The Perfection is Imposible
KESEMPURNAAN=MUSTAHIL
Apakah anda pernah ingin mencoba sesuatu tetapi takut akan kegagalan? Takut jatuh? Takut akan ketidak mampuan dalam bertindak nantinya? Sebenarnya letak masalah bukan berasal dari skill atau kemampuan yang anda miliki. Tetapi rasa ke khawatiran dan juga target kesempurnaan sebelum tindakan itu dilakukan.
Tentu saja sangat baik bila kita telah memperhitungkan target dari pekerjaan yang akan kita lakukan.kita juga boleh menentukan kualitas dari hasil pekerjaan yang di lakukan. Namun apabila kualitas dan target kita justru menjadi beban dan ngriwu’i atas upaya atau tindakan yang akan kita lakukan. Ibarat penulis yang mempunyai ide dan point of success yang besar, namun ia ragu terhadap kemampuan jari-jemari nya dalam menulis. Karena khawatir akan menerima ejekan. Karena takut target tidak tercapai, yang akhirnya penulis enggan dan tidak pernah melahirkan sebuah tulisan.
Bagaimana cara kita agar lepas dari belenggu itu? Cukup dengan meyakini bahwa kesempurnaan itu milik Allah, artinya jangan mematok kesempurnan sebagai sebuah standar dalam meberikan penilaian atas pekerjaan yang akan kita lakukan.kita perlu meyakini bahwa kita hanyalah manusia, dengan demikian pasti akan terdapat kekurangan dalam kita melangkah.
Yang Akan Menjadikan Kita Menjadi Manusia Terbaik Adalah Tetap Berusaha Memperbaiki Apa Yang Dibuatnya. Yang Jatuh Akan Tetap Bangun, Inilah Manusia Yang Baik Yang Sedang Menuju Titik Kesempurnaan.
Pandangan tentu tidak dimaksudkan agar kita berbuat seadanya atau sejadinya saja. Kita tetap ingin menghasilkan karya yang terbaik, yang mendapatkan pestise yang terbaik pula. Namun baik atau kurangnya sebuah karya baru bisa dinilai setelah karya tersebut lahir.
Batas pencapaian manusia dimaksudkan agar kita tidak terbelenggu oleh sifat terlalu “ingin sempurna” (perfeksionis). Sebenarnya itu adalah hal yang normal atau wajar jika kita ingin memiliki karya yang sempurna. Namun kesempurnaan butuh proses yang panjang. Dan jika sifat “ingin sempurna” tadi hanyalah selubung dari rasa malas untuk berkarya ataupun takut untuk berkarya atau juga keengganan untuk memulai sesuatu, maka semua itu adalah hanya sebagai alasan untuk tidak berkarya.
Terus berkarya merupakan etos yang sangat perlu ditumbuhkan. Karya yang anda buat akan membantu diri anda untuk mengkoreksi atau member penilaian atas apa yang anda kerjakan. Bagaimana anda bisa menilai dan memperbaiki hasil jika belum pernah mengerjakan sesuatu yang menghasilkan?Untuk itu lakukan sesuatu buatlah karya tulislah sastra agar anda tahu seberapa besar potensi di diri anda. Dan tugas terpenting anda adalah bersedia untuk menerima kritikan serta saran orang lain. Meskipun kadang terasa sakit tapi percayalah semua itu merupakan proses menuju kesempurnaan.
Panggul, 23 September 2017
Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
follow IG : @ardisyafiul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar