Tips Menjadi Pejuang Sosmed Fii Sabilillah

Assalamu'alaikum

Di era digital sekarang ini, banyak sekali bermunculan social media (sosmed) yang memudahkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, tanpa mengenal waktu dan tempat. Tak heran, banyak manusia sekarang yang setiap hari sibuk dengan sosmed yang ia miliki. Seakan-akan jika kita tidak ada di sosmed, itu berarti kita tidak eksis di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia zaman now ini dituntut untuk bisa memanfaatkan sosmed dengan sebaik-baiknya.


Islam tidak melarang kita menggunakan sosmed, asal kita menggunakannya dengan bijak, dalam artian tidak melanggar syari'at agama dan tidak pula melalaikan dari kewajiban kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Apa itu pejuang sosmed fii sabilillah? 

Ini adalah istilah yang sering digunakan bagi mereka yang aktif bersocial media untuk bar-amar ma'ruf nahi munkar (berdakwah). Sebagai bentuk sikap praksis terhadap firman Allah:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ  ۚ  يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ ٓ  ۚ  أُولٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ  ۗ  إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS. At-Taubah: 71)

Tips Pejuang Sosmed Fii Sabilillah

1. Ikhlas dan Istiqomah

Ikhlas adalah langkah awal kita dalam melakukan segala sesuatu yang baik lagi bermanfaat. Gagal dalam langkah awal ini, berarti kegagalan total untuk apa yang kita kerjakan. Pejuang sosmed fii sabilillah harus memiliki rasa ikhlas ini dalam setiap aktifitasnya membagikan nilai-nilai ajaran Islam. Bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan  manusia lain, tapi harus ikhlas untuk meraih ridho Allah Ta'ala.

Ikhlas juga kemudian harus dibarengi dengan istiqomah. Tidak akan berhenti hanya kerena tidak mendapat like yang banyak, atau karena komentar orang lain yang menyakitkan dada. Karena dari awal, ia sadar melakukan ini hanya untuk menyebarkan agama Allah, maka apapun hambatannya tidak akan membuat ia gentar. Ikhlas dan istiqomah inilah, yang akan menjadi syarat menggapai khusnul khatimah, insyaaAllah.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِى كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.""
(QS. Fussilat: 30)

Maka murnikan niatmu, lalu teguhkan langkahmu. InsyaaAllah, tidak akan sia-sia usahamu, karena Allah yang akan langsung menjamin hidupmu, di dunia juga di akhirat nanti.

2. Berhati-hati

Tips berikutnya ialah berhati-hati, dalam menerima dan membagikan. Karena semakin hari, semakin banyak informasi bohong (hoax) di sosmed manapun. Maka kita dituntut untuk berhati-hati dalam menerima informasi. Jangan mudah menyebarkan, meski informasi itu mencatut nama Allah, Nabi, dan ulama. Cek dahulu kebenarannya, karena bisa jadi itu adalah fitnah yang disebarkan oleh orang-orang kafir, munafik, ataupun orang-orang fasik.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat: 6)

Jadi pastikan dahulu informasi tersebut benar ya sahabat. Lalu, ketika informasi tersebut memang benar, apakah boleh dibagikan? Tidak informasi (meskipun benar) bisa dibagikan. Pejuang sosmed fii sabilillah, hendaknya hanya menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat. Jika hanya benar saja namun tidak bermanfaat, untuk apa? Tidaklah berguna informasi yang kita bagikan.

"Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar."
(HR. Muslim no. 5)

Maka pastikan kita berhati-hati, dan menyaring setiap informasi yang kita dapatkan.

3. Hindari debat

Dalam berdakwah di social media, akan sangat mungkin kita mendapatkan komentar yang kontradiktif dengan apa yang kita sampaikan. Komentar protes, ketidak setujuan, bahkan komentar yang menyakiti hati bisa saja kita dapatkan. Inilah resiko dakwah yang harus siap kita terima dengan lapang dada. Jangan menanggapi komentar dengan arogan, sehingga menimbulkan perdebatan, caci memaki, dan permusuhan. Tanggapi dengan bijak, sebisanya kita jelaskan. Namun jika masih tetap saja tidak mau menerima, biarkanlah saja. Jangan lagi ditanggapi. Karena dakwah bukan untuk disukai, tapi untuk menyampaikan kebenaran. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Aku akan menjamin sebuah rumah di tepi surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun dia benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan kedustaan walaupun dia sedang bergurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi siapa saja yang berakhlak baik."
(HR. Abu Daud no. 4800)

Itulah tips yang bisa kita lakukan dalam berdakwah di social media. Mari menjadi pejuang sosmed fii sabilillah dengan cerdas dan bijak. InsyaaAllah, itu akan menjadi amal jariyah untuk kita semua.

”Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”
(HR. Muslim no. 1893)

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Tips Menjadi Pejuang Sosmed Fii Sabilillah

Tips Menjadi Pejuang Sosmed Fii Sabilillah

Assalamu'alaikum

Di era digital sekarang ini, banyak sekali bermunculan social media (sosmed) yang memudahkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, tanpa mengenal waktu dan tempat. Tak heran, banyak manusia sekarang yang setiap hari sibuk dengan sosmed yang ia miliki. Seakan-akan jika kita tidak ada di sosmed, itu berarti kita tidak eksis di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia zaman now ini dituntut untuk bisa memanfaatkan sosmed dengan sebaik-baiknya.


Islam tidak melarang kita menggunakan sosmed, asal kita menggunakannya dengan bijak, dalam artian tidak melanggar syari'at agama dan tidak pula melalaikan dari kewajiban kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Apa itu pejuang sosmed fii sabilillah? 

Ini adalah istilah yang sering digunakan bagi mereka yang aktif bersocial media untuk bar-amar ma'ruf nahi munkar (berdakwah). Sebagai bentuk sikap praksis terhadap firman Allah:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ  ۚ  يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ ٓ  ۚ  أُولٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ  ۗ  إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS. At-Taubah: 71)

Tips Pejuang Sosmed Fii Sabilillah

1. Ikhlas dan Istiqomah

Ikhlas adalah langkah awal kita dalam melakukan segala sesuatu yang baik lagi bermanfaat. Gagal dalam langkah awal ini, berarti kegagalan total untuk apa yang kita kerjakan. Pejuang sosmed fii sabilillah harus memiliki rasa ikhlas ini dalam setiap aktifitasnya membagikan nilai-nilai ajaran Islam. Bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan  manusia lain, tapi harus ikhlas untuk meraih ridho Allah Ta'ala.

Ikhlas juga kemudian harus dibarengi dengan istiqomah. Tidak akan berhenti hanya kerena tidak mendapat like yang banyak, atau karena komentar orang lain yang menyakitkan dada. Karena dari awal, ia sadar melakukan ini hanya untuk menyebarkan agama Allah, maka apapun hambatannya tidak akan membuat ia gentar. Ikhlas dan istiqomah inilah, yang akan menjadi syarat menggapai khusnul khatimah, insyaaAllah.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِى كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.""
(QS. Fussilat: 30)

Maka murnikan niatmu, lalu teguhkan langkahmu. InsyaaAllah, tidak akan sia-sia usahamu, karena Allah yang akan langsung menjamin hidupmu, di dunia juga di akhirat nanti.

2. Berhati-hati

Tips berikutnya ialah berhati-hati, dalam menerima dan membagikan. Karena semakin hari, semakin banyak informasi bohong (hoax) di sosmed manapun. Maka kita dituntut untuk berhati-hati dalam menerima informasi. Jangan mudah menyebarkan, meski informasi itu mencatut nama Allah, Nabi, dan ulama. Cek dahulu kebenarannya, karena bisa jadi itu adalah fitnah yang disebarkan oleh orang-orang kafir, munafik, ataupun orang-orang fasik.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat: 6)

Jadi pastikan dahulu informasi tersebut benar ya sahabat. Lalu, ketika informasi tersebut memang benar, apakah boleh dibagikan? Tidak informasi (meskipun benar) bisa dibagikan. Pejuang sosmed fii sabilillah, hendaknya hanya menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat. Jika hanya benar saja namun tidak bermanfaat, untuk apa? Tidaklah berguna informasi yang kita bagikan.

"Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar."
(HR. Muslim no. 5)

Maka pastikan kita berhati-hati, dan menyaring setiap informasi yang kita dapatkan.

3. Hindari debat

Dalam berdakwah di social media, akan sangat mungkin kita mendapatkan komentar yang kontradiktif dengan apa yang kita sampaikan. Komentar protes, ketidak setujuan, bahkan komentar yang menyakiti hati bisa saja kita dapatkan. Inilah resiko dakwah yang harus siap kita terima dengan lapang dada. Jangan menanggapi komentar dengan arogan, sehingga menimbulkan perdebatan, caci memaki, dan permusuhan. Tanggapi dengan bijak, sebisanya kita jelaskan. Namun jika masih tetap saja tidak mau menerima, biarkanlah saja. Jangan lagi ditanggapi. Karena dakwah bukan untuk disukai, tapi untuk menyampaikan kebenaran. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Aku akan menjamin sebuah rumah di tepi surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun dia benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan kedustaan walaupun dia sedang bergurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi siapa saja yang berakhlak baik."
(HR. Abu Daud no. 4800)

Itulah tips yang bisa kita lakukan dalam berdakwah di social media. Mari menjadi pejuang sosmed fii sabilillah dengan cerdas dan bijak. InsyaaAllah, itu akan menjadi amal jariyah untuk kita semua.

”Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”
(HR. Muslim no. 1893)

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar