Mungkinkah Menikah Tanpa Pacaran?
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, menikah adalah momen hidup yang begitu istimewa. Sebuah ibadah yang senantiasa ingin segera kita wujudkan. Bagaimana tidak, saat itulah kita akan di ikat dengan pasangan hidup kita dalam ikatan yang sah. Sebuah awal baru dalam catatan hidup, dimana kita memiliki pemimpin ataupun pendamping dalam menitih jalan ini.
Menikah adalah ibadah seumur hidup. Maka perlu persiapan yang matang sebelum menjalaninya. Sebuah proses sebelum menikah, akan berpengaruh besar terhadap jalannya sebuah pernikahan. Namun, lagi-lagi fitnah besar muncul dan menyebar di kalangan ummat. Sebuah fitnah yang mengatas namakan suatu proses sebelum pernikahan. Fitnah itu tak lain adalah PACARAN.
Demi Allah sahabat, ketahuilah bahwa pacaran bukanlah suatu proses dalam pernikahan. Bukan suatu jalan, bukan pula syarat apalagi manfaat. Pacaran adalah murni bentuk kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Bentuk pembangkangan kepada-Nya, dan ketidak percayaan bahwa jodoh datang tepat pada waktunya.
Pacaran tidak akan mendekatkan jodoh, tidak pula menjauhkannya. Tapi pacaran akan menjatuhkan kehormatan, dan mengurangi kepantasan untuk mendapatkan jodoh idaman. Pacaran tidak ada sangkut pautnya terhadap kelancaran pernikahan. Tidak menjadi jaminan, dan bukan sebuah tahapan. Pacaran sekali lagi adalah bentuk kemaksiatan. Jelas hukum pacaran adalah HARAM!
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra': Ayat 32)
Pacaran adalah mendekati zina. Suatu perbuatan yang keji, lagi jalan yang buruk. Demi Allah, Allah tidak ridhlo terhadap orang pacaran, apapun niat dan dalih yang ia perjuangkan. Pacaran tetaplah haram, apapun bentuknya. Tak peduli siapapun yang melakukannya, tidak akan merubah hukum pacaran menjadi halal.
Tapi, apakah mungkin saya bisa menikah tanpa pacaran sebelumnya?
Sekali lagi kita tekankan, pacaran bukanlah proses untuk menikah. Jadi sangatlah mungkin, dan bahkan memang suatu keharusan pernikahan itu diwujudkan tanpa campur tangan dari pacaran.
Allah tidak ridhlo, dan Rasulullah tidak pernah mengajarkannya. Islam tidak pernah mengenal yang namanya pacaran.
Coba renungkan sahabat...
Bukankah kita ingin pernikahan kita di ridhloi Allah subhanahu wa ta'ala? Bukankah kita ingin keberkahan selalu tercurah dalam setiap langkah bersama pasangan halal kita? Maka mulailah dengan cara yang diridhloi Allah, jangan mulai dengan keharaman! Jangan mulai dengan penodaan! Jangan mulai pernikahan dengan pacaran! Karena kita ingin diridhloi, bukan di murkai. Kita ingin kebahagiaan, bukan kehinaan. Maka jauhilah pacaran sahabat, buat Allah tersenyum bangga, dan Dia akan memberikan jodoh yang luar biasa atas kesabaran kita. Bersabarlah, akan tiba waktunya..
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, menikah adalah momen hidup yang begitu istimewa. Sebuah ibadah yang senantiasa ingin segera kita wujudkan. Bagaimana tidak, saat itulah kita akan di ikat dengan pasangan hidup kita dalam ikatan yang sah. Sebuah awal baru dalam catatan hidup, dimana kita memiliki pemimpin ataupun pendamping dalam menitih jalan ini.
Menikah adalah ibadah seumur hidup. Maka perlu persiapan yang matang sebelum menjalaninya. Sebuah proses sebelum menikah, akan berpengaruh besar terhadap jalannya sebuah pernikahan. Namun, lagi-lagi fitnah besar muncul dan menyebar di kalangan ummat. Sebuah fitnah yang mengatas namakan suatu proses sebelum pernikahan. Fitnah itu tak lain adalah PACARAN.
Demi Allah sahabat, ketahuilah bahwa pacaran bukanlah suatu proses dalam pernikahan. Bukan suatu jalan, bukan pula syarat apalagi manfaat. Pacaran adalah murni bentuk kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Bentuk pembangkangan kepada-Nya, dan ketidak percayaan bahwa jodoh datang tepat pada waktunya.
Pacaran tidak akan mendekatkan jodoh, tidak pula menjauhkannya. Tapi pacaran akan menjatuhkan kehormatan, dan mengurangi kepantasan untuk mendapatkan jodoh idaman. Pacaran tidak ada sangkut pautnya terhadap kelancaran pernikahan. Tidak menjadi jaminan, dan bukan sebuah tahapan. Pacaran sekali lagi adalah bentuk kemaksiatan. Jelas hukum pacaran adalah HARAM!
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra': Ayat 32)
Pacaran adalah mendekati zina. Suatu perbuatan yang keji, lagi jalan yang buruk. Demi Allah, Allah tidak ridhlo terhadap orang pacaran, apapun niat dan dalih yang ia perjuangkan. Pacaran tetaplah haram, apapun bentuknya. Tak peduli siapapun yang melakukannya, tidak akan merubah hukum pacaran menjadi halal.
Tapi, apakah mungkin saya bisa menikah tanpa pacaran sebelumnya?
Sekali lagi kita tekankan, pacaran bukanlah proses untuk menikah. Jadi sangatlah mungkin, dan bahkan memang suatu keharusan pernikahan itu diwujudkan tanpa campur tangan dari pacaran.
Allah tidak ridhlo, dan Rasulullah tidak pernah mengajarkannya. Islam tidak pernah mengenal yang namanya pacaran.
Coba renungkan sahabat...
Bukankah kita ingin pernikahan kita di ridhloi Allah subhanahu wa ta'ala? Bukankah kita ingin keberkahan selalu tercurah dalam setiap langkah bersama pasangan halal kita? Maka mulailah dengan cara yang diridhloi Allah, jangan mulai dengan keharaman! Jangan mulai dengan penodaan! Jangan mulai pernikahan dengan pacaran! Karena kita ingin diridhloi, bukan di murkai. Kita ingin kebahagiaan, bukan kehinaan. Maka jauhilah pacaran sahabat, buat Allah tersenyum bangga, dan Dia akan memberikan jodoh yang luar biasa atas kesabaran kita. Bersabarlah, akan tiba waktunya..
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar