Kunci Sukses dalam Mengatasi Masalah Hidup

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, setiap orang pasti pernah mendapatkan masalah, mulai dari masalah kecil sampai yang besar. Dan ketika masalah itu datang, kita tidak bisa lari darinya, melainkan harus diselesaikan hingga tuntas. Tapi, pernahkan kita mendapatkan masalah yang begitu besar, sehingga membuat kita merasa bahwa tidak ada lagi penyelesaian, tidak ada lagi jalan keluar dari masalah itu.


Kita telah meminta tolong kepada banyak orang, mencoba berbagai cara yang bisa kita lakukan, tapi masalah itu tetap saja tak terselesaikan. Jalan buntu, itu yang selalu kita temui.

Di saat seperti itu sahabat, sebenarnya ada satu cara yang terkadang kita lupakan. Padahal cara itulah yang paling jitu untuk menyelesaikan masalah kita. Yaitu dengan cara meminta tolong kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah-lah satu-satunya yang mempunyai jalan keluar dalam setiap masalah kita, dalam setiap kebuntuan hidup kita. Libatkan Allah, maka masalah apapun akan terselesaikan.

Nabi Musa 'alaihi salam dalam masalahnya...

Kita coba belajar dari beberapa kisah perjalanan Nabi Musa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an. Salah satu kisahnya adalah ketika Nabi Musa dan kaumnya yang tengah lari dari kejaran pasukan Fir'aun yang ingin membantainya. Pada waktu itu, Nabi Musa dan kaumnya lari hingga sampai ke tepi pantai. Sampai disana, tidak ada lagi jalan untuk lari. Yang ada hanyalah lautan luas yang tidak mungkin dilewati. Padahal Fir'aun dan pasukannya semakin dekat dan sudah nampak di depan mata. Pasukan yang siap membantai habis Nabi Musa dan kaumnya. Melihat pasukan Fir'aun semakin dekat, sedangkan tidak ada lagi jalan untuk lari, kaum Nabi Musa pun mulai gentar dan putus asa. 

فَلَمَّا تَرٰٓءَا الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحٰبُ مُوسٰىٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ
"Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Kita benar-benar akan tersusul.""
(QS. Asy-Syu'ara': ayat 61)

Mendengar perkataan kaumnya itu, Nabi Musa kemudian secara tegas membantah mereka.

قَالَ كَلَّآ  ۖ  إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ
"Dia (Musa) menjawab, "Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.""
(QS. Asy-Syu'ara': ayat 62)

Nabi Musa mengatakan itu dengan penuh keyakinan kepada Allah, bahwa Allah pasti akan menolongnya. Dan benarlah, karena keyakinan itulah Allah kemudian menolong Nabi Musa dan kaumnya.

Allah Ta'ala berfirman:
فَأَوْحَيْنَآ إِلٰى مُوسٰىٓ أَنِ اضْرِب بِّعَصَاكَ الْبَحْرَ  ۖ  فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ
"Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar."
(QS. Asy-Syu'ara': Ayat 63)

Nabi Musa dan kaumnya pun melewati laut yang terbelah itu dengan selamat, sedangkan Fir'aun dan pasukannya yang juga membuntuti dibelakang menemui kebinasaan. Laut kembali menyatu dan menenggelamkan mereka sebelum mereka sampai ke pantai seberang. Itulah cara Allah dalam menolong hamba-Nya.

Sahabat...
Dari kisah tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebesar apapun masalah kita, selalu ada jalan keluar. Dan jalan keluar itu ada di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Maka mintalah tolong kepada Allah dengan penuh keyakinan. Ingat, dengan penuh keyakinan! Karena Allah tidak akan menolong seseorang yang dia ada perasaan ragu terhadap pertolongan Allah. Sebaliknya, ketika dia yakin 100% kepada Allah, maka pasti Allah akan tolong dia. Pasti, Allah akan berikan jalan keluar, dan solusi dalam semua masalah kita.

Itulah sahabat, mari kita mulai biasakan untuk melibatkan Allah dalam setiap masalah kita, jangan sedih, ingatlah...inallaha ma'ana (sungguh, Allah bersama kita)

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Kunci Sukses dalam Mengatasi Masalah Hidup

My Masjid, My Adventure!

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, masjid adalah tempat ibadah umat islam. Masjid adalah tempat yang suci, yang paling di cintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala. 

Disebutkan dalam hadits yang shahih, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya, dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya"
(HR. Muslim)



Maka, seharusnya masjid yang begitu dicintai Allah, juga menjadi tempat favorit untuk kita datangi, karena keberkahan begitu besar ada di dalamnya. Namun ironisnya, masyarakat terutama kaum muda mudi malah malas untuk melangkahkan kaki ke masjid, tapi dengan senangnya pergi ke pantai, ke cafe, dan ke tempat hiburan-hiburan lainnya. 

Betapa banyak generasi Islam yang mampu mendaki ribuan meter ke puncak gunung dengan gagahnya, tapi untuk melangkah ke masjid yang hanya di sebelah rumah ia tidak mampu. Tidak ada sama sekali kecintaanya kepada masjid, apalagi untuk memakmurkannya. 

Inilah yang harus kita ubah sahabat. Bagi umat Islam, masjid bukan hanya tempat untuk sholat, tapi juga sebagai tempat untuk sharing ilmu-ilmu Islam, aktivitas sosial dalam rangka ta'awun, dan tempat yang paling ideal untuk menenangkan hati dan pikiran. My masjid my adventure, itu berarti kemanapun kita pergi, kita tidak lupa dengan masjid. Di saat kita dalam perjalanan ke suatu tempat, maka masjid adalah yang paling kita cari dalam perjalanan itu. Masjid sebagai tempat kita hangout bersama teman-teman, dan tentunya tempat kita mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

Apalagi jika kita dalam kondisi sedih, galau, karena begitu banyaknya masalah yang kita hadapi, maka masjid adalah satu-satunya tempat yang paling pas, untuk menghilangkan kesedihan dan kegalauan kita. Di sanalah tempat yang paling ideal untuk menuangkan semua perasaan kita kepada Allah. 


Seperti halnya kisah sahabat Nabi, Julaibib. Ia yang mempunyai masalah dalam hal percintaan, dimana tidak ada satupun wanita, baik merdeka maupun budak yang mau ia lamar, karena kondisi Julaibib waktu itu adalah budak, tidak punya harta, dan wajah yang juga biasa-biasa saja, membuat setiap kali ia datang melamar wanita, selalu ditolak. Hingga kemudian Julaibib datang ke masjid untuk mengadukan masalahnya ke Allah subhanahu wa ta'ala. Masjid menjadi tempat Julaibib untuk curhat ke Allah, dan meminta bantuan-Nya. Tak lama kemudian, datanglah pertolongan Allah melalui Rasulullah, Julaibib atas nasehat Rasulullah kemudian melamar seorang putri kepala suku. Tak disangka, putri cantik berstatus anak kepala suku masyhur itu malah dengan senang hati menerima lamaran Julaibib. Disaat wanita lain, bahkan budak menolak lamaran Julaibib, perempuan berpendidikan menerima Julaibib atas dasar taqwa. MasyaaAllah, inilah keajaiban yang Allah berikan kepada Julaibib. Kita pun harusnya juga seperti itu. Tak perlu lagi bingung mau kemana jika galau menghampiri, datang saja ke masjid, dan adukan semuanya ke Allah. Lalu yakinlah, Allah bukan hanya akan menghapuskan kegalauan, tapi juga memberikan pertolongan. Hasbunallah wa nikmal wakiil.

Sahabat..

Terakhir, kejayaan umat Islam tidak datang dari cafe-cafe, tidak pula datang dari pasar, tapi kejayaan umat Islam, datang dari masjid! Mari, kita serukan gerakan my masjid, my adventure, dimulai dari diri kita, lalu keluarga, dan teman-teman kita. Keep hamasah!

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

My Masjid, My Adventure!

3 Cara agar Istiqomah Berhijrah

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, hijrah merupakan suatu kewajiban untuk kita sebagai seorang muslim atau muslimah. Hijrah di sini bukan dalam arti berpindah tempat, tapi berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Pribadi yang kembali ke jalan yang di ridhoi Allah. Hijrah dalam arti meninggalkan kemaksiatan yang dulu sering dilakukan, dan mengerjakan berbagai amal shalih yang dulu sama sekali tak terfikirkan. To be better, itulah hijrah...


Tapi terkadang, hijrah tidak selamanya berjalan dengan lancar. Banyak saudara kita di luar sana yang sudah hijrah, namun kembali lagi seperti yang dulu. Ini yang kita sebut sebagai "gagal hijrah". Nah, karenanya, di sini saya akan sharing 3 cara agar kita bisa istiqomah dalam berhijrah.

1. Atur Niat

Niat adalah awal kita dalam berhijrah. Bisa dikatakan sebagai pondasi kita. Yang menjadi pantangan, jangan sampai sahabat berhijrah dengan niat karena dunia! Jika niat seseorang berhijrah karena dunia, maka dia akan sering kecewa, karena Allah tidak banyak menjanjikan urusan dunia kepada orang yang beriman. Kenapa? Karena bagi Allah dunia itu tidak ada nilainya, sedangkan yang bernilai (surga) akan khusus diberikan kepada hambanya yang beriman.

Allah Ta'ala berfirman:

فَمَآ أُوتِيتُمْ مِّنْ شَىْءٍ فَمَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  ۖ  وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقٰى لِلَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

"Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Asy-Syura: Ayat 36)

Itulah sahabat, kesenangan di dunia ini tidak ada apa-apanya di bandingkan di akhirat. Orientasi orang berhijrah bukan lagi dunia, tapi akhirat. Jika kita mencari kebahagiaan akhirat, maka kebahagiaan dunia itu akan otomatis datang ke kita. Yakinlah, dan mulai tata niatmu ya sahabat...

2. Perhatikan Temanmu

Teman sangat berperan penting dalam berhijrah. Oleh karenanya, dulu para sahabat yang baru beriman oleh Rasulullah segera dipersaudarakan dengan sahabat lain yang sudah beriman lebih dulu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman" HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

Ketika berhijrah, bergaulah dengan teman-teman yang shalih yang siap mendukung hijrahmu sahabat. Atau minimal jika kita tidak bisa mendapatkan teman seperti itu, carilah teman yang tidak menghambat atau menolak keputusanmu berhijrah, meski dia tidak bisa membantumu dalam proses ini.

3. Berdo'a 

Jangan lupa untuk senantiasa berdo'a kepada Allah, agar tetap istiqomah. Do'a masyhur yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :

"يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ"
"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”(HR. At-Tirmidzi 3522)

Terus lah berdo'a sahabat, ketika ada masalah dalam hidupmu, adukan semuanya ke Allah. Teguhkan pendirianmu, lapangkan hatimu, dan kuatkan langkahmu untuk berhijrah, maka insyaaAllah Jannah adalah sebaik-baiknya balasan yang Allah berikan.

Ingatlah janji Allah Ta'ala,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِى كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.""
(QS. Fussilat: Ayat 30)

Itulah 3 cara agar istiqomah dalam berhijrah. So, keep istiqomah sahabat! Semoga Allah meneguhkan langkah kita hingga ke syurga. Aamiin.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum.

3 Cara agar Istiqomah Berhijrah

3 Cara Sederhana agar Tidak Kembali Berpacaran

Assalamu'alaikum

Sahabat, kita semua pasti tahu bagaimana Islam memandang pacaran. Pacaran tidak diragukan kembali keharamannya, dan merupakan bentuk kemaksiatan yang sangat fatal akibatnya. Namun, entah mengapa pacaran masih saja laris di lingkungan anak-anak muda zaman sekarang. Pacaran dianggap sebagai kelaziman, sama sekali tidak ada rasa malu untuk menutupinya. Termasuk saudara dan saudari kita seiman pun banyak yang menjalin hubungan atas dasar syahwat dan bisikan syaitan ini.


Nah, sekarang di kesempatan ini, saya akan sharing bagaimana cara agar kita tidak terjerumus ke dalam pacaran. Terutama untuk sahabat yang dulu pernah terjebak di dalam hubungan gelap ini, dan berkeinginan untuk tidak kembali berpacaran, saya akan sampaikan 3 cara sederhana yang saya ambil dari motivasi Ustadz Felix Siauw, dimana jika kita lakukan, insyaaAllah kita akan terjaga dari hubungan laknat ini.

1. Dalil

Cara pertama kita sebut dengan cara dalil. Ini cara yang paling utama, karena dari sini kita tahu bagaimana hukum pacaran yang sebenarnya. Yang harus kita lakukan di sini adalah meyakini sepenuhnya terhadap larangan Allah dan Rasul-Nya.

Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  ۖ  إِنَّهُ ۥ  كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra': Ayat 32)

Dari ayat di atas, kita tahu bahwa Allah secara tegas melarang kita untuk mendekati zina. Jangankan zina, mendekatinya saja adalah haram. Dan pacaran adalah bentuk dari mendekati zina. Demi Allah, tidak ada cara agar pacaran tidak mendekati zina. Dalam segala aktivitas pacaran, pasti itu mendekatkan diri ke zina! Maka, tidak di ragukan lagi bahwa hukum pacaran adalah haram, dan berdosa jika kita melakukannya.

2. History

Cara kedua kita namakan cara history. Kita ingat kembali, ketika berpacaran banyak waktu kita terbuang, berkorban pikiran dan perasaan. Berapa kali kita dibuat galau karena pacaran, dan sungguh betapa pacaran telah merenggut kehormantan pelakunya.

3. Logis

Cara yang ketiga kita namakan cara logis. Ini cara yang cukup jitu untuk mencegah kita agar tidak berpacaran. Coba tanya dalam dirimu sendiri sahabat, ketika engkau berniat untuk pacaran, tanya!

"Memang kalau saya tidak pacaran, saya kenapa?"

Coba tanya seperti itu pada dirimu sendiri. Misal, apa kalau kita tidak pacaran, kita akan kena stroke? Apa kalau tidak pacaran, kita akan mati? Apa kalau tidak pacaran, kita akan sengsara? Tidak! Berfikirlah logis, kenapa harus pacaran? Jangan iri dengan mereka yang pacaran, karena jalanmu saat ini adalah yang benar.

Jangan berfikir kalau pacaran adalah usaha untuk mendapatkan jodoh. Demi Allah, walaupun kita tidak pacaran, itu tidak akan menjauhkan atau menyulitkan untuk bertemu dengan jodoh kita. Malah, jika kita tidak pacaran, Allah akan berikan jodoh yang spesial, karena kita telah mau bersabar. Jodoh yang istimewa, yang insyaaAllah akan mendampingi kita hingga ke syurga.

Itulah 3 cara yang bisa sahabat lakukan. Jangan lupa banyak-banyak berdo'a kepada Allah, agar menjauhkan kita dari pacaran. Hasbunallah, wa nikmal wakil.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

3 Cara Sederhana agar Tidak Kembali Berpacaran

Do'a agar Berjodoh dengan si Dia

Assalamu'alaikum

Sahabat, pernahkan engkau merasakan cinta terhadap seseorang? Lalu kau berharap untuk bisa memilikinya. Adakah do'a nya? Kita akan bahas di sini ya sahabat...


Perlu kita ketahui, do'a adalah senjata terkuat yang dimiliki oleh umat Islam. Dan janji Allah kepada orang yang mau berdo'a kepada Allah, dalam surat Al Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ  ۖ  أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ  ۖ  فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 186)

Kemudian dalam ayat lain, Allah Ta'ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ  ۚ  إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.""
(QS. Ghafir: Ayat 60)

Dari ayat-ayat tersebut, jelas bahwa Allah pasti akan mengijabah do'a-do'a kita. Tapi yang perlu kita ketahui sahabat, mungkin ada beberapa do'a yang Allah ijabah tidak sama persis seperti yang kita minta. Karena disini Allah punya cara, dan cara Allah itu akan menghasilkan hasil yang terbaik, meskipun terkadang itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Renungkanlah sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam berikut:

Dari Abu Said al-khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا

"Setiap muslim yang berdoa kepada Allah – selama bukan doa yang mengandung dosa atau memutus silaturahmi – pasti akan Allah ijabahi permohonannya dengan salah satu dari 3 bentuk:
[1] Allah segerakan doanya, atau
[2] Allah simpan doanya untuk diberikan ketika di akhirat, atau
[3] Allah selamatkan darinya musibah yang semisal dengan apa yang dia minta.
(HR. Ahmad 11133 dan dihasankan oleh Syuaibal-Arnauth).

Lalu, bagaimana jika kita berdo'a agar dijodohkan dengan orang yang kita cintai ?

Hal tersebut tentu boleh-boleh saja. Silahkan sahabat berdo'a agar dia menjadi jodohmu. Jikalau nanti Allah menyatukanmu dengan dia, maka bersyukurlah. Tapi jika tidak, tetaplah husnudzon kepada Allah, karena itu tandanya dia bukan yang terbaik untukmu. Dan Allah akan menggantinya dengan seseorang yang lebih baik dan terbaik untuk mu sahabat...

Tetaplah istiqomah dalam berdo'a, karena do'a bukan hanya sekedar request, tapi juga ibadah kepada Allah. Do'a kita kepada Allah tidak akan pernah sia-sia. Dan yakinlah, Allah Ta'ala tidak akan mengecewakan hamba-Nya lewat do'a. Semoga Allah memudahkan setiap urusan kita. Aamiin.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

Do'a agar Berjodoh dengan si Dia

8 Jenis Manusia Beriman yang Dicintai oleh Allah

Assalamu'alaikum

Sahabat fillah, sungguh keberuntungan yang besar ketika manusia dicintai oleh Allah. Karena dengan itu, dia akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kita semuanya tentu ingin agar Allah mencintai kita. Dan di sini saya akan sampaikan 8 jenis manusia yang dicintai Allah subhanahu wa ta'ala:


1. Mereka yang bertaqwa (Al-Muttaqiin)

Allah Ta'ala berfirman:
بَلٰى مَنْ أَوْفٰى بِعَهْدِهِۦ وَاتَّقٰى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
"Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 76)

2. Mereka yang senantiasa bertobat (At-Tawwabiin)

Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan, dan sebaik-baik manusia adalah yang bertobat dari kesalahannya tersebut. Dan itulah hamba yang dicintai oleh Allah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَيَسْئَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ  ۖ  قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَآءَ فِى الْمَحِيضِ  ۖ  وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ  ۖ  فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ  ۚ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوّٰبِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 222)

3. Mereka yang menyucikan diri (Al-Mutathohhiriin)

Sekali lagi dalam ayat yang sama, Allah berfirman:
"Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (Q.S. Al-Baqarah : Ayat 222)
Dan dalam ayat lain, Allah berfirman:
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا  ۚ  لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ  ۚ  فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا  ۚ  وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
"Janganlah engkau melaksanakan sholat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih."
(QS. At-Taubah: Ayat 108)

4. Mereka yang berbuat baik (Al-Muhsiniin)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَأَنْفِقُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ  ۛ  وَأَحْسِنُوٓا  ۛ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 195)

5. Mereka yang berserah diri kepada Allah (Al-Mutawakkiliin)

Allah Ta'ala berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ  ۖ  وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ  ۖ  فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ  ۖ  فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ  ۚ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 159)

6. Mereka yang berlaku adil (Al-Muqsithiin)

Allah Ta'ala berfirman:
سَمّٰعُونَ لِلْكَذِبِ أَكّٰلُونَ لِلسُّحْتِ  ۚ  فَإِنْ جَآءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ  ۖ  وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا  ۖ  وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ  ۚ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
"Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka, dan jika engkau berpaling dari mereka, maka mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil."
(QS. Al-Ma'idah: Ayat 42)

7. Mereka yang sabar (As-Sabiriin)

Allah subhanahu wa ta'ala berfiriman:
وَكَأَيِّنْ مِّنْ نَّبِىٍّ قٰتَلَ مَعَهُ ۥ  رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَآ أَصَابَهُمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا  ۗ  وَاللَّهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِينَ
"Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 146)

8. Mereka yang jihad fii sabilillah

Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيٰنٌ مَّرْصُوصٌ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."
(QS. As-Saff: Ayat 4)

Itulah 8 jenis manusia beriman yang dicintai oleh Allah. Sekarang, saatnya kita memperbaiki diri, dan berusaha menjadi orang yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Semoga Allah memudahkan kita...aamiin.

Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum

8 Jenis Manusia Beriman yang Dicintai oleh Allah

Kisah Manusia yang Viral Di Langit

Assalamu'alaikum

Sahabat, sebuah kebanggaan jika kita mampu menjadi trending topic dan bisa viral di langit. Tapi apakah mungkin bisa seperti itu? Mungkin saja sahabat, dan saya akan jelaskan di sini bagaimana cara agar bisa viral di langit.

Tapi sebelumnya, coba kita pahami dulu maksud dari viral di langit.


Viral Di Langit

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ﺇِ ﺫَﺍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪَ ﻧَﺎﺩَﻯ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ ﻓَﺄَﺣْﺒِﺒْﻪُ ﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻓَﻴُﻨَﺎﺩِﻱ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ ﻓَﺄَﺣِﺒُّﻮﻩُ ﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺛُﻢَّ ﻳُﻮﺿَﻊُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻘَﺒُﻮﻝُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ
" Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyeru, sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru penghuni langit, sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia oleh kalian. Lalu penghuni langit mencintainya. Kemudian diberikan padanya penerimaan di bumi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits qudsi di atas, dapat kita pahami bahwa manusia yang akan viral di langit adalah manusia yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Karena ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan menceritakan kepada Jibril sehingga Jibril ikut mencintainya. Lalu Jibril pun menceritakan ini kepada seluruh penghuni langit, sehingga penghuni langit pun mencintainya. Jadilah nama orang ini viral di kalangan penduduk langit. Luar biasa kan..

Tapi, bagaimana caranya agar dicintai oleh Allah?

Jawabannya ada di Al-Qur'an....

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
ﻗُﻞْ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﺤِﺒُّﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻧِﻲ ﻳُﺤْﺒِﺒْﻜُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮﺑَﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ
" Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31)

Al-Imam Ibnul Katsir berkata, "Ayat yang mulia ini menghakimi atas setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah sedangkan ia tidak berada di atas jalan hidup Nabi Muhammad, bahwa ia berdusta dalam pengakuannya pada saat itu juga. Sehingga ia mengikuti syariat Nabi Muhammad dan dien Nawabi (Islam yang beliau bawa) dalam semua perkataan dan perbuataannya. Sebagaimana yang tertera dalam Shahihain, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam , beliau bersabda: " Siapa yang beramal dengan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak. "


Jadi, cara agar kita dicintai oleh Allah, adalah dengan mengikuti utusan-Nya, yaitu Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
Dan jika itu sudah engkau lakukan, maka bersiaplah sahabat, namamu akan viral di langit, dan engkau akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Cintailah Allah, Allah akan mencintaimu...

Wallahu a'lam bi shawabi

Wassalamu'alaikum



Kisah Manusia yang Viral Di Langit

Ternyata Stalking Itu Berpahala!

Stalking? Yap, itulah salah satu aktivitas yang sering dilakukan di dunia maya, terutama oleh anak-anak muda.


Terkadang, rasa keingin tahuan mereka yang begitu besar terhadap aktivitas orang lain di media sosial membuat banyak dari mereka melakukan stalking untuk melihat apa saja yang di posting oleh "target" mereka. Lebih-lebih ketika seseorang mulai menyimpan rasa, dia akan begitu terdorong untuk stalking akun si "dia".

Bahaya Stalking

Kita harus bisa memilah, mana orang yang boleh kita stalikng dan yang tidak. Jika stalking terhadap akun orang, dimana postingannya tidak bertentangan dengan syariat, misal akun seorang tokoh agama atau orang lain yang banyak memposting materi dakwah, maka boleh-boleh saja kita stalking akunnya. Yang berbahaya adalah jika kita stalking kepada orang yang suka mengumbar foto-fotonya yang tidak menutup aurat, atau hal-hal yang menimbulkan fitnah. Stalking terhadap orang seperti itu harus di hindari.

Lalu bagaimana jika kita stalking akun orang yang kita suka? Boleh boleh saja , asal tidak berlebihan dan tidak sampai membuat kita terjerumus ke dalam zina (zina mata dan zina hati).

Stalking Yang Berpahala

Daripada stalking akun orang yang bisa jadi membuat kita terjerumus ke dalam fitnah, lebih baik kita stalking ke Allah. Inilah yang disebut "Stalking Berpahala". Bagaimana stalking ke Allah? Dengan membaca postingan-postingannya, yaitu Kalamullah, Al-Qur'an.


Dan pahala yang kita dapatkan dari stalking ke Allah pun luar biasa. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Jadi, semakin kita sering stalking ke Allah, semakin besar pula pahala yang kita dapatkan. Pergunakan waktu yang tersisa ini untuk hal-hal yanng bermanfaat ya teman-teman, keep hamasah!

Wassalamu'alaikum...

Ternyata Stalking Itu Berpahala!

Tips Agar Do'a Kita Powerfull



Sebenarnya mudah menjadikan do'a kita powerfull, dan di sini akan kami berikan 2 tips yang jika teman-teman lakukan, insyaaAllah do'a kalian akan menjadi super powerfull. Disimak ya...

1. Yakin


Keyakinan  itu penting dalam berdo'a. Yakin disini maksudnya ialah yakin bahwa Allah pasti meng-ijabah do'a kita. Kita tidak boleh ragu, apakah do'a kita ini dikabulkan atau tidak. Harus yakin, pasti dikabulkan. Karena Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ  ۖ  أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ  ۖ  فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 186)

Dari ayat ini jelas, bahwa Allah pasti akan mengabulkan do'a kita. Jadi tidak perlu ragu lagi, yakin saja kepada Allah 100%. InsyaaAllah semakin kita yakin, do'a kita akan semakin powerfull.

2. Istqomah


Jangan berputus asa dalam berdo'a kepada Allah. Jangan hanya karena kita merasa do'a kita belum juga terkabul, kita berhenti berdo'a dan su'udzon kepada Allah. Ingat, do'a itu ibadah, bukan hanya sekedar permintaan. Jadi semakin kita sering atau istiqomah dalam berdo'a, maka hubungan kita dengan Allah pun semakin baik (romantis). Jika sudah seperti itu, bisa dipastikan do'a kita akan powerfull.

Dalam hal ini, coba kita melihat kisah Nabi Zakariya. Ketika beliau berdo'a kepada Allah agar diberikan anak, dan Allah belum juga mengabulkan do'a beliau. Namun, Nabi Zakaria tetap istiqomah dalam berdo'a.

قَالَ رَبِّ إِنِّى وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّى وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
"Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
(QS. Maryam: Ayat 4)

Arti ayat di atas adalah do'a Nabi Zakaria sebenarnya sudah lama, tapi belum Allah kabulkan untuk menguji keistiqomahan beliau dalam bedo'a. Melihat Nabi Zakaria yang begitu istiqomah, maka Allah akhirnya mengabulkan do'a beliau. Allah karunaikan beliau seorang anak, bahkan bukan anak biasa, tapi anak yang luar biasa sampai-sampai Allah sendiri yang memberikannya nama. Inilah hasil dari keistiqomahan Nabi Zakariya.

Allah SWT berfirman:

يٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ اسْمُهُ ۥ  يَحْيٰى لَمْ نَجْعَل لَّهُ ۥ  مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
"(Allah berfirman), "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.""
(QS. Maryam: Ayat 7)

Dari kisah tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa istiqomah dalam berdo'a akan membuat do'a kita sangat powerfull, bahkan memberikan hasil yang lebih dari yang kita inginkan.

Allah Maha Berkuasa, maka berdo'alah dengan yakin dan istiqomah, ikhlas karena Allah Ta'ala. Dan Allah subhanahu wa ta'ala, tidak pernah mengecewakan hambanya lewat do'a, tidak pernah. So, mari biasakan berdo'a teman-teman...

Keep hamasah!
Wassalamu'alaikum..

Tips Agar Do'a Kita Powerfull