Hukum Mengejek Jomblo, Haram atau Halal? - Menjadi seorang jomblo memang terkadang penuh dengan resiko. Apalagi di zaman now ini, sahabat yang menjomblo harus siap menjadi samsak ejekan bagi mereka yang bangga dengan pacaran.

Hukum Mengejek Jomblo - MuslimBaper.web.id
"Dasar Jomblo!" via MuslimBaper.web.id

"Dasar Jomblo!", "Kasihan lu mblo, gak laku-laku!", "Sandal aja punya pasangan masa lu kagak!"

Kata-kata di atas mungkin pernah sahabat dengar karena status jomblo yang sahabat terima, atau mungkin -dulu- sahabat ada yang pernah mengucapkannya kepada orang lain. Ejekan yang bisa jadi itu hanya lelucon, atau memang benar-benar sebagai penghinaan terhadap diri seseorang.

Maka di sini kita harus tahu bagaimana Islam memandang berbagai ejekan-ejekan tersebut.

Sebagai motivasi : Ketika Takdir Berkata Lain, Dia Bukan Jodohku

Renungkan, Haram Mengejek Jomblo!

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ  ۖ  وَلَا تَلْمِزُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقٰبِ  ۖ  بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ  ۚ  وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. al-Hujurat: 11)

Sahabat, firman Allah di atas adalah larangan nyata bagi setiap orang yang beriman untuk mengejek orang lain. Allah mengharamkan setap ejekan (karena ayat di atas menunjukkan keumumannya) kepada siapapun, termasuk kepada para jomblo.

Imam at-Thabari rahimahullahu ta'ala dalam kitab Jaami'ul Bayan, beliau menjelaskan, “Allah menyebutkan secara umum larangan untuk mengejek orang lain, sehingga larangan ini mencakup seluruh bentuk ejekan. Tidak boleh seorang mukmin mengejek mukmin yang lain karena kemiskinannya, karena perbuatan dosa yang telah dilakukannya, dan yang lainnya”

Merupakan dosa besar tatkala seseorang mengejek orang lain, apalagi ejekan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang shalih, dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Jomblo Adalah Bentuk Takwa, Mengejeknya Merupakan Dosa Besar!

Dalam surat al-Hujurat di atas, Allah menegaskan bahwasanya yang di ejek bisa jadi lebih baik daripada yang mengejek. Dan benarlah, Demi Allah lebih baik jomblo dari pada yang berpacaran (dalam masalah ini). Maka, apa alasan kita untuk mengejek mereka yang sedang berusaha ta'at terhadap perintah-Nya? Jelas ejekan apapun terhadap status jomblo mereka adalah sebuah keharaman dan bernilai dosa.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan." (HR. Abu Daud)

Hargailah mereka, karena jalan mereka adalah jalan yang benar insyaaAllah. Bukan ejekan yang seharusnya mereka terima, tapi dukungan untuk tetap istiqomah, hingga mereka mampu menikah.

Nasehat Untuk Para Jomblo

Setiap hal mempunyai resiko, dan setiap pilihan mempunyai tanggung jawab. Tak peduli apa kata mereka yang senantiasa mengejekmu, menjadikanmu sebagai bahan candaan karena prinsip yang kau ambil. Ingatlah satu hal, bersabarlah. Dan hadapi semua itu dengan senyuman. Bukankah Nabi kita mengatakan, "Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya." (HR. Abu Daud)

Tidak ada alasan untukmu bersedih, karena apa yang kau pilih saat ini adalah yang terbaik. Tetaplah istiqomah, dan terus membawa perubahan. La tahzan, innallaha ma'ana (Jangan bersedih, Allah bersama kita).

- - - - - - -
Selesai ditulis pada pagi hari yang cerah di Panggul, Trenggalek, 29 Rajab 1439 H.
Penulis : Rizki Janata
Artikel MuslimBaper.web.id

Hukum Mengejek Jomblo, Haram atau Halal?

Hukum Mengejek Jomblo, Haram atau Halal? - Menjadi seorang jomblo memang terkadang penuh dengan resiko. Apalagi di zaman now ini, sahabat yang menjomblo harus siap menjadi samsak ejekan bagi mereka yang bangga dengan pacaran.

Hukum Mengejek Jomblo - MuslimBaper.web.id
"Dasar Jomblo!" via MuslimBaper.web.id

"Dasar Jomblo!", "Kasihan lu mblo, gak laku-laku!", "Sandal aja punya pasangan masa lu kagak!"

Kata-kata di atas mungkin pernah sahabat dengar karena status jomblo yang sahabat terima, atau mungkin -dulu- sahabat ada yang pernah mengucapkannya kepada orang lain. Ejekan yang bisa jadi itu hanya lelucon, atau memang benar-benar sebagai penghinaan terhadap diri seseorang.

Maka di sini kita harus tahu bagaimana Islam memandang berbagai ejekan-ejekan tersebut.

Sebagai motivasi : Ketika Takdir Berkata Lain, Dia Bukan Jodohku

Renungkan, Haram Mengejek Jomblo!

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ  ۖ  وَلَا تَلْمِزُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقٰبِ  ۖ  بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ  ۚ  وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. al-Hujurat: 11)

Sahabat, firman Allah di atas adalah larangan nyata bagi setiap orang yang beriman untuk mengejek orang lain. Allah mengharamkan setap ejekan (karena ayat di atas menunjukkan keumumannya) kepada siapapun, termasuk kepada para jomblo.

Imam at-Thabari rahimahullahu ta'ala dalam kitab Jaami'ul Bayan, beliau menjelaskan, “Allah menyebutkan secara umum larangan untuk mengejek orang lain, sehingga larangan ini mencakup seluruh bentuk ejekan. Tidak boleh seorang mukmin mengejek mukmin yang lain karena kemiskinannya, karena perbuatan dosa yang telah dilakukannya, dan yang lainnya”

Merupakan dosa besar tatkala seseorang mengejek orang lain, apalagi ejekan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang shalih, dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Jomblo Adalah Bentuk Takwa, Mengejeknya Merupakan Dosa Besar!

Dalam surat al-Hujurat di atas, Allah menegaskan bahwasanya yang di ejek bisa jadi lebih baik daripada yang mengejek. Dan benarlah, Demi Allah lebih baik jomblo dari pada yang berpacaran (dalam masalah ini). Maka, apa alasan kita untuk mengejek mereka yang sedang berusaha ta'at terhadap perintah-Nya? Jelas ejekan apapun terhadap status jomblo mereka adalah sebuah keharaman dan bernilai dosa.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan." (HR. Abu Daud)

Hargailah mereka, karena jalan mereka adalah jalan yang benar insyaaAllah. Bukan ejekan yang seharusnya mereka terima, tapi dukungan untuk tetap istiqomah, hingga mereka mampu menikah.

Nasehat Untuk Para Jomblo

Setiap hal mempunyai resiko, dan setiap pilihan mempunyai tanggung jawab. Tak peduli apa kata mereka yang senantiasa mengejekmu, menjadikanmu sebagai bahan candaan karena prinsip yang kau ambil. Ingatlah satu hal, bersabarlah. Dan hadapi semua itu dengan senyuman. Bukankah Nabi kita mengatakan, "Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya." (HR. Abu Daud)

Tidak ada alasan untukmu bersedih, karena apa yang kau pilih saat ini adalah yang terbaik. Tetaplah istiqomah, dan terus membawa perubahan. La tahzan, innallaha ma'ana (Jangan bersedih, Allah bersama kita).

- - - - - - -
Selesai ditulis pada pagi hari yang cerah di Panggul, Trenggalek, 29 Rajab 1439 H.
Penulis : Rizki Janata
Artikel MuslimBaper.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar