Lubang Hitam dan Bintang Sirius, Bukti Keagungan Islam
Assalamu’alaikum
Di alam semesta ini, terdapat banyak fenomena alam yang begitu luar biasa. Fenomena apapun, dan segalanya bisa terjadi dengan izin Allah Ta'ala. Termasuk yang akan kita bahas, lubang hitam dan bintang sirius. Keduanya adalah fenomena alam yang terjadi di luar angkasa sekaligus bukti nyata terhadap keagungan Islam. Bagaimana bisa? Apa hubungannya? Yuk, kita lihat pembahasannya:
Lubang Hitam
Istilah lubang hitam pertama kali diungkapkan oleh John Wheeler, seorang fisikawan asal Amerika pada tahun 1969. Fenomena alam ini ditemukan pada abad ke-20, dimana ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kuatnya tarikan gravitasi lubang hitam membuatnya tidak mampu dilihat bahkan dengan teropong terkuat sekalipun dan hanya dapat dilihat dampak yang ditimbulkan di wilayah sekelilingnya saja.
Sahabat, mungkin awalnya kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi fakta sains mengungkapkan bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti partikel cahaya (foton). Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer. Lubang hitam inilah akhir dari sebuah bintang dan lenyap dari daftar bintang-bintang di angkasa.
Allah berfirman:
Ayat diatas telah menyinggung fenomena alam ini jauh sebelum para ilmuwan mampu mengemukakannya. Fakta bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang terjamin kebenarannya dan tiada seorang pun yang mampu menandinginya.
Bintang Sirius
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al-Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat an-Najm ayat 49:
Kenyataan bahwa kata Arab “syi’raa”, yang merupakan padanan kata bintang Sirius, muncul hanya di surat an-Najm, sebuah surat yang memiliki arti “Bintang” secara khusus, membuat kita begitu takjub. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidak teraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yaitu bintang paling terang di langit malam, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini sebuah bintang ganda. Ya, Sirius adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B.
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an 1400 tahun lalu. Bukan hanya itu, coba sahabat baca secara berurutan surat an-Najm ayat 49 dan 9:
Penjelasan dalam surat an-najm ayat ke-9 tersebut bisa jadi menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. Fakta ilmiah ini yang tak seorang pun dapat memahaminya di masa pewahyuan Al-Qur’an, sekali lagi membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah firman Alah subhanahu wa ta’ala yang terjamin keauntentikannya. Ini juga membuktikan, bahwa Islam agama yang agung dan sempurna, yang di dalamnya tidak ada satupun kecuali kebenaran. Maka inilah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita, yang senantiasa harus kita syukuri baik dalam hati, lisan maupun perbuatan.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu’alaikum
Di alam semesta ini, terdapat banyak fenomena alam yang begitu luar biasa. Fenomena apapun, dan segalanya bisa terjadi dengan izin Allah Ta'ala. Termasuk yang akan kita bahas, lubang hitam dan bintang sirius. Keduanya adalah fenomena alam yang terjadi di luar angkasa sekaligus bukti nyata terhadap keagungan Islam. Bagaimana bisa? Apa hubungannya? Yuk, kita lihat pembahasannya:
Lubang Hitam
Istilah lubang hitam pertama kali diungkapkan oleh John Wheeler, seorang fisikawan asal Amerika pada tahun 1969. Fenomena alam ini ditemukan pada abad ke-20, dimana ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kuatnya tarikan gravitasi lubang hitam membuatnya tidak mampu dilihat bahkan dengan teropong terkuat sekalipun dan hanya dapat dilihat dampak yang ditimbulkan di wilayah sekelilingnya saja.
Sahabat, mungkin awalnya kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi fakta sains mengungkapkan bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti partikel cahaya (foton). Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer. Lubang hitam inilah akhir dari sebuah bintang dan lenyap dari daftar bintang-bintang di angkasa.
Allah berfirman:
فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ
"Maka apabila bintang-bintang dihapuskan,"
(QS. Al-Mursalat: 8)
Ayat diatas telah menyinggung fenomena alam ini jauh sebelum para ilmuwan mampu mengemukakannya. Fakta bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang terjamin kebenarannya dan tiada seorang pun yang mampu menandinginya.
Bintang Sirius
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al-Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat an-Najm ayat 49:
وَأَنَّهُ ۥ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰى
"dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi`ra"
(QS. An-Najm: 49)
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an 1400 tahun lalu. Bukan hanya itu, coba sahabat baca secara berurutan surat an-Najm ayat 49 dan 9:
وَأَنَّهُ ۥ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰى
"dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi`ra"
(QS. An-Najm: 49)
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنٰى
"sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi)."
(QS. An-Najm: 9)
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar