10 Prinsip Ini Mengantarkan Khadijah untuk Sukses Berkarir sebagai Seorang Muslimah
Assalamu'alaikum
Dear Muslimah,
Berbicara karir sebagai seorang muslimah, tidaklah bijak jika kita tidak melihat dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid. Khadijah adalah istri Nabi yang begitu istimewa. Ia adalah orang pertama yang menerima dakwah Rasulullah, dan turut setia mendukung dakwah suaminya dalam memperjuangkan agama Allah.
Tak hanya itu, keistimewaan lain dari Khadijah yang patut menjadi teladan untuk setiap muslimah adalah bagaimana cara ia meniti karir hingga bisa sukses, padahal status ia adalah sebagai seorang perempuan.
Khadijah memulai karir sebagai seorang pedagang, hingga pekerjaannya ini mengantarkan dia menjadi perempuan kaya raya di Makkah pada waktu itu. Lalu, bagaimana cara Khadijah dapat sukses berkarir seperti itu?
Baca juga : 6 Nilai Hidup Meraih Sukses di Usia Muda
Ia mempunyai 10 prinsip sukses dalam berkarir, dimana setiap muslimah harus membangun prinsip ini dalam pekerjaannya, agar dapat mengikuti jejak sukses Khadijah. Apa saja itu?
1. Prinsip Tauhid
Bunyi dari prinsip ini adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa dengan agama kita akan menjadi unggul. Khadijah membangun bisnisnya, dalam keyakinan yang kuat terhadap agamanya. Bahkan sebelum ia berjumpa dengan Rasulullah, ia adalah seorang yang berpaham monotheisme (mempercayai satu Tuhan). Sehingga tidak pernah dalam hidupnya ia menyembah berhala, seperti yang dilakukan masyarakat jahiliyyah pada waktu itu. Setelah berjumpa dengan Rasulullah, dan datang ajaran Islam, ia semakin memantapkan hatinya dan menumbuhkan nilai-nilai tauhid dalam setiap segi kehidupannya, termasuk dalam karirnya.
2. Prinsip Motivasi
Motivasi berguna sebagai pendorong, penyemangat, dan penentu skala prioritas. Khadijah memiliki 2 motivasi, yaitu motivasi horizontal dan vertikal. Motivasi horizontal adalah keinginannya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain dengan bisnisnya itu. Terbukti bagaimana Khadijah menjadi seorang dinatur terhadap perkembangan dakwah Islam. Ia memberikan semua hartanya untuk kepentingan dakwah dan meyakini itu semua adalah kebermanfaatan yang begitu bernilai.
Adapun motivasi vertikal adalah mengabdikan diri dan bertawakal kepada Allah. Ia meyakini bahwa tanpa-Nya, sekeras apapaun ia berusaha dalam karirnya, ia tidak akan mampu untuk sukses. Maka kedua motivasi inilah yang terus memberi api semangat dan mindset positif untuk terus berjuang.
3. Prinsip Ibadah
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)
Ibadah adalah tujuan manusia diciptakan. Dan bagi Khadijah, karirnya adalah bentuk ibadah yang harus dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta'ala), dengan cara yang benar dan tujuan yang terkonsep sebagai kebenaran pula. Bagi Khadijah, berkarir dengan niat ibadah adalah garansi kesuksesan yang akan langsung diberikan oleh Allah untuk menjamin usahanya.
4. Prinsip Kejujuran
Khadijah menyadari bahwa untuk meraih sukses dalam berkarir, ia membutuhkan sebuah kejujuran dalam setiap langkahnya. Hingga sekarang, kejujuran adalah kata kunci yang harus dimiliki setiap pebisnis. Usaha yang dilakukan dengan jujur, akan memberikan hasil yang maksimal.
Rasulullah juga telah berpesan:
"Kejujuran akan membawa ketenangan, sementara ketidak jujuran akan membawa keragu-raguan." (HR. Turmudzi)
5. Prinsip Jiwa Bebas
Bagi Khadijah, rahmat dan rezeki Allah tidaklah terbatas sehingga cara untuk mencapainya pun begitu luas. Ia akan berusaha melakukan apa yang bisa ia lakukan, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Ia tidak takut untuk mencoba, dan selalu percaya bahwa usahanya tidaklah sia-sia.
6. Prinsip Hijrah
Hijrah merupakan salah satu strategi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang harus diteladani dan sangat cocok untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Hijrah di sini bukan hanya dalam arti berpindah secara fisik, namun juga meninggalkan perbuatan yang dilarang serta berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa. Hijrah akan mendatangkan semangat dan peluang baru dalam berkarir.
Catatan : 3 Cara agar Istiqomah Berhijrah
Di dalam dunia bisnis, spirit hijrah dapat direfleksikan untuk mengetahui strategi pemasaran dan pembentukan konsep manajemen yang belum relevan dengan kondisi riil di lapangan. Luar biasa bukan? Itulah sebabnya Khadijah membangun prinsip ini di dalam dirinya.
7. Prinsip Dedikasi
Dedikasi dalam berkarir itu penting. Setiap karir harus mempunyai prinsip penting ini. Kita lihat bagaimana Khadijah, dalam sukses karirnya sebagai pedagang, ia selalu berusaha memberi manfaat, dan melayani konsumen atau orang-orang yang menaruh harapan kepadanya. Dedikasinya ia berikan untuk orang-orang yang berusaha membantu atau memajukan usahanya. Semuanya dilakukan dengan kesadaran bahwa apa yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Ta'ala.
8. Prinsip Silaturahim
Siapapun yang ingi sukses berkarir harus senantiasa menjaga relasi dengan sering-sering bersilaturahim dengan mitra bisnis atau para konsumennya. Silaturahim selain untuk menjaga tali persaudaraan, juga bisa menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang ingin murah rezekinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahim." (HR. Bukhari)
Dalam terminologi ajaran tauhid Khadijah, tidak ada istilah 'musuh bisnis', namun yang ada adalah mitra bisnis yang perlu disikapi dengan jujur dan semangat fastabiqul khairat.
9. Prinsip Beramal
Khadijah memiliki jiwa sosial yang begitu tinggi. Bahkan usaha daganngnya semata-mata ia lakukan untuk dakwah Islam. Keuntungan yang ia dapat dalam bisnisnya, senantiasa ia bagi kepada orang-orang yang membutuhkan, karena ia tahu bahwa, pada rezeki yang ia dapat ada rezeki orang lain di dalamnya.
10. Prinsip Tanggung Jawab
Karir Khadijah tidak pernah membuat ia lupa akan tanggung jawab ia sebagai muslimah juga sebagai seorang istri. Tetap ia prioritaskan tanggung jawabnya sebagai seorang istri untuk melayani suaminya, dan juga tanggung jawabnya sebagai seorang muslimah yang taat, sehingga dalam praktik karirnya ia senantiasa di dalam kaidah-kaidah Islam, seperti senantiasa menjaga kewajiban untuk memakai hijab.
Silahkan baca : Bukti Hijab Kunci Sukses Berkarir
Prinsip itulah yang akan menjaga setiap muslimah dalam berkarir, agar tidak 'kebablasan' dan melalaikan tanggung jawabnya, sehingga karir yang dimulai dengan kesadaran seperti ini, insyaaAllah akan memberikan sukses dan keberkahan.
Itulah 10 prinsip sukses dari Khadijah. Miliki prinsip itu, Muslimah, dan jadilah generasi Khadijah berikutnya!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Sumber referensi : The Secret of Success Khadijah karya Achmad Djunaidi & Thobieb Al Asyhar
Assalamu'alaikum
Dear Muslimah,
Berbicara karir sebagai seorang muslimah, tidaklah bijak jika kita tidak melihat dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid. Khadijah adalah istri Nabi yang begitu istimewa. Ia adalah orang pertama yang menerima dakwah Rasulullah, dan turut setia mendukung dakwah suaminya dalam memperjuangkan agama Allah.
Khadijah dan prinsip sukses via MuslimBaper.web.id
Khadijah memulai karir sebagai seorang pedagang, hingga pekerjaannya ini mengantarkan dia menjadi perempuan kaya raya di Makkah pada waktu itu. Lalu, bagaimana cara Khadijah dapat sukses berkarir seperti itu?
Baca juga : 6 Nilai Hidup Meraih Sukses di Usia Muda
Ia mempunyai 10 prinsip sukses dalam berkarir, dimana setiap muslimah harus membangun prinsip ini dalam pekerjaannya, agar dapat mengikuti jejak sukses Khadijah. Apa saja itu?
1. Prinsip Tauhid
Bunyi dari prinsip ini adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa dengan agama kita akan menjadi unggul. Khadijah membangun bisnisnya, dalam keyakinan yang kuat terhadap agamanya. Bahkan sebelum ia berjumpa dengan Rasulullah, ia adalah seorang yang berpaham monotheisme (mempercayai satu Tuhan). Sehingga tidak pernah dalam hidupnya ia menyembah berhala, seperti yang dilakukan masyarakat jahiliyyah pada waktu itu. Setelah berjumpa dengan Rasulullah, dan datang ajaran Islam, ia semakin memantapkan hatinya dan menumbuhkan nilai-nilai tauhid dalam setiap segi kehidupannya, termasuk dalam karirnya.
2. Prinsip Motivasi
Motivasi berguna sebagai pendorong, penyemangat, dan penentu skala prioritas. Khadijah memiliki 2 motivasi, yaitu motivasi horizontal dan vertikal. Motivasi horizontal adalah keinginannya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain dengan bisnisnya itu. Terbukti bagaimana Khadijah menjadi seorang dinatur terhadap perkembangan dakwah Islam. Ia memberikan semua hartanya untuk kepentingan dakwah dan meyakini itu semua adalah kebermanfaatan yang begitu bernilai.
Adapun motivasi vertikal adalah mengabdikan diri dan bertawakal kepada Allah. Ia meyakini bahwa tanpa-Nya, sekeras apapaun ia berusaha dalam karirnya, ia tidak akan mampu untuk sukses. Maka kedua motivasi inilah yang terus memberi api semangat dan mindset positif untuk terus berjuang.
3. Prinsip Ibadah
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)
Ibadah adalah tujuan manusia diciptakan. Dan bagi Khadijah, karirnya adalah bentuk ibadah yang harus dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta'ala), dengan cara yang benar dan tujuan yang terkonsep sebagai kebenaran pula. Bagi Khadijah, berkarir dengan niat ibadah adalah garansi kesuksesan yang akan langsung diberikan oleh Allah untuk menjamin usahanya.
4. Prinsip Kejujuran
Khadijah menyadari bahwa untuk meraih sukses dalam berkarir, ia membutuhkan sebuah kejujuran dalam setiap langkahnya. Hingga sekarang, kejujuran adalah kata kunci yang harus dimiliki setiap pebisnis. Usaha yang dilakukan dengan jujur, akan memberikan hasil yang maksimal.
Rasulullah juga telah berpesan:
"Kejujuran akan membawa ketenangan, sementara ketidak jujuran akan membawa keragu-raguan." (HR. Turmudzi)
Seorang muslimah via PercikanIman.id
5. Prinsip Jiwa Bebas
Bagi Khadijah, rahmat dan rezeki Allah tidaklah terbatas sehingga cara untuk mencapainya pun begitu luas. Ia akan berusaha melakukan apa yang bisa ia lakukan, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Ia tidak takut untuk mencoba, dan selalu percaya bahwa usahanya tidaklah sia-sia.
6. Prinsip Hijrah
Hijrah merupakan salah satu strategi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang harus diteladani dan sangat cocok untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Hijrah di sini bukan hanya dalam arti berpindah secara fisik, namun juga meninggalkan perbuatan yang dilarang serta berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa. Hijrah akan mendatangkan semangat dan peluang baru dalam berkarir.
Catatan : 3 Cara agar Istiqomah Berhijrah
Di dalam dunia bisnis, spirit hijrah dapat direfleksikan untuk mengetahui strategi pemasaran dan pembentukan konsep manajemen yang belum relevan dengan kondisi riil di lapangan. Luar biasa bukan? Itulah sebabnya Khadijah membangun prinsip ini di dalam dirinya.
7. Prinsip Dedikasi
Dedikasi dalam berkarir itu penting. Setiap karir harus mempunyai prinsip penting ini. Kita lihat bagaimana Khadijah, dalam sukses karirnya sebagai pedagang, ia selalu berusaha memberi manfaat, dan melayani konsumen atau orang-orang yang menaruh harapan kepadanya. Dedikasinya ia berikan untuk orang-orang yang berusaha membantu atau memajukan usahanya. Semuanya dilakukan dengan kesadaran bahwa apa yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Ta'ala.
8. Prinsip Silaturahim
Siapapun yang ingi sukses berkarir harus senantiasa menjaga relasi dengan sering-sering bersilaturahim dengan mitra bisnis atau para konsumennya. Silaturahim selain untuk menjaga tali persaudaraan, juga bisa menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang ingin murah rezekinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahim." (HR. Bukhari)
Dalam terminologi ajaran tauhid Khadijah, tidak ada istilah 'musuh bisnis', namun yang ada adalah mitra bisnis yang perlu disikapi dengan jujur dan semangat fastabiqul khairat.
9. Prinsip Beramal
Khadijah memiliki jiwa sosial yang begitu tinggi. Bahkan usaha daganngnya semata-mata ia lakukan untuk dakwah Islam. Keuntungan yang ia dapat dalam bisnisnya, senantiasa ia bagi kepada orang-orang yang membutuhkan, karena ia tahu bahwa, pada rezeki yang ia dapat ada rezeki orang lain di dalamnya.
10. Prinsip Tanggung Jawab
Karir Khadijah tidak pernah membuat ia lupa akan tanggung jawab ia sebagai muslimah juga sebagai seorang istri. Tetap ia prioritaskan tanggung jawabnya sebagai seorang istri untuk melayani suaminya, dan juga tanggung jawabnya sebagai seorang muslimah yang taat, sehingga dalam praktik karirnya ia senantiasa di dalam kaidah-kaidah Islam, seperti senantiasa menjaga kewajiban untuk memakai hijab.
Silahkan baca : Bukti Hijab Kunci Sukses Berkarir
Prinsip itulah yang akan menjaga setiap muslimah dalam berkarir, agar tidak 'kebablasan' dan melalaikan tanggung jawabnya, sehingga karir yang dimulai dengan kesadaran seperti ini, insyaaAllah akan memberikan sukses dan keberkahan.
Itulah 10 prinsip sukses dari Khadijah. Miliki prinsip itu, Muslimah, dan jadilah generasi Khadijah berikutnya!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Sumber referensi : The Secret of Success Khadijah karya Achmad Djunaidi & Thobieb Al Asyhar
10 Prinsip Ini Mengantarkan Khadijah untuk Sukses Berkarir sebagai Seorang Muslimah
By Unknown
Muslimah Bercadar, Bentuk Ketidakwajaran dalam Beragama
Assalamu'alaikum
Dear Muslimah,
Sebelumnya mohon jangan salah paham muslimah, tulisan ini bukan untuk memojokkan para muslimah yang bercadar. Sama sekali tidak. Malah justru sebaliknya, tulisan ini adalah sebagai klarifikasi dan pembelaan terhadap statement sebagian orang yang mengatakan cadar sebagai hal yang aneh, ekstrimis, dan sikap berlebih-lebihan serta ketidakwajaran dalam beragama. Wallahi, mereka mengatakan seperti itu hanya karena mereka belum paham hakikat cadar yang sesungguhnya.
Hakikat Cadar yang Sesungguhnya
Jika ada yang mengatakan cadar adalah budaya Arab, itu adalah kesalahan besar. Cadar bukanlah budaya Arab, bukan pula budaya wanita berhaluan kanan (ekstrimis). Tapi itu adalah sunnah, yang setiap muslimah dimanapun ia berada berhak untuk memakainya. Para sahabiah pun sejak zaman nabi sudah memakai cadar untuk menutupi wajahnya. Karena sekali lagi ini adalah sunnah, sehingga bernilai pahala bagi yang menjaganya.
Lalu kemudian muncul pertanyaan, kenapa disunnahkan bercadar, padahal wajah bukan termasuk aurat?
Memang benar, jumhur ulama berpendapat bahwa wajah perempuan bukan termasuk aurat, sebagaimana hadits berikut:
Tapi perlu diingat, bahwa meskipun wajah bukan termasuk aurat, tapi ia adalah sumber fitnah yang begitu besar. Jika engkau tidak percaya, tanyakan kepada para laki-laki di luar sana, tatkala ia merasa tertarik dengan perempuan, apa penyebabnya? Sebagian besar pasti menjawab karena wajahnya. Maka muslimah disunnahkan bercadar, karena wajahnya adalah bahaya fitnah yang begitu dahsyat, sehingga dengan cadarnya insyaaAllah ia akan mampu menutup fitnah yang bisa saja ia timbulkan.
Imam Muhammad 'Alauddin mengatakan:
Ini juga merupakan kesalahan besar, yang juga efek dari ketidaktahuan dalam masalah fiqih madzhab. Benar jika dikatakan bahwa madzhab Hanafi, Maliki, dan Hambali berpendapat cadar itu sunnah (namun berubah menjadi wajib apabila wajahnya berkemungkinan besar menimbulkan fitnah). Iya, itu benar. Lalu, jika dikatakan bahwa madzhab Syafi'i tidak menyunahkan cadar, itu juga bisa dibilang benar. Karena madzhab Syafi'i dalam pendapatnya yang mu'tamad, bukan hanya menyunahkan tapi justru mewajibkan cadar bagi setiap muslimah yang berhadapan dengan laki-laki ajnabi (non-mahram), bagaimanapun wajahnya. Jadi, sangat aneh jika mereka menolak cadar dengan alasan madzhab Syafi'i, yang mana justru mewajibkannya.
Berikut penjelasan As-Syarwani, salah satu ulama masyhur dalam madzhab Syafi'i:
Kesimpulan
Berdasarkan keterangan di atas, cadar bukanlah budaya Arab, bukan ciri-ciri teroris, bukan pula refleksi dari ketidakwajaran dan ekstrim dalam beragama. Namun, cadar adalah sunnah, yang akan memancarkan cahaya kemuliaan bagi muslimah yang memakainya. Biarkan mereka yang membenci sunnah mencela, dan berusaha keras untuk menjatuhkan eksistensi cadar dalam agama Islam, karena pasti akan sia-sia usaha mereka, dan Allah Maha Tahu, mana yang benar dan mana yang salah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Dear Muslimah,
Sebelumnya mohon jangan salah paham muslimah, tulisan ini bukan untuk memojokkan para muslimah yang bercadar. Sama sekali tidak. Malah justru sebaliknya, tulisan ini adalah sebagai klarifikasi dan pembelaan terhadap statement sebagian orang yang mengatakan cadar sebagai hal yang aneh, ekstrimis, dan sikap berlebih-lebihan serta ketidakwajaran dalam beragama. Wallahi, mereka mengatakan seperti itu hanya karena mereka belum paham hakikat cadar yang sesungguhnya.
Hakikat Cadar yang Sesungguhnya
Jika ada yang mengatakan cadar adalah budaya Arab, itu adalah kesalahan besar. Cadar bukanlah budaya Arab, bukan pula budaya wanita berhaluan kanan (ekstrimis). Tapi itu adalah sunnah, yang setiap muslimah dimanapun ia berada berhak untuk memakainya. Para sahabiah pun sejak zaman nabi sudah memakai cadar untuk menutupi wajahnya. Karena sekali lagi ini adalah sunnah, sehingga bernilai pahala bagi yang menjaganya.
Lalu kemudian muncul pertanyaan, kenapa disunnahkan bercadar, padahal wajah bukan termasuk aurat?
Memang benar, jumhur ulama berpendapat bahwa wajah perempuan bukan termasuk aurat, sebagaimana hadits berikut:
Sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini ”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Daud)
Tapi perlu diingat, bahwa meskipun wajah bukan termasuk aurat, tapi ia adalah sumber fitnah yang begitu besar. Jika engkau tidak percaya, tanyakan kepada para laki-laki di luar sana, tatkala ia merasa tertarik dengan perempuan, apa penyebabnya? Sebagian besar pasti menjawab karena wajahnya. Maka muslimah disunnahkan bercadar, karena wajahnya adalah bahaya fitnah yang begitu dahsyat, sehingga dengan cadarnya insyaaAllah ia akan mampu menutup fitnah yang bisa saja ia timbulkan.
Imam Muhammad 'Alauddin mengatakan:
“Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu riwayat, juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika dihadapan sesama wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki. ” ( Ad Durr Al Muntaqa, 81)Kemudian, mungkin akan ada yang mengatakan bahwa sunnah bercadar adalah pendapatnya madzhab Hanafi, Maliki dan Hambali, bukan madzhab Syafi'i. Sehingga ia teguh menolak cadar dengan alasan ia pengikut madzhab Syafi'i. Benarkah demikian?
Ini juga merupakan kesalahan besar, yang juga efek dari ketidaktahuan dalam masalah fiqih madzhab. Benar jika dikatakan bahwa madzhab Hanafi, Maliki, dan Hambali berpendapat cadar itu sunnah (namun berubah menjadi wajib apabila wajahnya berkemungkinan besar menimbulkan fitnah). Iya, itu benar. Lalu, jika dikatakan bahwa madzhab Syafi'i tidak menyunahkan cadar, itu juga bisa dibilang benar. Karena madzhab Syafi'i dalam pendapatnya yang mu'tamad, bukan hanya menyunahkan tapi justru mewajibkan cadar bagi setiap muslimah yang berhadapan dengan laki-laki ajnabi (non-mahram), bagaimanapun wajahnya. Jadi, sangat aneh jika mereka menolak cadar dengan alasan madzhab Syafi'i, yang mana justru mewajibkannya.
Berikut penjelasan As-Syarwani, salah satu ulama masyhur dalam madzhab Syafi'i:
“Wanita memiliki tiga jenis aurat, pertama: aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, kedua: aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad , ketiga: aurat ketika berdua bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha” ( Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj)
Kesimpulan
Berdasarkan keterangan di atas, cadar bukanlah budaya Arab, bukan ciri-ciri teroris, bukan pula refleksi dari ketidakwajaran dan ekstrim dalam beragama. Namun, cadar adalah sunnah, yang akan memancarkan cahaya kemuliaan bagi muslimah yang memakainya. Biarkan mereka yang membenci sunnah mencela, dan berusaha keras untuk menjatuhkan eksistensi cadar dalam agama Islam, karena pasti akan sia-sia usaha mereka, dan Allah Maha Tahu, mana yang benar dan mana yang salah.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Muslimah Bercadar, Bentuk Ketidakwajaran dalam Beragama
By Unknown
Muslimah, Jangan Lupa Kaos Kakimu!
Assalamu’alaikum
Dear Muslimah,
Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban yang kita yakin setiap umat Islam sudah dididik untuk memakainya sedari kecil. Seperti halnya kewajiban shalat lima waktu, menutup aurat pun diwajibkan atas kita di setiap waktu dan di setiap tempat dimana kita berhadapan dengan yang bukan mahram kita. Termasuk yang wajib menutup aurat ialah engkau seorang Muslimah.
Alhamdulillah, banyak saudari-saudari kita yang sudah istiqomah untuk menjalankan kewajiban ini. Hijabnya tak lupa selalu ia pakai, dan senantiasa ia jaga kemanapun ia pergi. Namun, banyak sekali muslimah yang sudah menutup auratnya dengan hijab, tapi melupakan satu hal yang begitu penting, yaitu kaos kaki.
Kewajiban Memakai Kaos Kaki
Ketika kita bertanya tentang apa saja yang menjadi aurat perempuan, pasti kita mendapat jawaban bahwa aurat perempuan ialah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Iya, ini adalah jawaban yang benar, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan:
Dari sini jelas, bahwa aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Dan ini juga berarti kaki termasuk qadam (pergelangan kaki ke bawah) juga termasuk aurat yang wajib ditutup. Bahkan ada sebagian ulama (dari Madzhab Hambali dan sebagian dari Madzhab Syaafi’i) yang berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, termasuk wajah dan telapak tangannya.
Mari kita pahami sejenak hadits berikut:
Syaikh al-Albani menjelaskan:
Muslimah, dari keterangan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa al-qadam (bagian bawah kaki) adalah termasuk aurat. Maka wajib bagi setiap muslimah untuk menutupnya. Lalu, dengan apa qadam harus di tutup?
Jika engkau mempunyai pakaian yang panjang hingga bawah kaki, itu bisa digunakan untuk menutupi qadam, namun tetap di anjurkan untuk memakai kaos kaki karena bisa jadi pakaianmu tesingkap sehingga qadamu akan terlihat. Akan tetapi, jika engkau tidak memilik pakaian panjang yang mampu menutupi qadam, maka diwajibkan bagimu untuk memakai kaos kaki. Sebagai catatan, kaos kaki hanya mampu menutupi qadam (dari pergelangan kaki sampai bawah), yang berarti untuk diatas qadam tetap wajib ditutupi dengan pakaian, dan tidak cukup hanya dengan kaos kaki.
Muslimah, mungkin engkau merasa ini begitu memberatkan, ribet, dan terlihat aneh. Tapi, tatkala engkau bisa menjalankan kewajibanmu ini, maka yakinlah engkau akan dapat merasakan manisnya iman, walau terasa pahit di awal. Maka biasakan sedari sekarang muslimah dan tetaplah istiqomah!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu’alaikum
Dear Muslimah,
Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban yang kita yakin setiap umat Islam sudah dididik untuk memakainya sedari kecil. Seperti halnya kewajiban shalat lima waktu, menutup aurat pun diwajibkan atas kita di setiap waktu dan di setiap tempat dimana kita berhadapan dengan yang bukan mahram kita. Termasuk yang wajib menutup aurat ialah engkau seorang Muslimah.
Alhamdulillah, banyak saudari-saudari kita yang sudah istiqomah untuk menjalankan kewajiban ini. Hijabnya tak lupa selalu ia pakai, dan senantiasa ia jaga kemanapun ia pergi. Namun, banyak sekali muslimah yang sudah menutup auratnya dengan hijab, tapi melupakan satu hal yang begitu penting, yaitu kaos kaki.
Kewajiban Memakai Kaos Kaki
Ketika kita bertanya tentang apa saja yang menjadi aurat perempuan, pasti kita mendapat jawaban bahwa aurat perempuan ialah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Iya, ini adalah jawaban yang benar, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan:
Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah
shallallahu‘alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini ”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Daud)
Dari sini jelas, bahwa aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Dan ini juga berarti kaki termasuk qadam (pergelangan kaki ke bawah) juga termasuk aurat yang wajib ditutup. Bahkan ada sebagian ulama (dari Madzhab Hambali dan sebagian dari Madzhab Syaafi’i) yang berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, termasuk wajah dan telapak tangannya.
Mari kita pahami sejenak hadits berikut:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersabda mengenai masalah menjulurkan ujung pakaian, aku berkata kepada beliau, ‘wahai Rasulullah bagaimana dengan kami (kaum wanita)?’. Nabi menjawab: ‘julurkanlah sejengkal ‘. Lalu Ummu Salamah bertanya lagi: ‘kalau begitu kedua qadam (bagian bawah kaki) akan terlihat?’. Nabi bersabda: ‘kalau begitu julurkanlah sehasta‘. (HR. Ahmad)
Syaikh al-Albani menjelaskan:
"Hadits ini dalil bahwa kedua qadam wanita adalah aurat . Dan ini merupakan perkara yang sudah diketahui oleh para wanita di masa Nabi. Buktinya ketika Nabi mengatakan: ‘julurkanlah sejengkal ‘, Ummu Salamah berkata: ‘kalau begitu kedua qadam (bagian bawah kaki) akan terlihat? ‘, menunjukkan kesan bahwa Ummu Salamah sebelumnya sudah mengetahui bahwa kedua bagian bawah kaki adalah aurat yang tidak boleh dibuka. Dan hal itu disetujui oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Oleh karena itu beliau memerintahkan untuk memanjangkan kainnya sehasta." (Silsilah Ash Shahihah)
Muslimah, dari keterangan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa al-qadam (bagian bawah kaki) adalah termasuk aurat. Maka wajib bagi setiap muslimah untuk menutupnya. Lalu, dengan apa qadam harus di tutup?
Jika engkau mempunyai pakaian yang panjang hingga bawah kaki, itu bisa digunakan untuk menutupi qadam, namun tetap di anjurkan untuk memakai kaos kaki karena bisa jadi pakaianmu tesingkap sehingga qadamu akan terlihat. Akan tetapi, jika engkau tidak memilik pakaian panjang yang mampu menutupi qadam, maka diwajibkan bagimu untuk memakai kaos kaki. Sebagai catatan, kaos kaki hanya mampu menutupi qadam (dari pergelangan kaki sampai bawah), yang berarti untuk diatas qadam tetap wajib ditutupi dengan pakaian, dan tidak cukup hanya dengan kaos kaki.
Muslimah, mungkin engkau merasa ini begitu memberatkan, ribet, dan terlihat aneh. Tapi, tatkala engkau bisa menjalankan kewajibanmu ini, maka yakinlah engkau akan dapat merasakan manisnya iman, walau terasa pahit di awal. Maka biasakan sedari sekarang muslimah dan tetaplah istiqomah!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Muslimah, Jangan Lupa Kaos Kakimu!
By Unknown
Shalat dalam Perspektif Ilmu Astronomi dan Fisika
Assalamu'alaikum
Sahabat, banyak dari kita yang mungkin sudah tahu tentang rahasia shalat dalam kacamata medis atau ilmu kesehatan. Begitu besar manfaatnya, merupakan rahasia yang baru terungkap oleh perkembangan teknologi zaman sekarang. Allah memang mewajibkan shalat bukan tanpa alasan. Banyak rahasia-rahasia yang ia bawa dan menunggu untuk dipecahkan.
Kewajiban Shalat
Tidak seperti kewajiban-kewajiban yang lain, misalnya, seseorang boleh meninggalkan puasa bila memang tidak mampu, boleh tidak berzakat bila masih berkekurangan dan boleh tidak bertamu ke Baitullah bila tidak cukup bekal. Akan tetapi untuk shalat, tidak boleh kita tinggalkan dengan alasan apapun dan bagaimanapun kecuali dalih kematian. Shalat tetap ditegakkan meskipun darurat dan Allah memberikan model-model rukhsoh (keringanan) untuk itu.
Ada apa dengan shalat, apa sebenarnya yang terkandung dalam shalat, banyak hal yang memperlihatkannya demikian. Shalat memuat seribu satu perspektif yang salah satunya dapat dikaji menurut perspektif ilmu astronomi dan fisika.
Antara Shalat dengan Astronomi dan Fisika
Alam semesta, jagad raya atau cakrawala senantiasa selalu bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 44 disebutkan:
Juga dalam surat Al-Hasyr ayat 24:
Masih banyak lagi ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya selalu bertasbih dan juga bersujud kepada Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana cara alam semesta bertasbih kepada Allah? Lalu bagaimana cara alam semesta bersujud kepada Allah?
Cara alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah adalah dengan cara tunduk patuh atas perintah-Nya dalam hukum-hukum alam (sunnatullah) yang sudah ditetapkan oleh-Nya, sehingga dalam kehidupan ini terjadi suatu keseimbangan. Tetapi lebih spesifik lagi, bahwa tingkah laku alam yang universal, mikrokopis maupun makrokopis, adalah selalu bergerak, dan gerakan universal dari alam semesta itu adalah gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi dan revolusi dilakukan mulai dari atom, tata surya sampai pada galaksi.
Jadi, cara alam semesta bertasbih bersujud adalah melalui gerakan rotasi dan revolusi. Lantas, bagaimana hubungannya dengan shalat.
Manusia juga diserukan bertasbih kepada Allah. Hal ini seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an:
Berikutnya,
Manusia bertasbih dengan cara yang telah disyari'atkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Shalat adalah salah satu cara disyari'atkan dan wajib dikerjakan, kecuali hanya karena kematian.
Shalat dan gerakan alam mempunyai hubungan gerakan yang sama secara matematis. Shalat sebagai cara manusia bertasbih dengan gerak rotasi dan revolusi sebagaimana cara alam semseta bertasbih mempunyai kesamaan dalam hal geometrik. Rotasi dan revolusi dari sudut pandang matematis yaitu sudut tempuh (besar derajat busur) untuk seluruh periode nilai sudutnya adalah 360 derajat. Ini mempunyai kesamaan dengan shalat dari setiap raka'at mempunyai sudut 360 derajat. Jadi, ternyata di balik gerakan shalat terhadap keterkaitan dengan gerakan kealaman.
MasyaaAllah, itulah keterkaitan shalat dengan ilmu astronomi maupun fisika. Sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Karena memang Allah tidak menyuruh kita melakukan sesuatu kecuali atas dasar hikmah (ilmu) dan kasih sayang.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Dikutip dari buku Fisika dan Al-Qur'an
Assalamu'alaikum
Sahabat, banyak dari kita yang mungkin sudah tahu tentang rahasia shalat dalam kacamata medis atau ilmu kesehatan. Begitu besar manfaatnya, merupakan rahasia yang baru terungkap oleh perkembangan teknologi zaman sekarang. Allah memang mewajibkan shalat bukan tanpa alasan. Banyak rahasia-rahasia yang ia bawa dan menunggu untuk dipecahkan.
Kewajiban Shalat
Tidak seperti kewajiban-kewajiban yang lain, misalnya, seseorang boleh meninggalkan puasa bila memang tidak mampu, boleh tidak berzakat bila masih berkekurangan dan boleh tidak bertamu ke Baitullah bila tidak cukup bekal. Akan tetapi untuk shalat, tidak boleh kita tinggalkan dengan alasan apapun dan bagaimanapun kecuali dalih kematian. Shalat tetap ditegakkan meskipun darurat dan Allah memberikan model-model rukhsoh (keringanan) untuk itu.
Ada apa dengan shalat, apa sebenarnya yang terkandung dalam shalat, banyak hal yang memperlihatkannya demikian. Shalat memuat seribu satu perspektif yang salah satunya dapat dikaji menurut perspektif ilmu astronomi dan fisika.
Antara Shalat dengan Astronomi dan Fisika
Alam semesta, jagad raya atau cakrawala senantiasa selalu bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 44 disebutkan:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِّنْ شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ ۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun."
(QS. Al-Isra': 44)
Juga dalam surat Al-Hasyr ayat 24:
هُوَ اللَّهُ الْخٰلِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنٰى ۚ يُسَبِّحُ لَهُ ۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Hasyr: Ayat 24)
Masih banyak lagi ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya selalu bertasbih dan juga bersujud kepada Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana cara alam semesta bertasbih kepada Allah? Lalu bagaimana cara alam semesta bersujud kepada Allah?
Cara alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah adalah dengan cara tunduk patuh atas perintah-Nya dalam hukum-hukum alam (sunnatullah) yang sudah ditetapkan oleh-Nya, sehingga dalam kehidupan ini terjadi suatu keseimbangan. Tetapi lebih spesifik lagi, bahwa tingkah laku alam yang universal, mikrokopis maupun makrokopis, adalah selalu bergerak, dan gerakan universal dari alam semesta itu adalah gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi dan revolusi dilakukan mulai dari atom, tata surya sampai pada galaksi.
Jadi, cara alam semesta bertasbih bersujud adalah melalui gerakan rotasi dan revolusi. Lantas, bagaimana hubungannya dengan shalat.
Manusia juga diserukan bertasbih kepada Allah. Hal ini seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ ءَانَآئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
"Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang."
(QS. At-Thaha: 130)
Berikutnya,
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
"dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
(QS. Al-Ahzab: 42)
Manusia bertasbih dengan cara yang telah disyari'atkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Shalat adalah salah satu cara disyari'atkan dan wajib dikerjakan, kecuali hanya karena kematian.
Shalat dan gerakan alam mempunyai hubungan gerakan yang sama secara matematis. Shalat sebagai cara manusia bertasbih dengan gerak rotasi dan revolusi sebagaimana cara alam semseta bertasbih mempunyai kesamaan dalam hal geometrik. Rotasi dan revolusi dari sudut pandang matematis yaitu sudut tempuh (besar derajat busur) untuk seluruh periode nilai sudutnya adalah 360 derajat. Ini mempunyai kesamaan dengan shalat dari setiap raka'at mempunyai sudut 360 derajat. Jadi, ternyata di balik gerakan shalat terhadap keterkaitan dengan gerakan kealaman.
MasyaaAllah, itulah keterkaitan shalat dengan ilmu astronomi maupun fisika. Sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Karena memang Allah tidak menyuruh kita melakukan sesuatu kecuali atas dasar hikmah (ilmu) dan kasih sayang.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Dikutip dari buku Fisika dan Al-Qur'an
Shalat dalam Perspektif Ilmu Astronomi dan Fisika
By Unknown
Lubang Hitam dan Bintang Sirius, Bukti Keagungan Islam
Assalamu’alaikum
Di alam semesta ini, terdapat banyak fenomena alam yang begitu luar biasa. Fenomena apapun, dan segalanya bisa terjadi dengan izin Allah Ta'ala. Termasuk yang akan kita bahas, lubang hitam dan bintang sirius. Keduanya adalah fenomena alam yang terjadi di luar angkasa sekaligus bukti nyata terhadap keagungan Islam. Bagaimana bisa? Apa hubungannya? Yuk, kita lihat pembahasannya:
Lubang Hitam
Istilah lubang hitam pertama kali diungkapkan oleh John Wheeler, seorang fisikawan asal Amerika pada tahun 1969. Fenomena alam ini ditemukan pada abad ke-20, dimana ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kuatnya tarikan gravitasi lubang hitam membuatnya tidak mampu dilihat bahkan dengan teropong terkuat sekalipun dan hanya dapat dilihat dampak yang ditimbulkan di wilayah sekelilingnya saja.
Sahabat, mungkin awalnya kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi fakta sains mengungkapkan bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti partikel cahaya (foton). Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer. Lubang hitam inilah akhir dari sebuah bintang dan lenyap dari daftar bintang-bintang di angkasa.
Allah berfirman:
Ayat diatas telah menyinggung fenomena alam ini jauh sebelum para ilmuwan mampu mengemukakannya. Fakta bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang terjamin kebenarannya dan tiada seorang pun yang mampu menandinginya.
Bintang Sirius
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al-Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat an-Najm ayat 49:
Kenyataan bahwa kata Arab “syi’raa”, yang merupakan padanan kata bintang Sirius, muncul hanya di surat an-Najm, sebuah surat yang memiliki arti “Bintang” secara khusus, membuat kita begitu takjub. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidak teraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yaitu bintang paling terang di langit malam, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini sebuah bintang ganda. Ya, Sirius adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B.
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an 1400 tahun lalu. Bukan hanya itu, coba sahabat baca secara berurutan surat an-Najm ayat 49 dan 9:
Penjelasan dalam surat an-najm ayat ke-9 tersebut bisa jadi menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. Fakta ilmiah ini yang tak seorang pun dapat memahaminya di masa pewahyuan Al-Qur’an, sekali lagi membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah firman Alah subhanahu wa ta’ala yang terjamin keauntentikannya. Ini juga membuktikan, bahwa Islam agama yang agung dan sempurna, yang di dalamnya tidak ada satupun kecuali kebenaran. Maka inilah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita, yang senantiasa harus kita syukuri baik dalam hati, lisan maupun perbuatan.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu’alaikum
Di alam semesta ini, terdapat banyak fenomena alam yang begitu luar biasa. Fenomena apapun, dan segalanya bisa terjadi dengan izin Allah Ta'ala. Termasuk yang akan kita bahas, lubang hitam dan bintang sirius. Keduanya adalah fenomena alam yang terjadi di luar angkasa sekaligus bukti nyata terhadap keagungan Islam. Bagaimana bisa? Apa hubungannya? Yuk, kita lihat pembahasannya:
Lubang Hitam
Istilah lubang hitam pertama kali diungkapkan oleh John Wheeler, seorang fisikawan asal Amerika pada tahun 1969. Fenomena alam ini ditemukan pada abad ke-20, dimana ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kuatnya tarikan gravitasi lubang hitam membuatnya tidak mampu dilihat bahkan dengan teropong terkuat sekalipun dan hanya dapat dilihat dampak yang ditimbulkan di wilayah sekelilingnya saja.
Sahabat, mungkin awalnya kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi fakta sains mengungkapkan bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti partikel cahaya (foton). Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer. Lubang hitam inilah akhir dari sebuah bintang dan lenyap dari daftar bintang-bintang di angkasa.
Allah berfirman:
فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ
"Maka apabila bintang-bintang dihapuskan,"
(QS. Al-Mursalat: 8)
Ayat diatas telah menyinggung fenomena alam ini jauh sebelum para ilmuwan mampu mengemukakannya. Fakta bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang terjamin kebenarannya dan tiada seorang pun yang mampu menandinginya.
Bintang Sirius
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al-Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat an-Najm ayat 49:
وَأَنَّهُ ۥ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰى
"dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi`ra"
(QS. An-Najm: 49)
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an 1400 tahun lalu. Bukan hanya itu, coba sahabat baca secara berurutan surat an-Najm ayat 49 dan 9:
وَأَنَّهُ ۥ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰى
"dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi`ra"
(QS. An-Najm: 49)
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنٰى
"sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi)."
(QS. An-Najm: 9)
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Lubang Hitam dan Bintang Sirius, Bukti Keagungan Islam
By Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)