Hakikat Pacaran dan Rahasia Dibaliknya
Assalamu'alaikum
Sahabat, tidak bosan-bosannya kita bicara soal pacaran, karena ini sudah menjadi trend di kalangan anak muda. Tentu trend yang sangat berbahaya karena dampaknya bisa fatal sekali. Tapi, entah kenapa pacaran yang sudah jelas menimbulkan akibat buruk, masih saja laris bahkan menjadi hal yang wajar. Bahkan lupa usia, anak kecil yang belum mengerti frasa sudah sok jalan berdua, bergaya dengan perempuan karena alasan cinta.
Maka di sini kita akan membahas seperti apa hakikat pacaran, dan rahasia apa yang ia sembunyikan.
Hakikat Pacaran
Banyak yang salah kaprah, mengatakan pacaran adalah ekspresi cinta. Bukan! Pacaran adalah ekspresi nafsu yang belum bisa engkau kendalikan. Sekali lagi pacaran bukan karena cinta, tapi karena nafsu yang sedang bergejolak. Kau melihat seseorang begitu cantik ataupun tampan, lalu kau merasakan sesuatu yang membuatmu berharap agar bisa selalu bersamanya, wallahi jangan katakan rasa itu sebagai cinta! Itu adalah nafsumu.
Sebagai bukti, andai tiba-tiba ia bertambah gemuk 30 kg, apa kau masih ingin bersamanya? Jika ia kecelakaan, kemudian cacat di wajahnya, cacat di tangannya, apakah kau masih ingin bersanding dengannya? Jika kau tidak bisa menjawab ini, maka sudah jelas dan tak bisa kau pungkiri, bahwa itu hanyalah nafsumu! Maka percayalah begitu engkau benar-benar mendapatkannya, wajah cantik atau tampan itu tiba-tiba sirna dari dirinya. Dan kau mulai melirik orang lain yang lebih daripadanya. Tau kenapa bisa seperti itu? Karena nafsu, bukan cinta. Dan pacaran, adalah ekspresi dari nafsu tersebut.
Pacaran juga bentuk dari rendahnya kepercayaan diri. Engkau perempuan merasa dirimu kurang cantik, lalu tatkala ada laki-laki yang karena nafsunya mengatakan bahwa engkau begitu cantik dengan gombalan dari diary syaitan, kau pun merasa "astaga, secantik inikah aku?". Begitu rendahnya kepercayaan dirimu, membuatmu kemudian terjerumus kedalam jurang pacaran. Kau sedang jatuh ke jurang, namun merasa sedang terbang ke awan. Lalu kau baru tersadar, tatkala kau sudah berada di dasar. Ironis, sulit untuk kembali ke atas. Itulah hakikat pacaran yang seringkali kita banggakan.
Rahasia Pacaran
Pacaran hanya menemani di saat sendiri, sampai dia benar-benar menemukan sosok yang ia cari. Kau hanya dijadikan pelabuhan sementara, bukan kota yang akan ia tinggali. Jujur sahabat, apa kau yakin bahwa hatinya hanya untukmu? Apakah kata-kata manisnya tulus kepadamu? Apakah dia akan membawa pertanggung jawaban atas dirimu? Jika kau ragu, seharusnya ini cukup untuk memantapkan niatmu untuk memutuskan dirinya. Dan inilah yang terbaik, tidak ada yang lain. Percayalah jika kau berjodoh dengannya, tanpa pacaran pun kau akan tetap menikah dengannya. Begitupun sebaliknya, jika kau bukan jodohnya, meski kau pacaran berkorban segalanya, di akhir cerita itu hanya akan menyisakan tangis dan hina.
Sahabat, kita seringkali mengembangkan konsep cinta versi kita masing-masing. Dan kebanyakan hanya berakhir dalam jurang pacaran. Oleh karenanya, Islam datang berusaha menghancurkan konsep palsu tersebut. Kita Muslim/Muslimah mempunyai pemahaman lebih dewasa tentang hakikat cinta dalam hidup ini. Bukan dengan pacaran, tapi cinta dibuktikan dengan pernikahan.
Allah berfirman:
وَمِنْ ءَايٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum: Ayat 21)
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Sahabat, tidak bosan-bosannya kita bicara soal pacaran, karena ini sudah menjadi trend di kalangan anak muda. Tentu trend yang sangat berbahaya karena dampaknya bisa fatal sekali. Tapi, entah kenapa pacaran yang sudah jelas menimbulkan akibat buruk, masih saja laris bahkan menjadi hal yang wajar. Bahkan lupa usia, anak kecil yang belum mengerti frasa sudah sok jalan berdua, bergaya dengan perempuan karena alasan cinta.
Hakikat Pacaran
Banyak yang salah kaprah, mengatakan pacaran adalah ekspresi cinta. Bukan! Pacaran adalah ekspresi nafsu yang belum bisa engkau kendalikan. Sekali lagi pacaran bukan karena cinta, tapi karena nafsu yang sedang bergejolak. Kau melihat seseorang begitu cantik ataupun tampan, lalu kau merasakan sesuatu yang membuatmu berharap agar bisa selalu bersamanya, wallahi jangan katakan rasa itu sebagai cinta! Itu adalah nafsumu.
Sebagai bukti, andai tiba-tiba ia bertambah gemuk 30 kg, apa kau masih ingin bersamanya? Jika ia kecelakaan, kemudian cacat di wajahnya, cacat di tangannya, apakah kau masih ingin bersanding dengannya? Jika kau tidak bisa menjawab ini, maka sudah jelas dan tak bisa kau pungkiri, bahwa itu hanyalah nafsumu! Maka percayalah begitu engkau benar-benar mendapatkannya, wajah cantik atau tampan itu tiba-tiba sirna dari dirinya. Dan kau mulai melirik orang lain yang lebih daripadanya. Tau kenapa bisa seperti itu? Karena nafsu, bukan cinta. Dan pacaran, adalah ekspresi dari nafsu tersebut.
Pacaran juga bentuk dari rendahnya kepercayaan diri. Engkau perempuan merasa dirimu kurang cantik, lalu tatkala ada laki-laki yang karena nafsunya mengatakan bahwa engkau begitu cantik dengan gombalan dari diary syaitan, kau pun merasa "astaga, secantik inikah aku?". Begitu rendahnya kepercayaan dirimu, membuatmu kemudian terjerumus kedalam jurang pacaran. Kau sedang jatuh ke jurang, namun merasa sedang terbang ke awan. Lalu kau baru tersadar, tatkala kau sudah berada di dasar. Ironis, sulit untuk kembali ke atas. Itulah hakikat pacaran yang seringkali kita banggakan.
Rahasia Pacaran
Pacaran hanya menemani di saat sendiri, sampai dia benar-benar menemukan sosok yang ia cari. Kau hanya dijadikan pelabuhan sementara, bukan kota yang akan ia tinggali. Jujur sahabat, apa kau yakin bahwa hatinya hanya untukmu? Apakah kata-kata manisnya tulus kepadamu? Apakah dia akan membawa pertanggung jawaban atas dirimu? Jika kau ragu, seharusnya ini cukup untuk memantapkan niatmu untuk memutuskan dirinya. Dan inilah yang terbaik, tidak ada yang lain. Percayalah jika kau berjodoh dengannya, tanpa pacaran pun kau akan tetap menikah dengannya. Begitupun sebaliknya, jika kau bukan jodohnya, meski kau pacaran berkorban segalanya, di akhir cerita itu hanya akan menyisakan tangis dan hina.
Allah berfirman:
وَمِنْ ءَايٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum: Ayat 21)
Cinta bukan hanya sekedar teoritis, tapi perlu tindakan praksis. Oleh karenannya, cinta tak bisa dibenarkan oleh pacaran, tapi harus dibuktikan dengan pernikahan.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar