Stay Tawadhu' Brother!

“ Orang yang baik adalah orang yang selalu merasa dirinya belum baik “


Ketika iblis mengatakan ia lebih baik dari Nabi Adam ‘alaihissalam karena ia diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam dari tanah dan saat iblis diperintahkan Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia pun enggan dan sombong, maka ketahuilah, dua kesesatan inilah yang sering menghiasi hidup manusia, yakni karena memiliki berbagai kelebihan, lalu merasa dirinya superior diatas orang lain serta memandang remeh mereka. Orang yang rendah hati atau tawadhu’ akan menghindari sifat memandang rendah orang lain, justru ia akan memuliakan manusia dengan ucapan dan perbuatan yang diridhai Allah.

Karena tawadhu’ merupakan akhlak para Rasul dan para generasi muda yang Sholeh. “Tidaklah Allah menambah pada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan orang tersebut”. (H.R. Muslim).

Efek Dahsyat Rendah Hati 

Banyak orang menyangka rendah hati identik dengan menghinakan diri, padahal sehebat apapun manusia ia pasti pernah berbuat salah atau dosa.

Alangkah bagusnya sikap rendah hati ini! Yang meyakini bahwa dirinya belum baik sama sekali dibandingkan orang lain. Berbeda dengan kebalikannya adalah sombong, yang sering membuat manusia mengingkari kebesaran Allah, menolak kebenaran dan membanggakan dirinya dengan tujuan agar orang lain tau kehebatannya. Itulah karakter buruk yang sangat dilarang semua Rasul-Nya dan akan berakibat fatal yang justru merugikan.

Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S. Asy-Syu’ara`: 215, 

                   الْمُؤْمِنِينَ مِنَ اتَّبَعَكَ لِمَنِ جَنَاحَكَ وَاخْفِضْ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman“.

Menghargai diri sendiri adalah dengan selalu menghargai orang lain menahan diri untuk bersifat sombong, bersikap tinggi hati, mengedepankan pikiran atau pandangannya sendiri tanpa memandang sama sekali orang lain. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari sifat sombong ini.

Panggul, 28 September 2017

Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Follow IG: @ardisyafiul

Stay Tawadhu' Brother!

Stay Tawadhu' Brother!

“ Orang yang baik adalah orang yang selalu merasa dirinya belum baik “


Ketika iblis mengatakan ia lebih baik dari Nabi Adam ‘alaihissalam karena ia diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam dari tanah dan saat iblis diperintahkan Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia pun enggan dan sombong, maka ketahuilah, dua kesesatan inilah yang sering menghiasi hidup manusia, yakni karena memiliki berbagai kelebihan, lalu merasa dirinya superior diatas orang lain serta memandang remeh mereka. Orang yang rendah hati atau tawadhu’ akan menghindari sifat memandang rendah orang lain, justru ia akan memuliakan manusia dengan ucapan dan perbuatan yang diridhai Allah.

Karena tawadhu’ merupakan akhlak para Rasul dan para generasi muda yang Sholeh. “Tidaklah Allah menambah pada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan orang tersebut”. (H.R. Muslim).

Efek Dahsyat Rendah Hati 

Banyak orang menyangka rendah hati identik dengan menghinakan diri, padahal sehebat apapun manusia ia pasti pernah berbuat salah atau dosa.

Alangkah bagusnya sikap rendah hati ini! Yang meyakini bahwa dirinya belum baik sama sekali dibandingkan orang lain. Berbeda dengan kebalikannya adalah sombong, yang sering membuat manusia mengingkari kebesaran Allah, menolak kebenaran dan membanggakan dirinya dengan tujuan agar orang lain tau kehebatannya. Itulah karakter buruk yang sangat dilarang semua Rasul-Nya dan akan berakibat fatal yang justru merugikan.

Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S. Asy-Syu’ara`: 215, 

                   الْمُؤْمِنِينَ مِنَ اتَّبَعَكَ لِمَنِ جَنَاحَكَ وَاخْفِضْ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman“.

Menghargai diri sendiri adalah dengan selalu menghargai orang lain menahan diri untuk bersifat sombong, bersikap tinggi hati, mengedepankan pikiran atau pandangannya sendiri tanpa memandang sama sekali orang lain. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari sifat sombong ini.

Panggul, 28 September 2017

Syafiul Ardi Firmansyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Follow IG: @ardisyafiul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar