Jangan Takut Menjadi Mantan!
Assalamu'alaikum
Dalam dunia gelap pacaran, tidaklah afdhol kalau tidak ada yang namanya mantan. Suatu title yang mungkin tidak diharapkan, tapi hampir semua yang berpacaran pasti akan menerimanya. Title yang disahkan saat wisuda patah hati, dengan iringan lagu Kenangan Terindah sebagai soundtracknya. Itulah realita pacaran yang sungguh "membanggakan".
Mantan, orang yang dulu spesial dan selalu dirindukan, tapi kini tak lagi diharapkan karena cinta yang entah kemana perginya. Mungkin berat, tapi inilah resiko yang sejak awal sedia ia terima. Ya, setiap orang yang memulai berpacaran, tahu akan resiko ini. Ia tahu bahwa tidak ada yang bisa menjamin hubungannya akan langgeng sampai pelaminan, dan akan sangat mungkin berakhir dengan menyandang status "mantan". Tapi aneh, entah apa yang dipikirkan, ia tetap saja mau membangun hubungan haram itu. Seakan-akan lupa dengan resiko besar dan kehinaan yang menanti di depan. Lagi, itulah realita pacaran yang sangat, sangat, dan sangat "membanggakan".
Sebagai sebuah resiko, kebanyakan pelaku pacaran akan takut jika harus berakhir dengan status mantan (meski ada yang malah bangga dan mengoleksi status ini). Tapi dalam Islam, untuk mereka yang sudah terlanjur berpacaran, sangat dianjurkan dan diwajibkan untuk mereka agar segera mengambil status ini. Bukan apa-apa, tapi memang inilah yang terbaik. Karena coba kita pikirkan, sampai kapan kita mau terus menerus menimbun dosa akibat pacaran? Sampai kapan kita mau digalaukan gara-gara urusan pacar yang tiada kabar? Sampai kapan hidup kita terpasung dengan ikatan yang jelas keharamannya? Sampai kapan kita rela menanggalkan kehormatan demi orang yang belum tentu menjadi jodoh kita? Sampai kapan kita terus seperti itu?
Tidakkah kita sadar, bahwa tidak mungkin Allah melarang kita melakukan sesuatu, jika memang itu baik untuk kita lakukan. Allah melarang, sebab Ia tahu itu buruk untuk kita. Pacaran tidak meninggalkan sesuatu kecuali keburukan dan kehinaan. Lihat mereka yang kehilangan kehormatan, stress, dan bahkan ada yang sampai bunuh diri gara-gara pacaran. Dan wallahi, tidak ada yang menjamin kita tidak akan menjadi seperti mereka. Itulah kenapa Allah melarang pacaran. Jadi di sini kita tegaskan untuk yang sudah terlanjur berpacaran, jangan takut untuk menjadi mantan! Secepatnya engkau putuskan, sebelum hari ini habis dan engkau masih dalam ruang kenistaan.
Ingatlah sabda Nabi kita tercinta, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam:
Allah akan mengganti dia dengan yang lebih baik, tatkala engkau meninggalkannya karena Allah subhanahu wa ta'ala. Tak perlu risau, beranilah bertaruh untuk Allah. Hari ini engkau melepas, suatu saat pasti engkau akan mendapat yang jauh istimewa. Bisa jadi dia yang akan datang, dengan keadaan yang lebih baik tentunya. Karena tidak mungkin Allah akan mengecewakan hamba yang berani bertaruh untuk-Nya.
Mantan memang bukan status yang membanggakan, tapi itulah jalan untuk mengambil kembali kehormatan yang sebelumnya kita buang. Itulah cara untuk kembali meraih ridho-Nya, dan itulah yang utama untuk kebahagiaan kita.
Jadilah mantan terhormat, yang memilih meninggalkan untuk senyum Sang Pencipta, yang tak akan menyesal karena tahu bahwa Allah adalah sebaik-baik penjamin hidup kita. Meski mungkin hari itu engkau menangis karenanya, tapi nanti pasti engkau akan senyum berseri dan berbahagia. So, jangan takut untuk menjadi mantan!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Assalamu'alaikum
Dalam dunia gelap pacaran, tidaklah afdhol kalau tidak ada yang namanya mantan. Suatu title yang mungkin tidak diharapkan, tapi hampir semua yang berpacaran pasti akan menerimanya. Title yang disahkan saat wisuda patah hati, dengan iringan lagu Kenangan Terindah sebagai soundtracknya. Itulah realita pacaran yang sungguh "membanggakan".
Mantan, orang yang dulu spesial dan selalu dirindukan, tapi kini tak lagi diharapkan karena cinta yang entah kemana perginya. Mungkin berat, tapi inilah resiko yang sejak awal sedia ia terima. Ya, setiap orang yang memulai berpacaran, tahu akan resiko ini. Ia tahu bahwa tidak ada yang bisa menjamin hubungannya akan langgeng sampai pelaminan, dan akan sangat mungkin berakhir dengan menyandang status "mantan". Tapi aneh, entah apa yang dipikirkan, ia tetap saja mau membangun hubungan haram itu. Seakan-akan lupa dengan resiko besar dan kehinaan yang menanti di depan. Lagi, itulah realita pacaran yang sangat, sangat, dan sangat "membanggakan".
Sebagai sebuah resiko, kebanyakan pelaku pacaran akan takut jika harus berakhir dengan status mantan (meski ada yang malah bangga dan mengoleksi status ini). Tapi dalam Islam, untuk mereka yang sudah terlanjur berpacaran, sangat dianjurkan dan diwajibkan untuk mereka agar segera mengambil status ini. Bukan apa-apa, tapi memang inilah yang terbaik. Karena coba kita pikirkan, sampai kapan kita mau terus menerus menimbun dosa akibat pacaran? Sampai kapan kita mau digalaukan gara-gara urusan pacar yang tiada kabar? Sampai kapan hidup kita terpasung dengan ikatan yang jelas keharamannya? Sampai kapan kita rela menanggalkan kehormatan demi orang yang belum tentu menjadi jodoh kita? Sampai kapan kita terus seperti itu?
Tidakkah kita sadar, bahwa tidak mungkin Allah melarang kita melakukan sesuatu, jika memang itu baik untuk kita lakukan. Allah melarang, sebab Ia tahu itu buruk untuk kita. Pacaran tidak meninggalkan sesuatu kecuali keburukan dan kehinaan. Lihat mereka yang kehilangan kehormatan, stress, dan bahkan ada yang sampai bunuh diri gara-gara pacaran. Dan wallahi, tidak ada yang menjamin kita tidak akan menjadi seperti mereka. Itulah kenapa Allah melarang pacaran. Jadi di sini kita tegaskan untuk yang sudah terlanjur berpacaran, jangan takut untuk menjadi mantan! Secepatnya engkau putuskan, sebelum hari ini habis dan engkau masih dalam ruang kenistaan.
Ingatlah sabda Nabi kita tercinta, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.”
(HR. Ahmad no. 363)
Allah akan mengganti dia dengan yang lebih baik, tatkala engkau meninggalkannya karena Allah subhanahu wa ta'ala. Tak perlu risau, beranilah bertaruh untuk Allah. Hari ini engkau melepas, suatu saat pasti engkau akan mendapat yang jauh istimewa. Bisa jadi dia yang akan datang, dengan keadaan yang lebih baik tentunya. Karena tidak mungkin Allah akan mengecewakan hamba yang berani bertaruh untuk-Nya.
Mantan memang bukan status yang membanggakan, tapi itulah jalan untuk mengambil kembali kehormatan yang sebelumnya kita buang. Itulah cara untuk kembali meraih ridho-Nya, dan itulah yang utama untuk kebahagiaan kita.
Jadilah mantan terhormat, yang memilih meninggalkan untuk senyum Sang Pencipta, yang tak akan menyesal karena tahu bahwa Allah adalah sebaik-baik penjamin hidup kita. Meski mungkin hari itu engkau menangis karenanya, tapi nanti pasti engkau akan senyum berseri dan berbahagia. So, jangan takut untuk menjadi mantan!
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar