Inilah Bukti Ketika Hamba Mencintai Allah
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, mungkin pernah ketika kita ditanya, siapa yang paling engkau cintai? Kita akan menjawab Allah yang paling kucintai. Tapi, benarkah itu? Atau itu hanya sebatas pengakuan lisan kita? Atau memang kita benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya?
Di sini cinta butuh bukti. Bukan hanya manisnya ucapan, tanpa praktek dalam tindakan. Wallahi, yang kita khawatirkan bukanlah jika ternyata kita membohongi Allah, tapi kita khawatir jika ternyata kita membohongi diri sendiri. Kita telah tertipu dengan lisan kita yang mengatakan Allah yang paling ku cintai, sehingga kita merasa cukup dengan itu, tak mau bermuhasabah apalagi memperbaiki diri.
Maka, kita harus tahu bukti apa saja yang akan dilakukan seorang hamba jika ia benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya. Bukti tersebut antara lain:
1. Taat kepada Allah
Melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya adalah salah satu bukti cintanya seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
Apapun yang diperintahkan oleh Allah, ia laksanakan dengan sami'na wa atho'na. Tidak ada kesusahan atau rasa malas baginya untuk melaksanakan ibadah, dan begitu mudah baginya untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah, itu karena cinta.
Sebagai analogi, lihatlah para pendaki yang rela meninggalkan rumah mereka, menempuh perjalanan yang jauh, sukar, dan bahkan mengancam nyawa. Ketika mereka sampai di puncak, apa yang mereka dapatkan? Tidak ada! Mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tapi karena cinta, mereka dengan senang hati melakukannya, cinta akan hobi mereka, sehingga tatkala mereka sampai ke tujuan, mereka mendapatkan suatu kebahagiaan tersendiri, yang mungkin hanya mereka yang mampu merasakannya.
Begitu pula jika kita cinta kepada Allah, apapun perintah-Nya dan apapun larangan-Nya, kita dengan senang hati senantiasa sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat).
2. Sering mengingat dan menyebut nama-Nya
Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa ingat dan menyebut nama-Nya, karena ia sadar semuanya itu dari Allah. Maka pantaslah kita dalam setiap kondisi selalu ingat kepada Sang Pemberi. Dan sahabat, dengan mengingat Allah lah, hidup ini menjadi tenteram, tidak ada lagi kegalauan.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 28)
3. Sering membaca Al-Qur'an
Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa jika kita ingin tau seberapa besar cinta kita kepada Allah, maka lihatlah seberapa banyak kita membaca Al-Qur'an. Semakin sering kita membaca Al-Qur'an, maka itu tanda semakin besarnya cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan tahukah engkau sahabat bahwa Al-Qur'an nantinya akan memberi syafaat untuk orang beriman yang membacanya.
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).
4. Rindu untuk pergi ke rumah-Nya
Orang yang mencintai Allah akan begitu merindukan untuk bisa hadir ke rumah Allah. Ia akan rindu untuk memasuki masjid. Karena memang masjid adalah tempat yang paling suci dan nyaman untuk hamba-hamba Allah yang beriman lagi mencintai-Nya. Masjid adalah tempat yang membuatnya tenang dan tenteram. Di masjid, ia meletakkan segala kepenatan dunia, dan mengadukan setiap masalahnya kepada satu-satunya yang memberi solusi, Allah subhanahu wa ta'ala. MasyaaAllah...
Itulah beberapa bukti cinta hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mulailah merenung sahabat, sudahkah kita seperti itu? Jika belum, mari kita mulai bermuhasabah dan memperbaiki diri. Kita tumbuhkan cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena dengan cinta itu, hidup kita akan terasa begitu bahagia, abadi hingga akhirat nanti.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat fillah, mungkin pernah ketika kita ditanya, siapa yang paling engkau cintai? Kita akan menjawab Allah yang paling kucintai. Tapi, benarkah itu? Atau itu hanya sebatas pengakuan lisan kita? Atau memang kita benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya?
Di sini cinta butuh bukti. Bukan hanya manisnya ucapan, tanpa praktek dalam tindakan. Wallahi, yang kita khawatirkan bukanlah jika ternyata kita membohongi Allah, tapi kita khawatir jika ternyata kita membohongi diri sendiri. Kita telah tertipu dengan lisan kita yang mengatakan Allah yang paling ku cintai, sehingga kita merasa cukup dengan itu, tak mau bermuhasabah apalagi memperbaiki diri.
Maka, kita harus tahu bukti apa saja yang akan dilakukan seorang hamba jika ia benar-benar mencintai Allah lebih dari segala-galanya. Bukti tersebut antara lain:
1. Taat kepada Allah
Melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya adalah salah satu bukti cintanya seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 31)
Apapun yang diperintahkan oleh Allah, ia laksanakan dengan sami'na wa atho'na. Tidak ada kesusahan atau rasa malas baginya untuk melaksanakan ibadah, dan begitu mudah baginya untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah, itu karena cinta.
Sebagai analogi, lihatlah para pendaki yang rela meninggalkan rumah mereka, menempuh perjalanan yang jauh, sukar, dan bahkan mengancam nyawa. Ketika mereka sampai di puncak, apa yang mereka dapatkan? Tidak ada! Mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tapi karena cinta, mereka dengan senang hati melakukannya, cinta akan hobi mereka, sehingga tatkala mereka sampai ke tujuan, mereka mendapatkan suatu kebahagiaan tersendiri, yang mungkin hanya mereka yang mampu merasakannya.
Begitu pula jika kita cinta kepada Allah, apapun perintah-Nya dan apapun larangan-Nya, kita dengan senang hati senantiasa sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat).
2. Sering mengingat dan menyebut nama-Nya
Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa ingat dan menyebut nama-Nya, karena ia sadar semuanya itu dari Allah. Maka pantaslah kita dalam setiap kondisi selalu ingat kepada Sang Pemberi. Dan sahabat, dengan mengingat Allah lah, hidup ini menjadi tenteram, tidak ada lagi kegalauan.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 28)
3. Sering membaca Al-Qur'an
Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa jika kita ingin tau seberapa besar cinta kita kepada Allah, maka lihatlah seberapa banyak kita membaca Al-Qur'an. Semakin sering kita membaca Al-Qur'an, maka itu tanda semakin besarnya cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan tahukah engkau sahabat bahwa Al-Qur'an nantinya akan memberi syafaat untuk orang beriman yang membacanya.
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat. (HR. Muslim 1910).
4. Rindu untuk pergi ke rumah-Nya
Orang yang mencintai Allah akan begitu merindukan untuk bisa hadir ke rumah Allah. Ia akan rindu untuk memasuki masjid. Karena memang masjid adalah tempat yang paling suci dan nyaman untuk hamba-hamba Allah yang beriman lagi mencintai-Nya. Masjid adalah tempat yang membuatnya tenang dan tenteram. Di masjid, ia meletakkan segala kepenatan dunia, dan mengadukan setiap masalahnya kepada satu-satunya yang memberi solusi, Allah subhanahu wa ta'ala. MasyaaAllah...
Itulah beberapa bukti cinta hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mulailah merenung sahabat, sudahkah kita seperti itu? Jika belum, mari kita mulai bermuhasabah dan memperbaiki diri. Kita tumbuhkan cinta kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena dengan cinta itu, hidup kita akan terasa begitu bahagia, abadi hingga akhirat nanti.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar