Pentingnya Rasa Cemburu
Berikut ini kisah tentang bagaimana pentingnya rasa cemburu yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA di salah satu kajian beliau:
"Ingat kisah waa Mu'tashimaah? (Perempuan yang memanggil Al Mu'tashim)
Kisah ini banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab yang banyak sekali. Diantara kisahnya, bahwasanya ada seorang syarifah. Dikatakan dia masih ada keturunan dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dia ditawan oleh orang-orang Romawi. Dia digodain di sana. Ketika dia digodain sama orang Romawi, wanita ini mengatakan, "waa Mu'tashimaah?" "Kemana Mu'tashim?", kata dia.
Khalifahnya pada waktu itu Mu'tashim. Yang godain ni perempuan mengatakan, "Kemana Mu'tashim gak bakal denger engkau!". Salah satu orang muslim disitu (yang melihat kejadian itu) berangkat menuju ke Baghdad menyampaikan, bahwasanya ada seorang wanita muslimah, satu orang wanita muslimah di sana. Yang dia mengadu mengatakan "waa Mu'tashimaah", kata orang-orang Romawi gak bakal ada Mu'tashim.
Mu'tashim disebutkan pada waktu itu sedang istirahat. Ketika dia dengar seperti itu, Mu'tashim lalu mengatakan, "Labbaiki! Labbaiki! (Aku datang! Aku datang!)", kata dia. Digerakan umat Islam itu untuk menaklukkan Amoria (Amorion). Sampai 6 bulan itu nunggu penaklukan Amoria demi untuk menyelamatkan ini wanita. Imro'ah wahidah (hanya satu wanita)!.
Bagaimana kecemburuan ummat Islam pada waktu itu, antum pernah gak cemburu ketika mendengarkan......
saudari-saudari kita diperkosa, di Syam sana, di Suriah sana oleh tentara-tentara Bashar Asad. Pernah antum terasa cemburu dengan mereka?
Wallahi sekali-kali kalau antum sudah sibuk dengan dunia, antum cari di youtube sana. Saudari-saudari kita yang jadi korbannya Bashar Asad.
Wallahi kadang kalau sudah mati yang namanya kecemburuan kita terhadap wanita-wanita muslimah."
-Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.-
Itulah sahabat, semoga dapat dijadikan renungan bagi kita semua, agar lebih peduli terhadap saudara dan saudari kita. Cemburu tidak melulu kaitannya dengan kekasih, tapi cemburu itu harus ada terhadap saudara dan saudari kita seiman, sehingga timbul kepedulian kita kepada mereka.
Rasulullah ahallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhu :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْمَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ).
"Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur." [HR. Bukhâri dan Muslim]
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Berikut ini kisah tentang bagaimana pentingnya rasa cemburu yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA di salah satu kajian beliau:
"Ingat kisah waa Mu'tashimaah? (Perempuan yang memanggil Al Mu'tashim)
Kisah ini banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab yang banyak sekali. Diantara kisahnya, bahwasanya ada seorang syarifah. Dikatakan dia masih ada keturunan dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dia ditawan oleh orang-orang Romawi. Dia digodain di sana. Ketika dia digodain sama orang Romawi, wanita ini mengatakan, "waa Mu'tashimaah?" "Kemana Mu'tashim?", kata dia.
Khalifahnya pada waktu itu Mu'tashim. Yang godain ni perempuan mengatakan, "Kemana Mu'tashim gak bakal denger engkau!". Salah satu orang muslim disitu (yang melihat kejadian itu) berangkat menuju ke Baghdad menyampaikan, bahwasanya ada seorang wanita muslimah, satu orang wanita muslimah di sana. Yang dia mengadu mengatakan "waa Mu'tashimaah", kata orang-orang Romawi gak bakal ada Mu'tashim.
Mu'tashim disebutkan pada waktu itu sedang istirahat. Ketika dia dengar seperti itu, Mu'tashim lalu mengatakan, "Labbaiki! Labbaiki! (Aku datang! Aku datang!)", kata dia. Digerakan umat Islam itu untuk menaklukkan Amoria (Amorion). Sampai 6 bulan itu nunggu penaklukan Amoria demi untuk menyelamatkan ini wanita. Imro'ah wahidah (hanya satu wanita)!.
Bagaimana kecemburuan ummat Islam pada waktu itu, antum pernah gak cemburu ketika mendengarkan......
saudari-saudari kita diperkosa, di Syam sana, di Suriah sana oleh tentara-tentara Bashar Asad. Pernah antum terasa cemburu dengan mereka?
Wallahi sekali-kali kalau antum sudah sibuk dengan dunia, antum cari di youtube sana. Saudari-saudari kita yang jadi korbannya Bashar Asad.
Wallahi kadang kalau sudah mati yang namanya kecemburuan kita terhadap wanita-wanita muslimah."
-Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.-
Itulah sahabat, semoga dapat dijadikan renungan bagi kita semua, agar lebih peduli terhadap saudara dan saudari kita. Cemburu tidak melulu kaitannya dengan kekasih, tapi cemburu itu harus ada terhadap saudara dan saudari kita seiman, sehingga timbul kepedulian kita kepada mereka.
Rasulullah ahallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhu :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْمَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ).
"Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur." [HR. Bukhâri dan Muslim]
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar