersebut. Sungguh kebahagiaan yang besar jika kita mempunyai pasangan seperti itu. Maka kembali lagi, pantaskan diri kita, dan sucikan niat untuk menikah dengan ridhlo Allah subhanahu wa ta'ala. 

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Pastikan Pasangan Hidupmu Nanti Punya 2 Kriteria Ini!

Pentingnya Rasa Cemburu

Berikut ini kisah tentang bagaimana pentingnya rasa cemburu yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA di salah satu kajian beliau:


"Ingat kisah waa Mu'tashimaah? (Perempuan yang memanggil Al Mu'tashim)
Kisah ini banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab  yang banyak sekali. Diantara kisahnya, bahwasanya ada seorang syarifah. Dikatakan dia masih ada keturunan dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dia ditawan oleh orang-orang Romawi. Dia digodain di sana. Ketika dia digodain sama orang Romawi, wanita ini mengatakan, "waa Mu'tashimaah?" "Kemana Mu'tashim?", kata dia.

Khalifahnya pada waktu itu Mu'tashim. Yang godain ni perempuan mengatakan, "Kemana Mu'tashim gak bakal denger engkau!". Salah satu orang muslim disitu (yang melihat kejadian itu) berangkat menuju ke Baghdad menyampaikan, bahwasanya ada seorang wanita muslimah, satu orang wanita muslimah di sana. Yang dia mengadu mengatakan "waa Mu'tashimaah", kata orang-orang Romawi gak bakal ada Mu'tashim.

Mu'tashim disebutkan pada waktu itu sedang istirahat. Ketika dia dengar seperti itu, Mu'tashim lalu mengatakan, "Labbaiki! Labbaiki! (Aku datang! Aku datang!)", kata dia. Digerakan umat Islam itu untuk menaklukkan Amoria (Amorion). Sampai 6 bulan itu nunggu penaklukan Amoria demi untuk menyelamatkan ini wanita. Imro'ah wahidah (hanya satu wanita)!.

Bagaimana kecemburuan ummat Islam pada waktu itu, antum pernah gak cemburu ketika mendengarkan......
saudari-saudari kita diperkosa, di Syam sana, di Suriah sana oleh tentara-tentara Bashar Asad. Pernah antum terasa cemburu dengan mereka?

Wallahi sekali-kali kalau antum sudah sibuk dengan dunia, antum cari di youtube sana. Saudari-saudari kita yang jadi korbannya Bashar Asad.
Wallahi kadang kalau sudah mati yang namanya kecemburuan kita terhadap wanita-wanita muslimah."

-Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.-

Itulah sahabat, semoga dapat dijadikan renungan bagi kita semua, agar lebih peduli terhadap saudara dan saudari kita. Cemburu tidak melulu kaitannya dengan kekasih, tapi cemburu itu harus ada terhadap saudara dan saudari kita seiman, sehingga timbul kepedulian kita kepada mereka.

Rasulullah ahallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhu :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْمَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ).
"Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur." [HR. Bukhâri dan Muslim]

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Pentingnya Rasa Cemburu

Yang Tak Pernah Bertemu, Tapi Sangat Mencintai (Part 2)

.........


Setelah dikasih minum, Rasulullah sujud lagi. Sujudnya lama banget, sambil menangis dihadapan Allah. "Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi...", terus Allah mengatakan, "Bangun Ya Muhammad, akan kuberikan apa yang kau minta".

"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirat...".
Kata Allah, "Maka tunggulah mereka di ujung sirat."

Nabi menunggu kita di ujung sirat, sambil mengatakan "Allahumma sallim sallim, allahumma sallim sallim" (Ya Allah selamatkan, Ya Allah selamatkan). Maka yang amalnya banyak, dia lewat, lewat, lewat. Ada juga yang jatuh ke dalam neraka.
Ketika tau umatnya masih banyak yang di dalam neraka, langsung sujud lagi dihadapan Allah, sujud yang sangat lama.

Allah mengatakan, "Ya Muhammad, bangkitlah dari sujudmu, apa yang kau inginkan?"
"Ya Allah, selamatkanlah seseorang dari api neraka yang di dalam hatinya ada iman walaupun sekecil biji kurma"

Akhirnya kata Allah, "Selamatkanlah mereka yang ada iman sekecil biji kurma di dalam neraka."
Nabi langsung pergi ke pintu neraka, mencari umatnya.
"Wahai malaikat, cari umat saya yang ada iman sekecil biji kurma, dan selamatkan mereka"

Dikeluarin...
Ketika ketemu dengan Rasulullah mereka dalam keadaan habis disiksa luar biasa wajah mereka, tubuh mereka rusak parah. Rasulullah melihat mereka dengan air mata kasihan, memeluk mereka, dipersilahkan masuk ke surga. Setelah itu, beliau balik lagi ke hadapan arasy Allah, dibawah arasy Allah, Nabi sujud lagi yang lama. Dalam sujud yang lama itu kemudian Nabi menangis. Allah berkata,"Ya Muhammad, kenapa menangis?

"Ya Allah, selamatkanlah umat saya dari api neraka, yang mereka di dalam hatinya ada iman sekecil biji jagung."
Allah pun mengizinkan. Akhirnya Nabi Muhammad lari lagi ke neraka. "Wahai malaikat, keluarkanlah yang ada iman sekecil biji jagung."
Keluar lagi sekian ribu, sekian juta umat Nabi Muhammad. Udah selesai semua gak ada sisa, balik lagi ke bawah arasy Allah. Sujud lagi yang lama, nangis lagi sepanjang waktu yang cukup lama. Sampai Allah bertanya, "Ya Muhammad, bangkit, bangkit. Apa yang kau inginkan?"

"Ya Allah, keluarkan umatku yang ada di dalam neraka yang di dalam hatinya ada iman sekecil biji sawi (zarrah)."

Kata Allah, "Aku izinkan".

Lari lagi ke neraka, selamatin lagi. Balik lagi, sujud lagi.

Kata Allah, "Ya Muhammad, apalagi ya Muhammad? Bukankah aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"

"Ya Allah, demi kasih sayang yang engkau miliki...selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal kecuali hanya mengatakan "La illaha illallah"."

Allah izinkan...

Nabi Muhammad kemudian lari ke neraka, menyelamatkan kita dengan seizin Allah.

Apakah orangtua kita bisa melakukan itu nanti di akhirat? Tidak..
Cinta paling besar dari Rasulullah, gak lupa sama kita. Kenal juga enggak, yang ada iman sekecil zarrah, yang ada iman sekecil biji jagung, yang ada iman sekecil biji kurma. Gak masalah, yang penting umatku Ya Allah, selamatkanlah mereka...

-Ust. Tengku Hanan Attaki, Lc-

Yang Tak Pernah Bertemu, Tapi Sangat Mencintai (Part 2)

Yang Tak Pernah Bertemu, Tapi Sangat Mencintai (Part 1)


Seorang suami lari dari istrinya, istri lari dari suminya, anak lari dari orangtuanya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya...

Likullim ri-imminhum yauma idzin (pada hari itu semua orang)...sya'nun yughnih (sibuk ngurus diri sendiri)

Semua orang!
Nabi Adam, Nabi Nuh..semua anbiya, dan semua manusia, pada hari itu semuanya sibuk dengan diri sendiri.

Udah lupa tuh, kita dikuburin satu liang lahat dengan pasangan sejati kita, tapi pas kita bangkit, kita gak akan liat ke sebelah kanan kiri kita. Gak peduli! Dia ngeliat kita, dia tau ini suami saya nih, dia tau ini anak saya, dia tau ini orangtua saya, dia tau bahwa kita adalah kekasihnya, dia tau! Tetapi, saking takutnya dia terhadap dirinya dan saking dia mementingkan dirinya, pada hari itu dia gak peduli dengan kita. Bahkan naudzubillah, kalau kekasihnya di sebelah diseret malaikat, dia gak akan nolong! Gak akan nolong kita dia mah...Dia yang penting selamat, "Ah, saya udah selamat." Kekasihnya? Ya terserah...Nanti, nanti kalau dia udah beres, baru itu dia...itu juga gak semua orang bisa seperti itu...

Tapi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, satu-satunya orang yang pada hari itu sangat sibuk, mondar-mandir, mondar-mandir, sibuknya luar biasa cuma satu orang....


Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam

Beliau sibuk banget. Gimana sibuknya Rasulullah?
Ketika lagi di padang mahsyar, Rasulullah langsung mencari, "Dimana umatku, dimana umatku?" Dikumpulin semua umatnya, kemudian Nabi sujud  kepada Allah dengan sujud yang sangat lama. Sampai Allah mengatakan,"Ya Muhammad, bangkitlah dari sujudmu, minta akan saya beri."
"Ya Allah saya tidak akan bangkit dari sujud saya sebelum saya mendapatkan apa yang engkau janjikan. Ya Allah,  berikan kesempatan saya untuk memberi minum kepada umat-umat saya. Mereka kehausan, Ya Allah, dibawah terik matahari."

Akhirnya Allah mengatakan, "Ya Muhammad, ini telaga Al-Kautsar, beri minum pada umatmu"
Terus beliau memberikan minum satu per satu, bahagia banget. Ketemu umatnya tuh kayak ketemu kekasih lama. Kasih minum...setelah minum satu teguk, kita gak akan haus lagi selama-lamanya.

Ketika seorang ayah, ibu, kekasih meninggalkan kita, Rasulullah mencari kita, dimana fulan? Dimana fulan?

..............

-Ustadz Tengku Hanan Attaki, Lc.-

Yang Tak Pernah Bertemu, Tapi Sangat Mencintai (Part 1)

7 Masalah Hidup dan Solusinya dalam Al-Qur'an

Assalamu'alaikum
Sahabat, hidup pasti tidak bisa lepas dari masalah. Semua orang pasti pernah terkena masalah. Dan terkadang dari masalah itu, muncul kegalauan dan kesedihan hati yang teramat dalam. Subhanallah..


Al-Qur'an, kitab umat Islam, petunjuk bagi semua orang yang beriman. Di dalamnya, Allah telah memberikan berbagai solusi hidup yang kalau kita ingat dan amalkan, maka apapun masalah kita, pasti bisa kita hadapi dengan sukses. Dan kali ini, saya akan sampaikan setidaknya 7 masalah hidup beserta solusinya di dalam Al-Qur'an.

1. Di saat sedih
Allah berfirman :

وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ  ۖ  كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا  ۙ  قَالُوا هٰذَا الَّذِى رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ  ۖ  وَأُتُوا بِهِۦ مُتَشٰبِهًا  ۖ  وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ  ۖ  وَهُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, "Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu." Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 25)

2. Memiliki dosa yang begitu banyak
Allah berfirman:

قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ  ۚ  إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا  ۚ  إِنَّهُ ۥ  هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar: Ayat 53)

3. Ketika galau 
Allah berfirman:

الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ  ۗ  أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 28)

4. Gelisah karena belum bertemu jodoh
Allah berfirman:

وَمِنْ ءَايٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً  ۚ  إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum: Ayat 21)

5. Usaha kita tidak dihargai oleh orang lain
Allah berfirman:

إِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَآءً وَكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُورًا
"Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (Allah)."
(QS. Al-Insan: Ayat 22)

6. Orang sombong menentang kita
Allah berfirman:

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُونَ قَالُوا سَلٰمًا
"Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "salam,""
(QS. Al-Furqan: Ayat 63)

7. Rezeki sempit
Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِى الْأَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً  ۚ  وَمَنْ يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ ۥ  عَلَى اللَّهِ  ۗ  وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa': Ayat 100)

Terakhir sahabat, sebanyak apapun masalah kita, ingatlah bahwa Allah tidak pernah menginginkan kesulitan untuk kita, dan Allah selalu menginginkan kebaikan untuk kita.
Allah berfirman:
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 185)

Jadi, pasti ada kebaikan yang Allah siapkan dibalik semua masalah-masalah yang kita dapatkan. Dan kebaikan itu akan kita dapatkan, ketika kita mau bersabar dan bersyukur kepada Allah apapun kondisi kita.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

7 Masalah Hidup dan Solusinya dalam Al-Qur'an

Bolehkan Menikahi Dia yang Punya Masa Lalu Buruk?

Assalamu'alaikum

Sahabat, berikut saya sampaikan potongan kajian dari Ust. Hanan Attaki. Beliau menjawab pertanyan salah seorang perempuan yang bertanya tentang hukum menikahi dia yang punya masa lalu buruk. Silahkan disimak, dan semoga bermanfaat.


Pertanyaan:
Dari seorang fulanah,

"Saya pernah dengar ceramah salah satu ustadz di Indonesia, bahwa kalau kita memilih suami itu jangan yang punya masa lalu buruk. Katanya kan nanti takutnya imbas ke rizkinya. Karena pernah ada suami istri yang datang ke tempat beliau, kemudian pas ditanya pernah melakukan dosa besar atau tidak, ternyata si suami itu pernah melakukan. Nah, karena hal itu, dalam rumah tangga tersebut akhirnya rizkinya agak susah. Dari si istri dan suami pun menceritakan bahwa suaminya tidak dapat-dapat kerja, terus istrinya juga tidak hamil-hamil. Nah, jika ada seorang laki-laki yang mau khitbah kita, dengan masa lalu yang kelam sekali. Tetapi laki-laki tersebut sudah bertaubat nasuha dan sudah hijrah dan sudah kembali baik. Kalau dari kitanya sudah menerima, tapi karena kita udah pernah denger kajian tersebut, itu bagaimana ya ustadz? Tolong penjelasannya..."

Jawaban:
Oleh Ustadz Tengku Hanan Attaki, Lc.

"Saya pengen sharing cerita Umar bin Khattab melamar salah satu putrinya Ali bin Abi Thalib. Dan kita tau-kan masa lalunya Umar, yang begiu kelam, yang pernah melakukan dosa-dosa besar, bahkan dosa syirik, membunuh, dan seterusnya. Ketika Umar jadi khalifah, Umar datang kepada Ali. Dia bilang, "Ya abal Hasan, saya itu sudah punya hubungan dengan Rasulullah lewat Hafsah (anaknya Umar yang menjadi istri Rasul). Nah, saya pengen menyempurnakan kekeluargaan saya dengan cara membangun hubungan dengan kamu, Ali. Saya pengen melamar putrimu, ya Abal Hasan"
Dan Ali ternyata mau menikahkan putrinya dengan Umar bin Khattab. Seandainya kaidah itu berlaku dalam segala urusan, pasti Ali lebih selektif daripada kita. Karena Ali itu, tau kan..yang nggak pernah, maaf, melihat auratnya sendiri nggak pernah. Itu Ali ya, auratnya sendiri aja nggak pernah liat. Bayangin, orang seterjaga Ali ini, mau menikahkan putrinya yang sangat terjaga juga, putri yang luar biasa, dengan orang yang punya masa lalu seperti Umar bin Khattab.

Jadi, Allah tidak melihat masa lalu kita, jika kita sudah menutupnya dengan taubat. Masa lalu itu baru mempengaruhi masa depan kita, kalau kita belum bertaubat. Akan mempengaruhi rizki, mempengaruhi keberkahan hidup, mempengaruhi ilmu, iya, kalau belum bertaubat. Tapi kalau sudah bertaubat, maka Allah saja sudah menghapus. Siapa kita untuk tidak melupakannya? Allah saja sudah melupakan. Allah saja sudah memuliakan hambanya yang bertaubat. Hari dia ber-istighfar, hari itu dia jadi kekasih Allah. Kalau dia jadi kekasih Allah, kenapa kita nggak mau jadi kekasihnya?

Walaupun, kalau ada dua pilihan, kita memilih yang paling bersih masa lalunya, bukan berarti kita menjudge orang ini kotor, tidak. Hanya untuk mungkin, lebih nyaman aja buat kita. Itu subjektif ya. Tapi kalau dari sisi agama, Allah menyama ratakan hamba-Nya yang punya masa lalu seburuk apapun, asalkan masa sekarangnya sama-sama beribadah dan taat kepada Allah.
Jadi, cerita Umar sama Ali itu jadi contoh, bahwa Ali nggak liat masa lau Umar. Kalau liat itu pasti nggak ada yang mau jadi Istrinya Umar."

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Bolehkan Menikahi Dia yang Punya Masa Lalu Buruk?