Ayat-ayat Powerfull untuk Ruqyah Syar'iyyah
Sahabat fillah, seperti yang kita bahas di artikel sebelumnya tentang teknik ruqyah, inti dari teknik ruqyah adalah bacaan ayat-ayat Al-Qur'an. Nah, mungkin sahabat ada yang bertanya, ayat-ayat apa saja yang hendaknya kita baca saat ruqyah, baik itu mandiri atau ke orang lain?
Berikut kami rangkumkan untuk sahabat Muslim Baper, ayat-ayat ruqyah syar'iyyah:
Standar
1. Al Fatihah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Fatihah:Ayat 1)
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 2)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 3)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ
"Pemilik hari pembalasan."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 4)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 5)
اهْدِنَا الصِّرٰطَ الْمُسْتَقِيمَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah: Ayat 6)
صِرٰطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
(QS. Al-Fatihah: Ayat 7)
2. Ayat Kursi:
اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ ۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ ۥ ٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ ۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 255)
3. Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kesurupan)
Al-Mukminun ayat 115-118:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
"Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(QS. Al-Mu'minun: Ayat 115)
فَتَعٰلَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
"Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia."
(QS. Al-Mu'minun: Ayat 116)
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهٰنَ لَهُ ۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ ۥ عِنْدَ رَبِّهِۦٓ ۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُونَ
"Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sungguh orang-orang kafir itu tidak akan beruntung."
(QS. Al-Mu'minun: Ayat 117)
وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِينَ
"Dan katakanlah (Muhammad), "Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.""
(QS. Al-Mu'minun: Ayat 118)
Ayat Lain
1. Al-Baqarah ayat 102
2. Al-Baqarah ayat 163-164
3. Al-Baqarah ayat 285-286
4. Al-Imran ayat 18-19
5. Al-'Araf ayat 54-56
6. Al-'Araf ayat 117-122
7. Yunus ayat 81-82
8. Thoha ayat 69
9. As-Soffaat ayat 1-10
10. Al-Ahqaaf ayat 29-32
11. Ar-Rahman ayat 33-36
12. Al-Hasyr ayat 21-24
13. Al-Jin ayat 1-9
Itulah sahabat, ayat-ayat Al-Qur'an yang bisa kita baca saat ruqyah syar'iyyah. Sebenarnya tidak harus itu, boleh sesuai kemampuan kita, tidak harus memaksakan diri. Tapi minimal, hafalkan ayat-ayat ruqyah standar dan PPPK agar nantinya mempermudah kita. Dan kembali ingat, niatkan membacanya untuk ruqyah, sehingga insyaaAllah nanti ayat-ayat itu akan menjadi wasilah penyembuhan dengan kehendak Allah 'Azza Wa Jalla.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Ayat-ayat Powerfull untuk Ruqyah Syar'iyyah
By Unknown
5 Teknik Ruqyah Syar'iyyah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, alhamdulillah kami bisa share kembali artikel terkait dengan ruqyah syar'iyyah. Ada yang tanya, kenapa kok akhir-akhir ini, Muslim Baper sering membuat artikel ruqyah? Ini karena kita sebagai umat Islam menyadari dan yakin, bahwasannya ruqyah adalah pengobatan paling utama dalam Islam, yang seharusnya menjadi pilihan pertama dalam usaha kita mencari kesembuhan. Karena ruqyah ini diajarkan langsung oleh manusia paling mulia, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, maka sudah dipastikan bahwa ruqyah yang benar akan memberikan hasil yang luar biasa, insyaaAllah.
Nah, lalu bagaimana teknik-teknik ruqyah syar'iyyah itu? Karena sebagaimana metode-metode pengobatan lain, ruqyah juga memerlukan teknik agar nanti hasilnya maksimal. Berikut 5 teknik ruqyah syar'iyyah, beserta penjelasannya:
1. Niat dan Keyakinan yang Kuat
The power of niat. Pastikan ketika kita mau melakukan ruqyah, niat kita juga untuk itu. Dan perlu di jadikan catatan, orientasi ruqyah bukanlah dunia, tapi haruslah akhirat.
The power of conviction. Pastikan keyakinan kita sudah kuat bahwa ruqyah memang metode penyembuhan terbaik. Jangan ragu dan berpikir ruqyah tidak akan berhasil, karena keraguan itu datangnya dari syaitan, yang berusaha membuat kita batal atau kesulitan saat ruqyah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dari hadits qudsi di atas, dapat kita ketahui bahwa seorang hamba harus punya keyakinan yang kuat kepada Allah. Kemudian kita aplikasikan ke ruqyah, kalau kita yakin bahwa ruqyah akan bisa menjadi wasilah kesembuhan dari Allah, maka pasti Allah akan memberikan kesembuhan itu ketika ruqyah sudah kita lakukan dengan benar. Maka yakinlah sahabat, karena ini adalah teknik penting yang pertama kali harus kita lakukan.
2. Gelombang Bacaan Ayat Al-Qur'an
Inti teknik dari ruqyah adalah bacaan ayat Al-Qur'an. Penting kita ketahui, ketika ruqyah, jangan men-sirr kan bacaan ayat Al-Qur'an, tapi harus dijahr kan agar diri kita (ruqyah mandiri) atau orang lain bisa mendengarkan bacaan kita. Tegas! Karena kita sedang berusaha agar jin yang ada dalam tubuh mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur'an, yang akan menjadikan racun dan senjata untuk mengusir mereka. Dan juga niatkan bacaan kita untuk ruqyah. Karena akan berbeda hasilnya bacaan ayat Al-Qur'an dengan niat sekedar membaca, dengan niat untuk ruqyah. Akan ada reaksi insyaaAllah jika kita melakukannya dengan benar.
3. Bersikap yang Seharusnya
Ketika kita sudah mulai membaca ayat-ayat Al-Qur'an, pegang dengan tangan kanan kita organ tubuh yang dirasa sakit. Atau sesekali bisa kita pijat pelan atau di tepuk-tepuk. Ini tergantung situasi saat ruqyah.
4. Kenali Musuh Kita
Musuh kita adalah syaitan. Kita harus tahu itu, dan sadar betul, bahwa mereka adalah musuh kita yang nyata. Jangan takut ketika berhadapan dengan mereka. Jangan tunjukkan rasa cemas, ragu, dan gelisah. Fokus, dan selalu ingat, Allah akan membantu kita untuk menghadapi mereka.
5. Hancurkan Perisai Syaitan
Salah satu penyebab umum ruqyah tidak berhasil, karena syaitan masih mempunyai perisai yang belum kita hancurkan, sehingga ayat-ayat Al-Qur'an yang kita bacakan tidak bisa masuk menembus mereka. Perlu sahabat ketahui, bahwa di sini syaitan punya 3 lapis perisai, yang semuanya harus sahabat hancurkan. Tiga lapis perisai itu adalah:
1. Mental block : niat kurang kuat, atau tidak untuk mencari ridho Allah
2. Penghijab langit : memakan makanan haram
3. Kotoran jiwa : disebabkan karena 2 fitnah (syubhat dan syahwat). Fitnah syubhat menyebabkan kita melakukan syirik (memakai jimat, rajah, amalan2 tertentu dan ini harus kita tinggalkan dan buang jauh-jauh), dan bid'ah (amalan yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi). Fitnah syahwat menyebabkan kita melakukan berbagai dosa seperti zina, durhaka dg orang tua, dll.
Tinggalkan dan buang jauh-jauh hal-hal di atas sebelum ruqyah, agar perisai syaitan dapat hancur dan insyaaAllah dengan ini ruqyah dapat berhasil.
Itulah 5 teknik ruqyah syar'iyyah, keberhasilan ruqyah adalah kehendak Allah, tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin. Lakukan teknik-teknik tersebut sahabat, jadikan ruqyah sebagai pilhan pertama kita dalam pengobatan. Semoga Allah senantiasa menjaga kita.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, alhamdulillah kami bisa share kembali artikel terkait dengan ruqyah syar'iyyah. Ada yang tanya, kenapa kok akhir-akhir ini, Muslim Baper sering membuat artikel ruqyah? Ini karena kita sebagai umat Islam menyadari dan yakin, bahwasannya ruqyah adalah pengobatan paling utama dalam Islam, yang seharusnya menjadi pilihan pertama dalam usaha kita mencari kesembuhan. Karena ruqyah ini diajarkan langsung oleh manusia paling mulia, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, maka sudah dipastikan bahwa ruqyah yang benar akan memberikan hasil yang luar biasa, insyaaAllah.
Nah, lalu bagaimana teknik-teknik ruqyah syar'iyyah itu? Karena sebagaimana metode-metode pengobatan lain, ruqyah juga memerlukan teknik agar nanti hasilnya maksimal. Berikut 5 teknik ruqyah syar'iyyah, beserta penjelasannya:
1. Niat dan Keyakinan yang Kuat
The power of niat. Pastikan ketika kita mau melakukan ruqyah, niat kita juga untuk itu. Dan perlu di jadikan catatan, orientasi ruqyah bukanlah dunia, tapi haruslah akhirat.
The power of conviction. Pastikan keyakinan kita sudah kuat bahwa ruqyah memang metode penyembuhan terbaik. Jangan ragu dan berpikir ruqyah tidak akan berhasil, karena keraguan itu datangnya dari syaitan, yang berusaha membuat kita batal atau kesulitan saat ruqyah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dari hadits qudsi di atas, dapat kita ketahui bahwa seorang hamba harus punya keyakinan yang kuat kepada Allah. Kemudian kita aplikasikan ke ruqyah, kalau kita yakin bahwa ruqyah akan bisa menjadi wasilah kesembuhan dari Allah, maka pasti Allah akan memberikan kesembuhan itu ketika ruqyah sudah kita lakukan dengan benar. Maka yakinlah sahabat, karena ini adalah teknik penting yang pertama kali harus kita lakukan.
2. Gelombang Bacaan Ayat Al-Qur'an
Inti teknik dari ruqyah adalah bacaan ayat Al-Qur'an. Penting kita ketahui, ketika ruqyah, jangan men-sirr kan bacaan ayat Al-Qur'an, tapi harus dijahr kan agar diri kita (ruqyah mandiri) atau orang lain bisa mendengarkan bacaan kita. Tegas! Karena kita sedang berusaha agar jin yang ada dalam tubuh mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur'an, yang akan menjadikan racun dan senjata untuk mengusir mereka. Dan juga niatkan bacaan kita untuk ruqyah. Karena akan berbeda hasilnya bacaan ayat Al-Qur'an dengan niat sekedar membaca, dengan niat untuk ruqyah. Akan ada reaksi insyaaAllah jika kita melakukannya dengan benar.
3. Bersikap yang Seharusnya
Ketika kita sudah mulai membaca ayat-ayat Al-Qur'an, pegang dengan tangan kanan kita organ tubuh yang dirasa sakit. Atau sesekali bisa kita pijat pelan atau di tepuk-tepuk. Ini tergantung situasi saat ruqyah.
4. Kenali Musuh Kita
Musuh kita adalah syaitan. Kita harus tahu itu, dan sadar betul, bahwa mereka adalah musuh kita yang nyata. Jangan takut ketika berhadapan dengan mereka. Jangan tunjukkan rasa cemas, ragu, dan gelisah. Fokus, dan selalu ingat, Allah akan membantu kita untuk menghadapi mereka.
5. Hancurkan Perisai Syaitan
Salah satu penyebab umum ruqyah tidak berhasil, karena syaitan masih mempunyai perisai yang belum kita hancurkan, sehingga ayat-ayat Al-Qur'an yang kita bacakan tidak bisa masuk menembus mereka. Perlu sahabat ketahui, bahwa di sini syaitan punya 3 lapis perisai, yang semuanya harus sahabat hancurkan. Tiga lapis perisai itu adalah:
1. Mental block : niat kurang kuat, atau tidak untuk mencari ridho Allah
2. Penghijab langit : memakan makanan haram
3. Kotoran jiwa : disebabkan karena 2 fitnah (syubhat dan syahwat). Fitnah syubhat menyebabkan kita melakukan syirik (memakai jimat, rajah, amalan2 tertentu dan ini harus kita tinggalkan dan buang jauh-jauh), dan bid'ah (amalan yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi). Fitnah syahwat menyebabkan kita melakukan berbagai dosa seperti zina, durhaka dg orang tua, dll.
Tinggalkan dan buang jauh-jauh hal-hal di atas sebelum ruqyah, agar perisai syaitan dapat hancur dan insyaaAllah dengan ini ruqyah dapat berhasil.
Itulah 5 teknik ruqyah syar'iyyah, keberhasilan ruqyah adalah kehendak Allah, tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin. Lakukan teknik-teknik tersebut sahabat, jadikan ruqyah sebagai pilhan pertama kita dalam pengobatan. Semoga Allah senantiasa menjaga kita.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
5 Teknik Ruqyah Syar'iyyah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
By Unknown
3 Ciri Ruqyah Syariah dan Bedanya dengan Ruqyah Syirik
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, ruqyah adalah teknik pengobatan dalam Islam yang telah digunakan sejak zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Ruqyah seringkali didefinisikan sebagai cara untuk mengusir syaitan dan jin yang selama ini mengganggu kita, yang membuat berbagai penyakit baik zahir maupun batin.
Ruqyah ini adalah sistem pengobatan yang sangat efektif. Namun, seiring perkembangan zaman, ruqyah seringkali digunakan sebagai modus untuk meraup keuntungan dunia oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ruqyah mulai dimodifikasi, jauh berbeda dengan ruqyah yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dalam praktiknya, ruqyah banyak disusupi oleh kesyirikan, sehingga bukan malah mengobati, tapi akan memperparah dan menguatkan syaitan yang mengganggu pasien ruqyah.
Oleh karena itu, sahabat harus tahu ciri-ciri ruqyah syariah yang diajarkan Rasulullah dan apa yang membedakan dengan ruqyah syirik/dukuniyah, sehingga sahabat tidak akan tertipu oleh para ustadz/kyai dukun yang merajalela di akhir zaman ini.
3 Ciri Ruqyah Syariah:
1. Bacaan Ayat Al-Qur'an
Ruqyah syariah menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an dalam metode praktiknya. Tidak menggunakan mantra-mantra aneh, tapi benar-benar hanya Al-Qur'an. Karena cukup Al-Qur'an, itu akan menjadi wasilah penyembuh, sebagai obat bagi qolbun yang sakit, dan menjadi serangan kepada para syaithan ataupun jin yang mengganggu kita.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
(QS. Yunus: Ayat 57)
Maka Al-Qur'an adalah obat terampuh bagi orang-orang yang beriman. Mukjizat yang luar biasa, solusi dari setiap masalah.
2. Do'a-do'a yang diajarkan Nabi
Ruqyah syariah menggunakan do'a-do'a yang memang diajarkan oleh Rasulullah. Namun, do'a ini juga bisa sesuai hajat kita, misal kita berdo'a agar air putih yang akan kita minum ini dapat menjadi racun bagi syaitan dan jin, dan do'a-do'a yang semacamnya.
3. Dengan izin Allah
Ingat sahabat, ruqyah yang sebenarnya berhasil bukan karena peruqyahnya, tapi karena izin Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ ۥ ٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضْلِهِۦ ۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَنْ يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Yunus: Ayat 107)
Jadi, jangan kita ketika meruqyah seseorang, namun tidak bereaksi, kita merasa bahwa itu karena kelemahan kita. Tidak, jika kita merasa seperti itu, kita sama saja menyangka bahwa berhasil tidaknya ruqyah karena kita (peruqyah), padahal keberhasilan itu karena izin Allah subhanahu wa ta'ala. Huznudzon, tugas kita selanjutnya adalah bermuhasabah, dan terus belajar.
Itulah sahabat 3 ciri ruqyah syariah, tidak ada ciri lain. Jika sahabat menjumpai ruqyah yang dalam praktiknya menghadirkan hal-hal lain, semisal jimat (termasuk huruf arab pegon yang ditulis membentuk sesuatu/rajah), amalan-amalan tertentu, atau bahkan tumbal, maka tidak diragukan lagi itu adalah ruqyah syirik yang harus kita hindari. Karena ruqyah syirik sama sekali tidak akan menyembuhkan, tapi akan memperparah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, ruqyah adalah teknik pengobatan dalam Islam yang telah digunakan sejak zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Ruqyah seringkali didefinisikan sebagai cara untuk mengusir syaitan dan jin yang selama ini mengganggu kita, yang membuat berbagai penyakit baik zahir maupun batin.
Ruqyah ini adalah sistem pengobatan yang sangat efektif. Namun, seiring perkembangan zaman, ruqyah seringkali digunakan sebagai modus untuk meraup keuntungan dunia oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ruqyah mulai dimodifikasi, jauh berbeda dengan ruqyah yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dalam praktiknya, ruqyah banyak disusupi oleh kesyirikan, sehingga bukan malah mengobati, tapi akan memperparah dan menguatkan syaitan yang mengganggu pasien ruqyah.
Oleh karena itu, sahabat harus tahu ciri-ciri ruqyah syariah yang diajarkan Rasulullah dan apa yang membedakan dengan ruqyah syirik/dukuniyah, sehingga sahabat tidak akan tertipu oleh para ustadz/kyai dukun yang merajalela di akhir zaman ini.
3 Ciri Ruqyah Syariah:
1. Bacaan Ayat Al-Qur'an
Ruqyah syariah menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an dalam metode praktiknya. Tidak menggunakan mantra-mantra aneh, tapi benar-benar hanya Al-Qur'an. Karena cukup Al-Qur'an, itu akan menjadi wasilah penyembuh, sebagai obat bagi qolbun yang sakit, dan menjadi serangan kepada para syaithan ataupun jin yang mengganggu kita.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
(QS. Yunus: Ayat 57)
Maka Al-Qur'an adalah obat terampuh bagi orang-orang yang beriman. Mukjizat yang luar biasa, solusi dari setiap masalah.
2. Do'a-do'a yang diajarkan Nabi
Ruqyah syariah menggunakan do'a-do'a yang memang diajarkan oleh Rasulullah. Namun, do'a ini juga bisa sesuai hajat kita, misal kita berdo'a agar air putih yang akan kita minum ini dapat menjadi racun bagi syaitan dan jin, dan do'a-do'a yang semacamnya.
3. Dengan izin Allah
Ingat sahabat, ruqyah yang sebenarnya berhasil bukan karena peruqyahnya, tapi karena izin Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ ۥ ٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضْلِهِۦ ۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَنْ يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Yunus: Ayat 107)
Jadi, jangan kita ketika meruqyah seseorang, namun tidak bereaksi, kita merasa bahwa itu karena kelemahan kita. Tidak, jika kita merasa seperti itu, kita sama saja menyangka bahwa berhasil tidaknya ruqyah karena kita (peruqyah), padahal keberhasilan itu karena izin Allah subhanahu wa ta'ala. Huznudzon, tugas kita selanjutnya adalah bermuhasabah, dan terus belajar.
Itulah sahabat 3 ciri ruqyah syariah, tidak ada ciri lain. Jika sahabat menjumpai ruqyah yang dalam praktiknya menghadirkan hal-hal lain, semisal jimat (termasuk huruf arab pegon yang ditulis membentuk sesuatu/rajah), amalan-amalan tertentu, atau bahkan tumbal, maka tidak diragukan lagi itu adalah ruqyah syirik yang harus kita hindari. Karena ruqyah syirik sama sekali tidak akan menyembuhkan, tapi akan memperparah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
3 Ciri Ruqyah Syariah dan Bedanya dengan Ruqyah Syirik
By Unknown
Inilah Bukti Ketika Hamba Mencintai Allah
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, mungkin pernah ketika kita ditanya, siapa yang paling engkau cintai? Kita akan menjawab Allah yang paling kucintai. Tapi, benarkah itu? Atau itu hanya sebatas pengakuan lisan kita? Atau memang kita benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya?
Di sini cinta butuh bukti. Bukan hanya manisnya ucapan, tanpa praktek dalam tindakan. Wallahi, yang kita khawatirkan bukanlah jika ternyata kita membohongi Allah, tapi kita khawatir jika ternyata kita membohongi diri sendiri. Kita telah tertipu dengan lisan kita yang mengatakan Allah yang paling ku cintai, sehingga kita merasa cukup dengan itu, tak mau bermuhasabah apalagi memperbaiki diri.
Maka, kita harus tahu bukti apa saja yang akan dilakukan seorang hamba jika ia benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya. Bukti tersebut antara lain:
1. Taat kepada Allah
Melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya adalah salah satu bukti cintanya seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
Apapun yang diperintahkan oleh Allah, ia laksanakan dengan sami'na wa atho'na. Tidak ada kesusahan atau rasa malas baginya untuk melaksanakan ibadah, dan begitu mudah baginya untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah, itu karena cinta.
Sebagai analogi, lihatlah para pendaki yang rela meninggalkan rumah mereka, menempuh perjalanan yang jauh, sukar, dan bahkan mengancam nyawa. Ketika mereka sampai di puncak, apa yang mereka dapatkan? Tidak ada! Mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tapi karena cinta, mereka dengan senang hati melakukannya, cinta akan hobi mereka, sehingga tatkala mereka sampai ke tujuan, mereka mendapatkan suatu kebahagiaan tersendiri, yang mungkin hanya mereka yang mampu merasakannya.
Begitu pula jika kita cinta kepada Allah, apapun perintah-Nya dan apapun larangan-Nya, kita dengan senang hati senantiasa sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat).
2. Sering mengingat dan menyebut nama-Nya
Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa ingat dan menyebut nama-Nya, karena ia sadar semuanya itu dari Allah. Maka pantaslah kita dalam setiap kondisi selalu ingat kepada Sang Pemberi. Dan sahabat, dengan mengingat Allah lah, hidup ini menjadi tenteram, tidak ada lagi kegalauan.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 28)
3. Sering membaca Al-Qur'an
Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa jika kita ingin tau seberapa besar cinta kita kepada Allah, maka lihatlah seberapa banyak kita membaca Al-Qur'an. Semakin sering kita membaca Al-Qur'an, maka itu tanda semakin besarnya cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan tahukah engkau sahabat bahwa Al-Qur'an nantinya akan memberi syafaat untuk orang beriman yang membacanya.
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).
4. Rindu untuk pergi ke rumah-Nya
Orang yang mencintai Allah akan begitu merindukan untuk bisa hadir ke rumah Allah. Ia akan rindu untuk memasuki masjid. Karena memang masjid adalah tempat yang paling suci dan nyaman untuk hamba-hamba Allah yang beriman lagi mencintai-Nya. Masjid adalah tempat yang membuatnya tenang dan tenteram. Di masjid, ia meletakkan segala kepenatan dunia, dan mengadukan setiap masalahnya kepada satu-satunya yang memberi solusi, Allah subhanahu wa ta'ala. MasyaaAllah...
Itulah beberapa bukti cinta hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mulailah merenung sahabat, sudahkah kita seperti itu? Jika belum, mari kita mulai bermuhasabah dan memperbaiki diri. Kita tumbuhkan cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena dengan cinta itu, hidup kita akan terasa begitu bahagia, abadi hingga akhirat nanti.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, mungkin pernah ketika kita ditanya, siapa yang paling engkau cintai? Kita akan menjawab Allah yang paling kucintai. Tapi, benarkah itu? Atau itu hanya sebatas pengakuan lisan kita? Atau memang kita benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya?
Di sini cinta butuh bukti. Bukan hanya manisnya ucapan, tanpa praktek dalam tindakan. Wallahi, yang kita khawatirkan bukanlah jika ternyata kita membohongi Allah, tapi kita khawatir jika ternyata kita membohongi diri sendiri. Kita telah tertipu dengan lisan kita yang mengatakan Allah yang paling ku cintai, sehingga kita merasa cukup dengan itu, tak mau bermuhasabah apalagi memperbaiki diri.
Maka, kita harus tahu bukti apa saja yang akan dilakukan seorang hamba jika ia benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya. Bukti tersebut antara lain:
1. Taat kepada Allah
Melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya adalah salah satu bukti cintanya seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
Apapun yang diperintahkan oleh Allah, ia laksanakan dengan sami'na wa atho'na. Tidak ada kesusahan atau rasa malas baginya untuk melaksanakan ibadah, dan begitu mudah baginya untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah, itu karena cinta.
Sebagai analogi, lihatlah para pendaki yang rela meninggalkan rumah mereka, menempuh perjalanan yang jauh, sukar, dan bahkan mengancam nyawa. Ketika mereka sampai di puncak, apa yang mereka dapatkan? Tidak ada! Mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tapi karena cinta, mereka dengan senang hati melakukannya, cinta akan hobi mereka, sehingga tatkala mereka sampai ke tujuan, mereka mendapatkan suatu kebahagiaan tersendiri, yang mungkin hanya mereka yang mampu merasakannya.
Begitu pula jika kita cinta kepada Allah, apapun perintah-Nya dan apapun larangan-Nya, kita dengan senang hati senantiasa sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat).
2. Sering mengingat dan menyebut nama-Nya
Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa ingat dan menyebut nama-Nya, karena ia sadar semuanya itu dari Allah. Maka pantaslah kita dalam setiap kondisi selalu ingat kepada Sang Pemberi. Dan sahabat, dengan mengingat Allah lah, hidup ini menjadi tenteram, tidak ada lagi kegalauan.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 28)
3. Sering membaca Al-Qur'an
Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa jika kita ingin tau seberapa besar cinta kita kepada Allah, maka lihatlah seberapa banyak kita membaca Al-Qur'an. Semakin sering kita membaca Al-Qur'an, maka itu tanda semakin besarnya cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan tahukah engkau sahabat bahwa Al-Qur'an nantinya akan memberi syafaat untuk orang beriman yang membacanya.
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).
4. Rindu untuk pergi ke rumah-Nya
Orang yang mencintai Allah akan begitu merindukan untuk bisa hadir ke rumah Allah. Ia akan rindu untuk memasuki masjid. Karena memang masjid adalah tempat yang paling suci dan nyaman untuk hamba-hamba Allah yang beriman lagi mencintai-Nya. Masjid adalah tempat yang membuatnya tenang dan tenteram. Di masjid, ia meletakkan segala kepenatan dunia, dan mengadukan setiap masalahnya kepada satu-satunya yang memberi solusi, Allah subhanahu wa ta'ala. MasyaaAllah...
Itulah beberapa bukti cinta hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mulailah merenung sahabat, sudahkah kita seperti itu? Jika belum, mari kita mulai bermuhasabah dan memperbaiki diri. Kita tumbuhkan cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena dengan cinta itu, hidup kita akan terasa begitu bahagia, abadi hingga akhirat nanti.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Inilah Bukti Ketika Hamba Mencintai Allah
By Unknown
3 Cara agar Kita Merasakan Nikmatnya Iman
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, nikmat yang paling besar dari Allah subhanahu wa ta'ala adalah keimanan. Dengan nikmat itulah, Allah menjamin kebahagiaan hidup kita di dunia dan di akhirat. Tapi, seringkali kita tidak sadar akan nikmat yang luar biasa ini. Kita seolah-olah tidak pernah merasakan keimanan sebagai nikmat yang harus disyukuri. Melainkan hanya sebuah kewajaran dari sebuah status yang didapat dari orang tua dan tempat tinggal.
Padahal sahabat, keimanan merupakan modal kita untuk bahagia. Seharusnya, iman adalah perbandingan lurus untuk kebahagiaan. Seharusnya, ketika kita menjadi orang yang beriman, ketika itu pula kita senantiasa berbahagia. Tapi, kenapa kebahagiaan itu tidak bisa kita rasakan? Kita merasa biasa-biasa saja, dan menganggap iman adalah hal yang tidak berperan dalam mendatangkan kebahagiaan. Kenapa bisa seperti itu? Karena kembali lagi, kita tidak menganggap iman itu sebagai nikmat. Kita tidak mensyukurinya, dan mengabaikan kehadirannya.
Nah, sahabat, berikut kami share bagaimana cara agar kita bisa merasakan lezatnya iman, dan mendapatkan kebahagiaan sejati dari keimanan yang kita dapatkan:
1. Jadikan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah lebih dari segalanya
Tatkala kita sudah mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari segalanya, maka insyaaAllah kita akan merasakan yang namanya manisnya iman. Bukan hanya lisan tentunya, tapi cinta ini juga harus dibuktikan dengan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
2. Tidak mencintai orang lain selain karena Allah
Mencintai siapapun, atau apapun itu harus karena Allah. Menjadi syarat bahwa Allah meridhai cinta itu, baru kita boleh mencintainya. Ketika kita sudah mampu seperti itu, maka tidaklah mungkin kita nanti menduakan cinta kita kepada Allah. Dengan demikian, lezatnya iman pun dapat kita rasakan. Kebahagiaan pun dapat kita raih dengan senyuman.
Sebagaimana kisah dari Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang diuji oleh Allah untuk menyembelih putra yang begitu ia cintai, Nabi Ismail 'alaihissalam. Kita lihat, begitu cintanya Nabi Ibrahim kepada putranya, tapi cintai itu adalah cinta karena Allah sehingga ketika Allah memerintahkan demikian, Nabi Ibrahim dengan ikhlas menjalankan perintah-Nya. Sampai Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba. Beginilah ketika kecintaan seorang hamba itu karena Allah, maka Allah senantiasa menolongnya, dan dia tidak akan gentar dengan apapun yang akan dihadapinya. Kerena ia tahu, cintanya karena Allah, maka semuanya akan membuahkan kebaikan dan kebahagiaan untuknya.
3. Benci kembali kepada kekufuran setelah Allah beri hidayah
Kita ambil contoh Bilal bin Rabah, sahabat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang di awal-awal ia beriman, ia disiksa habis-habisan oleh majikannya. Siksaan yang begitu berat, di depan banyak orang, siksaan yang sebenarnya akan langsung berhenti ketika ia mau meninggalkan keimanannya. Siksaan yang akan diganti dengan kenikmatan jika ia mau melepas keimanannya. Tapi Bilal tahu, kenikmatan itu palsu dan hanyalah fatamorgana. Bilal tahu mana kenikmatan yang sesungguhnya, yaitu tatkala ia memiliki keimanan di hatinya. Sehingga, karena bencinya Bilal untuk kembali kepada kekufuran, ia merasakan nikmatnya iman, yang bahkan nikmat itu mengalahkan beratnya siksaan yang ia dapatkan. MasyaaAllah. Sungguh kita juga harus mempertahankan keimanan ini sahabat, jangan gadaikan untuk apapun dan siapapun.
Itulah sahabat, tiga cara agar kita bisa merasakan lezatnya iman. Semoga Allah senantiasa menjaga nikmat ini, dan tidak membiarkan kita mati tanpa iman dalam diri.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, nikmat yang paling besar dari Allah subhanahu wa ta'ala adalah keimanan. Dengan nikmat itulah, Allah menjamin kebahagiaan hidup kita di dunia dan di akhirat. Tapi, seringkali kita tidak sadar akan nikmat yang luar biasa ini. Kita seolah-olah tidak pernah merasakan keimanan sebagai nikmat yang harus disyukuri. Melainkan hanya sebuah kewajaran dari sebuah status yang didapat dari orang tua dan tempat tinggal.
Padahal sahabat, keimanan merupakan modal kita untuk bahagia. Seharusnya, iman adalah perbandingan lurus untuk kebahagiaan. Seharusnya, ketika kita menjadi orang yang beriman, ketika itu pula kita senantiasa berbahagia. Tapi, kenapa kebahagiaan itu tidak bisa kita rasakan? Kita merasa biasa-biasa saja, dan menganggap iman adalah hal yang tidak berperan dalam mendatangkan kebahagiaan. Kenapa bisa seperti itu? Karena kembali lagi, kita tidak menganggap iman itu sebagai nikmat. Kita tidak mensyukurinya, dan mengabaikan kehadirannya.
Nah, sahabat, berikut kami share bagaimana cara agar kita bisa merasakan lezatnya iman, dan mendapatkan kebahagiaan sejati dari keimanan yang kita dapatkan:
1. Jadikan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah lebih dari segalanya
Tatkala kita sudah mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari segalanya, maka insyaaAllah kita akan merasakan yang namanya manisnya iman. Bukan hanya lisan tentunya, tapi cinta ini juga harus dibuktikan dengan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
2. Tidak mencintai orang lain selain karena Allah
Mencintai siapapun, atau apapun itu harus karena Allah. Menjadi syarat bahwa Allah meridhai cinta itu, baru kita boleh mencintainya. Ketika kita sudah mampu seperti itu, maka tidaklah mungkin kita nanti menduakan cinta kita kepada Allah. Dengan demikian, lezatnya iman pun dapat kita rasakan. Kebahagiaan pun dapat kita raih dengan senyuman.
Sebagaimana kisah dari Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang diuji oleh Allah untuk menyembelih putra yang begitu ia cintai, Nabi Ismail 'alaihissalam. Kita lihat, begitu cintanya Nabi Ibrahim kepada putranya, tapi cintai itu adalah cinta karena Allah sehingga ketika Allah memerintahkan demikian, Nabi Ibrahim dengan ikhlas menjalankan perintah-Nya. Sampai Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba. Beginilah ketika kecintaan seorang hamba itu karena Allah, maka Allah senantiasa menolongnya, dan dia tidak akan gentar dengan apapun yang akan dihadapinya. Kerena ia tahu, cintanya karena Allah, maka semuanya akan membuahkan kebaikan dan kebahagiaan untuknya.
3. Benci kembali kepada kekufuran setelah Allah beri hidayah
Kita ambil contoh Bilal bin Rabah, sahabat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang di awal-awal ia beriman, ia disiksa habis-habisan oleh majikannya. Siksaan yang begitu berat, di depan banyak orang, siksaan yang sebenarnya akan langsung berhenti ketika ia mau meninggalkan keimanannya. Siksaan yang akan diganti dengan kenikmatan jika ia mau melepas keimanannya. Tapi Bilal tahu, kenikmatan itu palsu dan hanyalah fatamorgana. Bilal tahu mana kenikmatan yang sesungguhnya, yaitu tatkala ia memiliki keimanan di hatinya. Sehingga, karena bencinya Bilal untuk kembali kepada kekufuran, ia merasakan nikmatnya iman, yang bahkan nikmat itu mengalahkan beratnya siksaan yang ia dapatkan. MasyaaAllah. Sungguh kita juga harus mempertahankan keimanan ini sahabat, jangan gadaikan untuk apapun dan siapapun.
Itulah sahabat, tiga cara agar kita bisa merasakan lezatnya iman. Semoga Allah senantiasa menjaga nikmat ini, dan tidak membiarkan kita mati tanpa iman dalam diri.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
3 Cara agar Kita Merasakan Nikmatnya Iman
By Unknown
Kisah Cinta dan Pengorbanan Khadijah
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, kita pastilah mengenal istri Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, cinta pertama dan ibu dari putra-putri beliau. Khadijah radhiyallahu 'anha, manusia pertama yang membenarkan perkataan Nabi dikala memperoleh wahyu, seorang kekasih yang setia berjuang menemani Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Begitu besar perjuangan Khadijah, dia korbankan segalanya untuk membantu perjuangan suami tercinta, untuk bagaimana hari ini kita kenal Allah, dan untuk bagaimana hari ini kita kenal yang namanya Islam.
Sahabat, dua per tiga kekayaan kota Makkah adalah milik Khadijah, tapi di akhir hidupnya tidak ada kain kafan yang menutupi jasad Khadijah. Bahkan dikatakan pakaian yang ia gunakan adalah pakaian yang sangat kumuh, dengan dua puluh tiga tambalan, diantaranya menggunakan kulit kayu. Karena seluruh harta yang ia miliki, telah ia korbankan untuk memperjuangkan agama ini.
Sahabat, dikisahkan...
Suatu hari ketika Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam pulang sehabis berdakwah. Menjadi kebiasaan Khadijah menyambut berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak menyambut, Rasulullah berkata, "Wahai Khadijah, tetaplah engkau di tempatmu."
Khadijah pada waktu itu sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Setelah beberapa saat, Rasulullah kemudian berbaring di atas pangkuan Khadijah. Karena saking lelahnya Rasulullah berdakwah, dengan menghadapi berbagai caci maki dan fitnah manusia kala itu, akhirnya beliau pun tertidur. Ketika itulah, Khadijah dengan lembut membelai kepala suaminya, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Tak terasa air mata Khadijah menetes ke pipi Rasulullah, yang membuat beliau terjaga.
Rasulullah bertanya, "Wahai Khadijah, kenapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku Muhammad? Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan, tapi hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauh darimu. Seluruh harta kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal Wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?"
Khadijah pun menjawab, "Wahai suamiku, wahai Nabi Allah! Bukan itu yang aku tangiskan. Dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku punya kebangsawanan, aku serahkan kebangsawanan itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, seluruh harta kekayaan itu pun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya aku telah mati, sedangkan perjuanganmu ini belum selesai. Sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, dan engkau tidak menjumpai jembatan ataupun rakit, maka engkau galilah kuburku, engkau ambil tulang belulangku, engkau jadikanlah rakit untuk menyeberangi sungai itu agar engkau dapat bertemu dengan manusia. Ingatkan mereka kepada dosa dan Allah. Ingatkan mereka kepada yang haq. Ajaklah mereka kepada Islam, wahai Rasulullah."
Sahabat, bayangkan, seorang Nabi yang agung, seorang istri yang setia, kedua suami istri ini pun berpelukan sambil menangis memikirkan agama ini.
Sahabat fillah, perlu kita camkan, bahwa agama ini bisa sampai ke kita bukan dengan mudahnya. Bukan dibawa oleh hembusan angin, bukan pula dibawa oleh air sungai yang mengalir. Tetapi dibawa oleh pengorbanan Rasulullah dan para sahabat. Dibawa oleh pengorbanan istri-istri Rasulullah. Dibawa oleh pengorbanan janda para sahabat, dan dibawa oleh pengorbanan yatim-yatim para sahabat.
Hari ini, kita seringkali bersenang-senang beramal di atas penderitaan para sahabat. Hari ini, kita seringkali bersenang-senang di atas penderitaan Khadijah radhiyallahu 'anha. Hari ini kita seringkali bersenang-senang diatas penderitaan dan jeritan janda dan yatim para sahabat.
Sahabat, jika hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka. Apa yang harus kita jawab di hadapan Allah nanti? Apa yang harus kita jawab di hadapan Nabi, jikalau nanti kita bertemu dengan beliau? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa dengan Khadijah, sedangkan ia telah mengorbankan segalanya untuk agama ini? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa sahabiah-sahabiah, yang telah merelakan suami-suami mereka syahid di medan perang? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa anak-anak yatim para sahabat, sedangkan mereka telah mengorbankan ayah-ayah mereka untuk memperjuangkan agama ini?
Maka sahabat, mulailah hari ini kita menghargai pengorbanan mereka. Kita amalkan ajaran agama ini dengan sebenar-benarnya, dan gelorakan seruan dakwah kepada saudara-saudara kita. Jika kita merasa begitu berat untuk melakukannya, kembali ingat pengorbanan mereka yang dulu. Wallahi, pengorbanan kita untuk agama ini masih belum ada apa-apanya dibanding mereka, maka bersabarlah dan tetaplah istiqomah!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, kita pastilah mengenal istri Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, cinta pertama dan ibu dari putra-putri beliau. Khadijah radhiyallahu 'anha, manusia pertama yang membenarkan perkataan Nabi dikala memperoleh wahyu, seorang kekasih yang setia berjuang menemani Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Begitu besar perjuangan Khadijah, dia korbankan segalanya untuk membantu perjuangan suami tercinta, untuk bagaimana hari ini kita kenal Allah, dan untuk bagaimana hari ini kita kenal yang namanya Islam.
Sahabat, dua per tiga kekayaan kota Makkah adalah milik Khadijah, tapi di akhir hidupnya tidak ada kain kafan yang menutupi jasad Khadijah. Bahkan dikatakan pakaian yang ia gunakan adalah pakaian yang sangat kumuh, dengan dua puluh tiga tambalan, diantaranya menggunakan kulit kayu. Karena seluruh harta yang ia miliki, telah ia korbankan untuk memperjuangkan agama ini.
Sahabat, dikisahkan...
Suatu hari ketika Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam pulang sehabis berdakwah. Menjadi kebiasaan Khadijah menyambut berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak menyambut, Rasulullah berkata, "Wahai Khadijah, tetaplah engkau di tempatmu."
Khadijah pada waktu itu sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Setelah beberapa saat, Rasulullah kemudian berbaring di atas pangkuan Khadijah. Karena saking lelahnya Rasulullah berdakwah, dengan menghadapi berbagai caci maki dan fitnah manusia kala itu, akhirnya beliau pun tertidur. Ketika itulah, Khadijah dengan lembut membelai kepala suaminya, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Tak terasa air mata Khadijah menetes ke pipi Rasulullah, yang membuat beliau terjaga.
Rasulullah bertanya, "Wahai Khadijah, kenapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku Muhammad? Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan, tapi hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauh darimu. Seluruh harta kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal Wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?"
Khadijah pun menjawab, "Wahai suamiku, wahai Nabi Allah! Bukan itu yang aku tangiskan. Dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku punya kebangsawanan, aku serahkan kebangsawanan itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, seluruh harta kekayaan itu pun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya aku telah mati, sedangkan perjuanganmu ini belum selesai. Sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, dan engkau tidak menjumpai jembatan ataupun rakit, maka engkau galilah kuburku, engkau ambil tulang belulangku, engkau jadikanlah rakit untuk menyeberangi sungai itu agar engkau dapat bertemu dengan manusia. Ingatkan mereka kepada dosa dan Allah. Ingatkan mereka kepada yang haq. Ajaklah mereka kepada Islam, wahai Rasulullah."
Sahabat, bayangkan, seorang Nabi yang agung, seorang istri yang setia, kedua suami istri ini pun berpelukan sambil menangis memikirkan agama ini.
Sahabat fillah, perlu kita camkan, bahwa agama ini bisa sampai ke kita bukan dengan mudahnya. Bukan dibawa oleh hembusan angin, bukan pula dibawa oleh air sungai yang mengalir. Tetapi dibawa oleh pengorbanan Rasulullah dan para sahabat. Dibawa oleh pengorbanan istri-istri Rasulullah. Dibawa oleh pengorbanan janda para sahabat, dan dibawa oleh pengorbanan yatim-yatim para sahabat.
Hari ini, kita seringkali bersenang-senang beramal di atas penderitaan para sahabat. Hari ini, kita seringkali bersenang-senang di atas penderitaan Khadijah radhiyallahu 'anha. Hari ini kita seringkali bersenang-senang diatas penderitaan dan jeritan janda dan yatim para sahabat.
Sahabat, jika hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka. Apa yang harus kita jawab di hadapan Allah nanti? Apa yang harus kita jawab di hadapan Nabi, jikalau nanti kita bertemu dengan beliau? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa dengan Khadijah, sedangkan ia telah mengorbankan segalanya untuk agama ini? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa sahabiah-sahabiah, yang telah merelakan suami-suami mereka syahid di medan perang? Apa yang akan kita jawab kalau kita berjumpa anak-anak yatim para sahabat, sedangkan mereka telah mengorbankan ayah-ayah mereka untuk memperjuangkan agama ini?
Maka sahabat, mulailah hari ini kita menghargai pengorbanan mereka. Kita amalkan ajaran agama ini dengan sebenar-benarnya, dan gelorakan seruan dakwah kepada saudara-saudara kita. Jika kita merasa begitu berat untuk melakukannya, kembali ingat pengorbanan mereka yang dulu. Wallahi, pengorbanan kita untuk agama ini masih belum ada apa-apanya dibanding mereka, maka bersabarlah dan tetaplah istiqomah!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Kisah Cinta dan Pengorbanan Khadijah
By Unknown
Kisah Muwahidun Nabi Yusuf dan Para Serigala
Anak-anak Nabi Yakub yang telah berumur dewasa cemburu dengan cinta sang Ayah kepada saudaranya. Mereka mengambil Yusuf dari pangkuan ayahnya dengan alasan akan membawa dia untuk bermain tombak. Meskipun hati Nabi Yakub tak rela, kakak-kakaknya sudah membawa Yusuf jauh ke gurun pasir.
Setelah beberapa saat bermain, mereka makan dan menceritakan sebuah rahasia. Mereka pun mulai berkata, kami akan melemparmu ke sumur ini dan kemudian kau akan kami selamatkan. Dan kisah pun berjalan seperti yang telah tertuang dalam sejarah. Jika kau bertanya, "Bagaimana bisa saudara melempar saudara kandungnya ke sumur?" Inilah dunia....Waktu berlalu, orang-orang baik akan beruntung di antara zaman. Begitu kata para leluhur.
Seandainya saudara-saudaranya tak melempar Yusuf ke sumur, para pedagang takkan menemukannya dan membawanya ke Mesir. Seandainya di Mesir dia tak dijual sebagai seorang budak, Yusuf takkan mendapat murka Zulaikha. Seandainya dia tak dipenjara karena amarah Zulaikha yang terbakar oleh cintanya maka dia takkan pernah dijadikan penasehat oleh Raja Mesir. Seandainya Yusuf tak dijadikan penasihat, Mesir takkan terselamatkan dari kelaparan.
Di alam semesta ini, semua berhubungan satu sama lain.
Jika tak seperti itu, hal-hal duniawi takkan seperti ini.
Nabi Yakub begitu sering menangis setelah kepergian putranya Yusuf. Begitu banyak meneteskan air mata sampai para malaikat berpikir bahwa terjadi badai topan kedua di dunia...
Dia tak percaya dengan ucapan anak-anaknya yang telah dewasa. "Saudara kami telah dimangsa serigala". Pikiran sang ayah melayang ke padang pasir.
Dia menemukan sarang serigala di tengah gurun. Ketika dia bertanya sambil menangis, "Apakah kalian yang memangsa putraku?"
Para serigala pun meneteskan air mata dan bersumpah kepada Nabi Yakub, "Kami bersumpah kami tak memangsanya." Dalam sarangnya, serigala itu memillki dua belas putra, sama seperti Nabi Yakub. Demi ketenangan hati Nabi Yakub, serigala mengikat mulut putra-putra mereka dan berjanji hanya akan memakan rerumputan sampai Yusuf ditemukan.
Nabi Yakub kagum dengan kesetiaan dan ketulusan para serigala.
"Siapakah kalian?"tanyanya. "Kami adalah Muwahidun". Itu jawaban yang diberikan. Mereka kemudian bergabung diantara empat puluh rusa. Berhari-hari lamanya, para serigala dan empat puluh rusa berjalan bersama mencari Yusuf.
Entah bagaimana caranya, mereka menemukan sebuah sumur yang menyebarkan aroma bunga geranium, memandang cahaya yang menjulang tinggi dari sumur. Mereka memohon kepada Tuhan yang Agung, kemudian menyaksikan malaikat turun ke sumur dari langit. "Kita telah menemukan Yusuf", ucap mereka...
Mereka berlari sambil meneteskan air mata, mencoba untuk memberikan kabar kepada Nabi Yakub bahwa putranya masih hidup. Empat puluh rusa bersama serigala berjalan berdampingan di gurun. Seorang pemburu menyadari keanehan ini. "Dibalik semua ini pasti ada sesuatu yang luar biasa", ucapnya dalam batin. Dia lantas mengikuti mereka. Pemburu penyembah berhala menangkap mereka semua dalam satu jebakan. "Kalian", ucapnya kepada para Muwahidun, "Kalian sangat aneh. Bagaimana bisa serigala tak memangsa rusa! Pasti kalian melindungi sebuah harta karun yang besar. Jika kalian tak mengatakan yang sebenarnya, setiap langkah yang aku langkahkan maka aku akan memotong leher kalian satu per satu!"
"Jangan!" ucap pemimpin serigala, "Lepaskanlah kami, wahai pemburu yang tangguh. Kami para serigala pulang karena cinta kami kepada Nabi Yusuf. Kami bersumpah takkan kembali lagi. Lepaskanlah kami, biarkan kami menemui Nabi Yakub."
Rusa-rusa melempar tubuh mereka ke depan. "Jika kau akan memotong leher kami semua, wahai pemburu, biarkan kami saja yang merasakan piasu tajam itu." Pemburu yang menyaksikan keanehan ini mengerti bahwa harta karun ini sangat besar, sesuai dengan sumpah-sumpah yang mereka katakan. Seketika dia pun bergerak, "Siapa itu Yakub?". Setiap satu langkah, semua rusa mati di tangannya. "Masihkah kalian diam? Kesabaran apa ini!" ucap pemburu marah kepada para serigala.
"Kami para serigala bersumpah sebagai Muwahidun untuk mengikat mulut kami. Manusia seperti apa dirimu ini, membalikkan badan kepada seorang nabi yang menangisi putranya", ucap mereka. "Kalian semua akan kupotong!" ucap pemburu yang semakin murka. "Jika ini memang takdir, terjadilah," ucap mereka seraya membungkukkan badan. Kedua belas serigala pun menyusul rusa.
Setelah pembantaian itu, pemburu tertegun ketika melihat lima puluh dua jasad yang terbaring di tanah. "Apa yang telah aku lakukan?" ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Ia pun menguburkan mereka semua. Sebagai sebuah isyarat bagi para pejalan, dia juga menanam empat puluh pohon cemara untuk empat puluh rusa. Setelah menanam empat puluh pohon cemara dan membalikkan badannya, dia melihat keajaiban! Dari kuburan dua belas Muwahidun serigala terpancar mata air. Sang pemburu mematahkan anak panahnya satu per satu, melempar pisaunya, menjeratkan tali ke lehernya, dan berubah menjadi orang gila. Dia lupa bagaimana berjalan dan berbicara, meraung seperti serigala, dan berjalan seperti rusa-rusa di gurun pasir.
Pemburu yang berkeliaran tak tentu arah ini menimbulkan kecurigaan sebuah rombongan pejalan. Tak mengindahkan peringatan dan pertanyaan pemimpin rombongan, pemburu justru berlari kencang. Rombongan pejalan mengejarnya seraya melepaskan anak panah. Sampailah mereka di pohon empat puluh rusa. Pemburu menghembuskan napas terakhir di depan dua belas mata air.
Rombongan yang kini dengan jelas menyaksikan lima puluh dua kuburan berdampingan menanyakan kepada seorang tua yang mata dan hatinya terbuka. Orang tua itu menyelupkan telapak tanganya ke dalam air. Melihat air sejernih kristal di tangannya, "Ini adalah para Muwahidun", ucapnya.
Rombongan kemudian juga menyadari bahwa ranting-ranting keempat puluh pohon menunjuk ke arah sumur yang berada jauh sana. Sumur yang memancarkan cahaya ke langit. Seketika, mereka berlari dan tiba di sumur. Mereka melempar sebuah tali ke dalam sumur. Mereka menyelamatkan Yusuf, keindahan dunia.
Manusia mengikuti hawa nafsunya, membutakan mata hati dan membuang saudara kandungnya. Sementara itu, para Muwahidun setia di jalan cinta, walaupun mereka seekor serigala. Menjaga rahasia, tak mengingkari janjinya. Jika memang harus, mereka siap untuk mati."
- - - - - - - - - - - - - -
Dikutip dari Novel "Asiyah Sang Mawar Gurun Fir'aun" karya Sibel Eraslan
Anak-anak Nabi Yakub yang telah berumur dewasa cemburu dengan cinta sang Ayah kepada saudaranya. Mereka mengambil Yusuf dari pangkuan ayahnya dengan alasan akan membawa dia untuk bermain tombak. Meskipun hati Nabi Yakub tak rela, kakak-kakaknya sudah membawa Yusuf jauh ke gurun pasir.
Setelah beberapa saat bermain, mereka makan dan menceritakan sebuah rahasia. Mereka pun mulai berkata, kami akan melemparmu ke sumur ini dan kemudian kau akan kami selamatkan. Dan kisah pun berjalan seperti yang telah tertuang dalam sejarah. Jika kau bertanya, "Bagaimana bisa saudara melempar saudara kandungnya ke sumur?" Inilah dunia....Waktu berlalu, orang-orang baik akan beruntung di antara zaman. Begitu kata para leluhur.
Seandainya saudara-saudaranya tak melempar Yusuf ke sumur, para pedagang takkan menemukannya dan membawanya ke Mesir. Seandainya di Mesir dia tak dijual sebagai seorang budak, Yusuf takkan mendapat murka Zulaikha. Seandainya dia tak dipenjara karena amarah Zulaikha yang terbakar oleh cintanya maka dia takkan pernah dijadikan penasehat oleh Raja Mesir. Seandainya Yusuf tak dijadikan penasihat, Mesir takkan terselamatkan dari kelaparan.
Di alam semesta ini, semua berhubungan satu sama lain.
Jika tak seperti itu, hal-hal duniawi takkan seperti ini.
Nabi Yakub begitu sering menangis setelah kepergian putranya Yusuf. Begitu banyak meneteskan air mata sampai para malaikat berpikir bahwa terjadi badai topan kedua di dunia...
Dia tak percaya dengan ucapan anak-anaknya yang telah dewasa. "Saudara kami telah dimangsa serigala". Pikiran sang ayah melayang ke padang pasir.
Dia menemukan sarang serigala di tengah gurun. Ketika dia bertanya sambil menangis, "Apakah kalian yang memangsa putraku?"
Para serigala pun meneteskan air mata dan bersumpah kepada Nabi Yakub, "Kami bersumpah kami tak memangsanya." Dalam sarangnya, serigala itu memillki dua belas putra, sama seperti Nabi Yakub. Demi ketenangan hati Nabi Yakub, serigala mengikat mulut putra-putra mereka dan berjanji hanya akan memakan rerumputan sampai Yusuf ditemukan.
Nabi Yakub kagum dengan kesetiaan dan ketulusan para serigala.
"Siapakah kalian?"tanyanya. "Kami adalah Muwahidun". Itu jawaban yang diberikan. Mereka kemudian bergabung diantara empat puluh rusa. Berhari-hari lamanya, para serigala dan empat puluh rusa berjalan bersama mencari Yusuf.
Entah bagaimana caranya, mereka menemukan sebuah sumur yang menyebarkan aroma bunga geranium, memandang cahaya yang menjulang tinggi dari sumur. Mereka memohon kepada Tuhan yang Agung, kemudian menyaksikan malaikat turun ke sumur dari langit. "Kita telah menemukan Yusuf", ucap mereka...
Mereka berlari sambil meneteskan air mata, mencoba untuk memberikan kabar kepada Nabi Yakub bahwa putranya masih hidup. Empat puluh rusa bersama serigala berjalan berdampingan di gurun. Seorang pemburu menyadari keanehan ini. "Dibalik semua ini pasti ada sesuatu yang luar biasa", ucapnya dalam batin. Dia lantas mengikuti mereka. Pemburu penyembah berhala menangkap mereka semua dalam satu jebakan. "Kalian", ucapnya kepada para Muwahidun, "Kalian sangat aneh. Bagaimana bisa serigala tak memangsa rusa! Pasti kalian melindungi sebuah harta karun yang besar. Jika kalian tak mengatakan yang sebenarnya, setiap langkah yang aku langkahkan maka aku akan memotong leher kalian satu per satu!"
Image via Pixabay
"Jangan!" ucap pemimpin serigala, "Lepaskanlah kami, wahai pemburu yang tangguh. Kami para serigala pulang karena cinta kami kepada Nabi Yusuf. Kami bersumpah takkan kembali lagi. Lepaskanlah kami, biarkan kami menemui Nabi Yakub."
Rusa-rusa melempar tubuh mereka ke depan. "Jika kau akan memotong leher kami semua, wahai pemburu, biarkan kami saja yang merasakan piasu tajam itu." Pemburu yang menyaksikan keanehan ini mengerti bahwa harta karun ini sangat besar, sesuai dengan sumpah-sumpah yang mereka katakan. Seketika dia pun bergerak, "Siapa itu Yakub?". Setiap satu langkah, semua rusa mati di tangannya. "Masihkah kalian diam? Kesabaran apa ini!" ucap pemburu marah kepada para serigala.
"Kami para serigala bersumpah sebagai Muwahidun untuk mengikat mulut kami. Manusia seperti apa dirimu ini, membalikkan badan kepada seorang nabi yang menangisi putranya", ucap mereka. "Kalian semua akan kupotong!" ucap pemburu yang semakin murka. "Jika ini memang takdir, terjadilah," ucap mereka seraya membungkukkan badan. Kedua belas serigala pun menyusul rusa.
Setelah pembantaian itu, pemburu tertegun ketika melihat lima puluh dua jasad yang terbaring di tanah. "Apa yang telah aku lakukan?" ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Ia pun menguburkan mereka semua. Sebagai sebuah isyarat bagi para pejalan, dia juga menanam empat puluh pohon cemara untuk empat puluh rusa. Setelah menanam empat puluh pohon cemara dan membalikkan badannya, dia melihat keajaiban! Dari kuburan dua belas Muwahidun serigala terpancar mata air. Sang pemburu mematahkan anak panahnya satu per satu, melempar pisaunya, menjeratkan tali ke lehernya, dan berubah menjadi orang gila. Dia lupa bagaimana berjalan dan berbicara, meraung seperti serigala, dan berjalan seperti rusa-rusa di gurun pasir.
Pemburu yang berkeliaran tak tentu arah ini menimbulkan kecurigaan sebuah rombongan pejalan. Tak mengindahkan peringatan dan pertanyaan pemimpin rombongan, pemburu justru berlari kencang. Rombongan pejalan mengejarnya seraya melepaskan anak panah. Sampailah mereka di pohon empat puluh rusa. Pemburu menghembuskan napas terakhir di depan dua belas mata air.
Rombongan yang kini dengan jelas menyaksikan lima puluh dua kuburan berdampingan menanyakan kepada seorang tua yang mata dan hatinya terbuka. Orang tua itu menyelupkan telapak tanganya ke dalam air. Melihat air sejernih kristal di tangannya, "Ini adalah para Muwahidun", ucapnya.
Rombongan kemudian juga menyadari bahwa ranting-ranting keempat puluh pohon menunjuk ke arah sumur yang berada jauh sana. Sumur yang memancarkan cahaya ke langit. Seketika, mereka berlari dan tiba di sumur. Mereka melempar sebuah tali ke dalam sumur. Mereka menyelamatkan Yusuf, keindahan dunia.
Manusia mengikuti hawa nafsunya, membutakan mata hati dan membuang saudara kandungnya. Sementara itu, para Muwahidun setia di jalan cinta, walaupun mereka seekor serigala. Menjaga rahasia, tak mengingkari janjinya. Jika memang harus, mereka siap untuk mati."
- - - - - - - - - - - - - -
Dikutip dari Novel "Asiyah Sang Mawar Gurun Fir'aun" karya Sibel Eraslan
Kisah Muwahidun Nabi Yusuf dan Para Serigala
By Unknown
3 Metode Hafalan Terbaik oleh Dr. Zakir Naik
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah sahabat, umat Islam saat ini memiliki tokoh hebat yang tak henti-hentinya memperjuangkan agama Islam lewat dakwah terutama kepada non-muslim. Dialah Dr. Zakir Naik. Beliau adalah muslim dari India, yang telah mengislamkan ribuan manusia lewat ceramah-ceramahnya.
Salah satu kehebatan Dr. Zakir Naik ialah beliau mempunyai hafalan yang luar biasa. Al-Qur'an dan ribuan hadits-hadits sudah menempel di ingatannya. Bahkan beliaupun juga sanggup menghafal kitab-kitab non-muslim, sehingga perkara gampang bagi beliau untuk membantah argumen-argumen yang non-muslim lancarkan kepada beliau.
Lalu, apa yang membuat hafalan beliau begitu luar biasa? Metode hafalan apa yang beliau pakai?
Dr. Zakir Naik pernah ditanya masalah ini oleh seorang muslimah pada sesi tanya jawab disalah satu ceramahnya. Beliaupun membongkar rahasia hafalannya itu. Beliau secara tegas mengatakan, bahwasanya metode hafalan terbaik, ada dalam Al-Qur'an. Kemudian secara rinci beliau menjelaskan 3 metode dalam menghafal yang selama ini beliau ajarkan kepada murid-murid beliau, yaitu:
1. Tawakal kepada Allah
Allah Ta'ala berfirman:
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِى يَنْصُرُكُمْ مِّنۢ بَعْدِهِۦ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 160)
Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa ini adalah teknik terbaik di dunia, yaitu percaya dan bertawakal kepada Allah. Karena Allah adalah sebaik-baik penolong, urusan apapun akan menjadi mudah dengan pertolongan Allah.
2. Kerja keras
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ جٰهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 69)
Ini kunci sukses yang kedua, kerja keras di jalan Allah subhanahu wa ta'ala. Karena Allah akan menolong setiap hamba yang mau berjuang di jalan-Nya.
Dr. Zakir Naik mengatakan:
"Bagaimana cara mendapatkan pertolongan Allah? Adalah jika kamu berjuang di jalan-Nya. Jika kamu berjuang di jalan-Nya, maka kamu akan sukses. Jika kamu tidak sukses, berarti kamu belum berjuang dengan benar di jalan Allah subhanahu wa ta'ala."
3. Bersifat Teknis
Allah Ta'ala berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْئَلُوٓا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,"
(QS. An-Nahl: Ayat 43)
Mempunyai guru pembimbing adalah hal yang penting untuk memudahkan dalam menghafal. Karena guru dapat memberikan panduan, nasehat, dan semangat hingga kita sukses dalam meraih tujuan kita. Memiliki guru akan membuat kita lebih disiplin, dan yang terpenting berdasarkan ayat di atas, kita dapat memperoleh jawaban dan ilmu-ilmu yang belum kita miliki.
Itulah 3 metode menghafal menurut Dr. Zakir Naik, dan telah terbukti berhasil kepada ratusan murid beliau. Jika sahabat berfikir ini sulit, sebenarnya tidak. Karena ingatlah, ada Allah yang akan menolong kita. Dan jika mereka mampu, kenapa kita tidak? Kita bisa seperti mereka, asal mau memulainya dan terus istiqomah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah sahabat, umat Islam saat ini memiliki tokoh hebat yang tak henti-hentinya memperjuangkan agama Islam lewat dakwah terutama kepada non-muslim. Dialah Dr. Zakir Naik. Beliau adalah muslim dari India, yang telah mengislamkan ribuan manusia lewat ceramah-ceramahnya.
Salah satu kehebatan Dr. Zakir Naik ialah beliau mempunyai hafalan yang luar biasa. Al-Qur'an dan ribuan hadits-hadits sudah menempel di ingatannya. Bahkan beliaupun juga sanggup menghafal kitab-kitab non-muslim, sehingga perkara gampang bagi beliau untuk membantah argumen-argumen yang non-muslim lancarkan kepada beliau.
Lalu, apa yang membuat hafalan beliau begitu luar biasa? Metode hafalan apa yang beliau pakai?
Dr. Zakir Naik pernah ditanya masalah ini oleh seorang muslimah pada sesi tanya jawab disalah satu ceramahnya. Beliaupun membongkar rahasia hafalannya itu. Beliau secara tegas mengatakan, bahwasanya metode hafalan terbaik, ada dalam Al-Qur'an. Kemudian secara rinci beliau menjelaskan 3 metode dalam menghafal yang selama ini beliau ajarkan kepada murid-murid beliau, yaitu:
1. Tawakal kepada Allah
Allah Ta'ala berfirman:
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِى يَنْصُرُكُمْ مِّنۢ بَعْدِهِۦ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 160)
Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa ini adalah teknik terbaik di dunia, yaitu percaya dan bertawakal kepada Allah. Karena Allah adalah sebaik-baik penolong, urusan apapun akan menjadi mudah dengan pertolongan Allah.
2. Kerja keras
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ جٰهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 69)
Ini kunci sukses yang kedua, kerja keras di jalan Allah subhanahu wa ta'ala. Karena Allah akan menolong setiap hamba yang mau berjuang di jalan-Nya.
Dr. Zakir Naik mengatakan:
"Bagaimana cara mendapatkan pertolongan Allah? Adalah jika kamu berjuang di jalan-Nya. Jika kamu berjuang di jalan-Nya, maka kamu akan sukses. Jika kamu tidak sukses, berarti kamu belum berjuang dengan benar di jalan Allah subhanahu wa ta'ala."
3. Bersifat Teknis
Allah Ta'ala berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْئَلُوٓا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,"
(QS. An-Nahl: Ayat 43)
Mempunyai guru pembimbing adalah hal yang penting untuk memudahkan dalam menghafal. Karena guru dapat memberikan panduan, nasehat, dan semangat hingga kita sukses dalam meraih tujuan kita. Memiliki guru akan membuat kita lebih disiplin, dan yang terpenting berdasarkan ayat di atas, kita dapat memperoleh jawaban dan ilmu-ilmu yang belum kita miliki.
Itulah 3 metode menghafal menurut Dr. Zakir Naik, dan telah terbukti berhasil kepada ratusan murid beliau. Jika sahabat berfikir ini sulit, sebenarnya tidak. Karena ingatlah, ada Allah yang akan menolong kita. Dan jika mereka mampu, kenapa kita tidak? Kita bisa seperti mereka, asal mau memulainya dan terus istiqomah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
3 Metode Hafalan Terbaik oleh Dr. Zakir Naik
By Unknown
Kisah Mengharukan Syaikh al-Albani dengan Seorang Moderator
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, pasti sudah tak asing lagi di telinga kita nama Syaikh al-Albani rahimahullah. Beliau adalah seorang ulama hadits yang masyhur dan seorang mujadid (pembaharu Islam) pada abad ini. Keilmuannya sudah tidak diragukan lagi, banyak sekali karya-karya yang beliau buat sebagai bentuk dedikasinya untuk kemajuan umat Islam.
Syaikh al-Albani adalah tokoh yang sangat sederhana. Disamping kegiatannya dalam dalam berdakwah dan menuntut ilmu, beliau juga bekerja sebagai tukang jam, meneruskan bakat dari ayahnya. Namun, dibalik kesederhanaan beliau, Syaikh al-Albani adalah seseorang yang kokoh dan pantang menyerah dalam menggelorakan dakwah Islam. Begitu banyak fitnah yang dituduhkan kepada Syaikh al-Albani, tapi itu semua tidak membuatnya goyah dan berhenti bergerak. Hidup sepenuhnya untuk menuntut ilmu dan berdakwah.
Ketika pujian datang kepada Syaikh al-Albani...
Sahabat, disini ada kisah menarik dari perjalanan dakwah Syaikh al-Albani yang bisa kita jadikan tauladan. Ini bermula ketika dalam suatu kajian ilmu, seorang moderator bernama Syaikh Ibrahim memperkenalkan Syaikh al-Albani dengan memuji keilmuan dan kebaikan beliau. Kemudian moderator mempersilahkan Syaikh al-Albani untuk berbicara agar semua yang hadir bisa memperoleh ilmu dari seorang ulama besar.
Setelah dipersilahkan untuk berbicara, Syaikh al-Albani dengan lemah lembut kemudian menyampaikan sebuah curahan hati dan juga nasehat yang membuat beliau sendiri menangis dalam mengucapkannya. Beliau rahimahullah mengatakan:
"Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasannya tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Sungguh sebenar-benar perkataan adalah perkataan Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang di ada-adakan (dalam agama), setiap yang di ada-adakan (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Saya berterima kasih kepada ustadz Ibrahim, atas ucapan dan pujiannya. Saya tidak bisa menjawab apa-apa kecuali mengikuti contoh dari khalifah pertama, Abu Bakar ash-shiddiq radhiallahu anhu. Seorang khalifah yang pertama dan sejati, pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau mendapatkan pujian dari seseorang, saya yakin sanjungan orang tersebut kepada beliau pastilah ada pada diri beliau, karena beliau yang menggantikan Rasulullah (khalifah). Kemudian...
Allahu Musta'an...
Kemudian beliau (Abu Bakar ash-shiddiq) mengucapkan, "Ya Allah, janganlah Engkau menyiksaku karena apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka sangka, ampunilah aku dari hal yang tidak mereka ketahui."
Inilah yang diucapkan orang seperti Abu Bakar ash-shiddiq. Lalu apa yang mesti kita ucapkan, orang-orang setelahnya? Jadi, saya pun mengikuti apa yang beliau ucapkan. Ya Allah, janganlah Engkau menyiksaku karena apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka sangka, ampunilah aku dari hal yang tidak mereka ketahui.
Jika itu kebenaran, maka saya akan mengatakannya...
Saya bukanlah orang seperti yang disebutkan saudara kita Ibrahim..
Saya hanyalah seorang penuntut ilmu, tidak lebih dari itu..."
Seperti itulah sahabat, kata-kata pembuka yang beliau sampaikan. Ini seharusnya menjadi tamparan keras untuk kita semua, yang mungkin merasa bangga bahkan sombong tatkala ada memuji diri kita. Semoga kita dapat meneladaninya sahabat, disaat ada seseorang yang memuji kita, bukanlah sikap bangga yang harus kita pertontonkan. Tapi sikap rendah hati sambil berdo'a seperti do'anya Abu Bakar ash-shiddiq radhiallahu anhu. Semoga Allah menjaga kita dari sifat ujub dan sombong, serta memudahkan kita untuk muhasabah diri di setiap harinya.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, pasti sudah tak asing lagi di telinga kita nama Syaikh al-Albani rahimahullah. Beliau adalah seorang ulama hadits yang masyhur dan seorang mujadid (pembaharu Islam) pada abad ini. Keilmuannya sudah tidak diragukan lagi, banyak sekali karya-karya yang beliau buat sebagai bentuk dedikasinya untuk kemajuan umat Islam.
Syaikh al-Albani adalah tokoh yang sangat sederhana. Disamping kegiatannya dalam dalam berdakwah dan menuntut ilmu, beliau juga bekerja sebagai tukang jam, meneruskan bakat dari ayahnya. Namun, dibalik kesederhanaan beliau, Syaikh al-Albani adalah seseorang yang kokoh dan pantang menyerah dalam menggelorakan dakwah Islam. Begitu banyak fitnah yang dituduhkan kepada Syaikh al-Albani, tapi itu semua tidak membuatnya goyah dan berhenti bergerak. Hidup sepenuhnya untuk menuntut ilmu dan berdakwah.
Ketika pujian datang kepada Syaikh al-Albani...
Sahabat, disini ada kisah menarik dari perjalanan dakwah Syaikh al-Albani yang bisa kita jadikan tauladan. Ini bermula ketika dalam suatu kajian ilmu, seorang moderator bernama Syaikh Ibrahim memperkenalkan Syaikh al-Albani dengan memuji keilmuan dan kebaikan beliau. Kemudian moderator mempersilahkan Syaikh al-Albani untuk berbicara agar semua yang hadir bisa memperoleh ilmu dari seorang ulama besar.
Setelah dipersilahkan untuk berbicara, Syaikh al-Albani dengan lemah lembut kemudian menyampaikan sebuah curahan hati dan juga nasehat yang membuat beliau sendiri menangis dalam mengucapkannya. Beliau rahimahullah mengatakan:
"Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasannya tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Sungguh sebenar-benar perkataan adalah perkataan Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang di ada-adakan (dalam agama), setiap yang di ada-adakan (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Saya berterima kasih kepada ustadz Ibrahim, atas ucapan dan pujiannya. Saya tidak bisa menjawab apa-apa kecuali mengikuti contoh dari khalifah pertama, Abu Bakar ash-shiddiq radhiallahu anhu. Seorang khalifah yang pertama dan sejati, pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau mendapatkan pujian dari seseorang, saya yakin sanjungan orang tersebut kepada beliau pastilah ada pada diri beliau, karena beliau yang menggantikan Rasulullah (khalifah). Kemudian...
Syaikh Albani berhenti sejenak kemudian menangis
Kemudian beliau (Abu Bakar ash-shiddiq) mengucapkan, "Ya Allah, janganlah Engkau menyiksaku karena apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka sangka, ampunilah aku dari hal yang tidak mereka ketahui."
Inilah yang diucapkan orang seperti Abu Bakar ash-shiddiq. Lalu apa yang mesti kita ucapkan, orang-orang setelahnya? Jadi, saya pun mengikuti apa yang beliau ucapkan. Ya Allah, janganlah Engkau menyiksaku karena apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka sangka, ampunilah aku dari hal yang tidak mereka ketahui.
Jika itu kebenaran, maka saya akan mengatakannya...
Saya bukanlah orang seperti yang disebutkan saudara kita Ibrahim..
Saya hanyalah seorang penuntut ilmu, tidak lebih dari itu..."
Seperti itulah sahabat, kata-kata pembuka yang beliau sampaikan. Ini seharusnya menjadi tamparan keras untuk kita semua, yang mungkin merasa bangga bahkan sombong tatkala ada memuji diri kita. Semoga kita dapat meneladaninya sahabat, disaat ada seseorang yang memuji kita, bukanlah sikap bangga yang harus kita pertontonkan. Tapi sikap rendah hati sambil berdo'a seperti do'anya Abu Bakar ash-shiddiq radhiallahu anhu. Semoga Allah menjaga kita dari sifat ujub dan sombong, serta memudahkan kita untuk muhasabah diri di setiap harinya.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Kisah Mengharukan Syaikh al-Albani dengan Seorang Moderator
By Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)